Satu hari, Rasulullah SAW ada di sisi seorang pemuda yang sedang mengalami sakaratul maut. “Wahai pemuda, ucapkanlah kalimat tauhid laa ila ha ila llah, ” kata Rasul membimbing.
Lidah pemuda ini kaku. Dia tidak dapat lagi mengatakan syahadat. Rasulullah ajukan pertanyaan ke hadirin,
“Apakah ibu pemuda ini ada di tengah-tengah kalian? ”
Dengan bebrapa ragu, seorang wanita tua yang berdiri dibagian kepala pemuda ini berkata,
“Ya, saya adalah ibunya. ”
“Apakah engkau terasa ikhlas serta suka dengan anakmu? ”
Ibu ini menjawab apa adanya.
“Tidak, saya tak bertegur-sapa dengannya sepanjang enam tahun. ”
“Wahai Ibu, relakanlah kesalahannya. ”
“Demi menyenangkan hati Anda, Ya Rasulullah, saya ikhlas kepadanya serta mudah-mudahan Allah juga ikhlas kepadanya. ”
Lalu Rasulullah menghadap pemuda ini seraya ajukan pertanyaan, “Wahai pemuda, apa yang saat ini engkau saksikan? ”
Dia menjawab, ” Saya melihat seorang wajahnya buruk serta berbau busuk serta sekarang tengah mencekik saya. ”
Rasulullah mengajarkan satu doa kepadanya seperti berikut, “Wahai Tuhan yang terima amal yang sedikit serta memaafkan dosa yang banyak, terimalah amalku yang sedikit serta ampunilah dosaku yang banyak ; Duhai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. ”
Pemuda ini membaca doa itu. Lalu, Rasul ajukan pertanyaan, “Sekarang apa yang kau saksikan? ”
Dia menjawab, “Sekarang saya lihat seorang yang wajahnya putih, bersih, rupawan, tubuhnya harum, kenakan pakaian indah, serta berlaku baik pada saya. ”
Sesudah mengatakan kalimat itu serta ditutup dengan kalimat tauhid, dia juga wafat. Lelaki ini wafat dalam dekapan sang ibunda yang sudah meridhainya. (Mozaik/Inilah. Com)
Posting Komentar