Alasan Ira Koesno Betah Melajang di Usia 47 Tahun

Penampilan Ira Koesno saat menjadi moderator debat perdana Pilgub DKI
Penampilan Ira Koesno saat menjadi moderator debat perdana Pilgub DKI. (Tribunnews.com)
ngawicybers.blogspot.com. Debat pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI kesatu masih menyisakan sebuah cerita. Terutama tentang sang moderatornya, Ira Koesno. Meski usia sudah 47 tahun, tapi pembawa acara kondang ini terlihat cantik dan muda. Banyak pertanyaan bagaimana Ira Koesno melakukan perawatan kulit?

Pertanyaan itu banyak mengemuka setelah debat pilkada DKI 2017 yang dipandunya.

Ira mengakui, wanita di usia 40 tahun harus menyisihkan sebagian dananya untuk merawat kulit dan berolahraga teratur. Kalau meninggalkan yang terakhir, tingkat kecerahan wajah akan menurun.

“Soal perawatan (kulit) saya seperti apa, duh, kamu kepo sekali. Yang jelas, bukan dokter yang berada di Jalan Senopati, Jakarta, seperti yang diberitakan di dunia maya. Itu hoax,” kata Ira menepis, seperti diberitakan Uzone.com.

Dari wajah yang masih cantik, pandangan kami kemudian tertuju ke cincin keperakan yang melingkar di jari manisnya. Ira tampaknya sadar, cepat atau lambat obrolan ini pasti berujung ke pertanyaan soal status sosial dan pasangan hidup.

Untuk yang satu ini ia menjawab ringkas, “Saya belum menikah.” Tak puas dengan jawaban Ira, kami mempertanyakan cincin di jari manisnya.

"Oh, soal cincin ini. Cincin harus dipakai untuk proteksi diri. Pertanyaan sudah menikah atau belum itu sudah muncul 20 tahun yang lalu. Jadi, move on-lah dengan pertanyaan yang lebih kekinian,” kata Ira.

Ira Koesno bukannya tidak ingin menikah. Bukan pula tidak pernah meminta jodoh kepada Tuhan. Ira merasa selama ini berkah dari Tuhan untuknya sudah berlimpah. Ketika membangun perusahaan misalnya, jalan yang dilalui terjal.

Ira pernah mengecap pahitnya masalah internal kantor, susahnya mencari klien, kena tipu, dan masih banyak lagi. Ira pun pernah ingin berhenti dan kembali ke profesi semula. Di titik nadir itulah, orang tua mengingatkan Ira untuk kembali ke tujuan semula.

Perlahan ia bangkit. Kemajuan perusahaan yang didirikannya tidak dramatis, tapi memperlihatkan kemajuan yang layak dibanggakan. Dari perjalanan yang telah dilaluinya, Ira menyimpulkan, “Tuhan telah memberi banyak berkah untuk saya. Tuhan punya cara sendiri untuk bercanda dengan saya. Selera humor Tuhan terhadap saya itu enggak bisa ditebak. (Mungkin) untuk urusan jodoh, Beliau berkata, ‘Tunggu, Ira. Akan ada saatnya'," katanya.