Mungkin terdengar sepele dan tidak penting anjuran ini, saat sedang menggunakan fasilitas umum seperti LIFT (Elevator) di dalam gedung perkantoran atau pun saat menggunakannya di Mall. Benarkah Ini Etika Tak tertulis Saat Naik Lift, sebuah alat transportasi vertikal untuk mengangkut orang yang memang tidak adanya aturan tegas tertulis dalam pemakaiannya.
Tapi kalau anda saat ini masih saja memelihara perilaku 'mirip' seperti 10 point Etika tak tertulis di bawah ini, bisa jadi anda termasuk salah satu manusia egois yang tak menghargai perasaan orang lain. Ingat loh, penggunaan fasilitas umum seperti ini adalah hak untuk dinikmati bersama yang bukan anda saja menggunakannya. Jadi hargailah hak orang lain demi kenyamanan bersama. Berikut 10 Etika Dalam Menggunakan Lift :
1. Jika Anda hanya ingin naik ke 1 lantai, mengapa tidak menggunakan tangga saja ? Hitung-hitung olahraga loh !
Aturan ini cukup sederhana untuk balita atau bahkan untuk seorang mahasiswa untuk memahami nya, Jangan naik lift kecuali anda ingin pergi setidaknya 2 lantai ke atas atau ke bawah. Aturan ini akan menyelamatkan anda dari tatapan tajam dan merendahkan, dari semua orang yang berada didalam lift.
Tentu saja ada pengecualian untuk orang tua, penyandang cacat, atau orang tua yang membawa bayi dan bangunan yang menyembunyikan tangga mereka atau pintu menuju tangga tersebut dikunci. Tapi jika anda memiliki sepasang kaki yang sehat dan kuat dan tidak sedang membawa kotak yang hampir sama berat nya dengan kuda nil. Maka anda sangat disarankan untuk naik tangga.
2. Ketika anda melihat barisan orang sedang sedang mengantri, seharusnya anda ikut dibelakang barisan itu
Jika anda sering ngantri untuk naik lift, pasti anda kenal karakter satu orang ini, Mr. Oblivious. Dialah yang sering memotong antrian dan langsung menuju kedekat pintu lift sambil terus menerus menekan tombol lift (yang mana tentu saja sudah ditekan dari jaman bahela), yang dengan sadar/ tidak sadar akan kehadiran barisan orang yang sedang menunggu lift tersebut untuk datang dibelakangnya. Apa coba maunya ? Sabar dikit kek, kayak dikejar setan aja.. Biasa kan ngantri gan,, kalau nga bakal di gebukin sama yang lain ntar ente.
Apakah wanita harus pertama keluar atau masuk Lift ?
Jawabannya : Hal ini tergantung pada kondisi.
Dalam situasi sosial ada tata kromo bahwa wanita yang naik dan keluar pertama dari lift. Namun, Bangunan kantor yang sibuk adalah cerita yang berbeda. Di tempat kerja , perempuan dan laki-laki mengharapkan untuk diperlakukan secara sama.
Jika anda seorang pria dan anda berada di baris pertama , maka langsung naik lah ke lift tersebut, jangan membuat macet antrian dude. Tentu saja , hal ini dapat berbeda ditiap negara. Jika anda perempuan , dan rekan laki-laki anda menepi sehingga anda dapat naik pertama , maka ucapkanlah terima kasih dan nikmati lah keramah- tamahan tersebut.
Abaikan sejenak masalah hangat yang sedang diperdebatkan apakah tombol “tutup pintu” pada lift bahkan bekerja sama sekali. Saya akan menyerahkannya untuk para ahli saja. Pertanyaannya sederhana : Apakah anda menahan atau tidak menahan pintu untuk orang yang datang ketika pintu lift akan tertutup ?
Ada dua macam kelompok. Kelompok pertama adalah mereka yang berpendapat bahwa Anda harus menahan pintu terbuka untuk semua keadaan . Rasa saling pengertian dan kesopanan yang sederhana. Lalu ada kelompok garis keras yang berpendapat bahwa tidak ada pintu yang harus dibiarkan terbuka dalam keadaan apapun , membiarkan roda ( atau dalam hal ini , pintu ) nasib yang memutuskannya .
Berikut adalah tiga aturan yang berbeda untuk tiga situasi yang berbeda versi Kami :
1. Jika Anda sendirian di dalam lift , Anda harus selalu menahan pintu untuk orang yang datang telat. 2. Jika ada beberapa orang lain di dalam lift , namun Anda ditunjuk sebagai "penekan tombol" maka gunakanlah kebijaksanaan Anda . ( Apakah orang tersebut melihat wajah Anda ? Apakah mereka terlihat putus asa ? Apakah dia BOS Anda ? )
3. Jika Lift sangat penuh , biarkan pintu tertutup, sembari membuat wajah lesu seperti mengatakan maaf kepada orang tersebut.
5.When it's just two of you inside, the law of proxemics says each takes the opposite side of the car
Mari kita belajar tentang proxemics dulu , proxemics adalah studi perilaku manusia yang berhubungan dengan ruang publik dan pribadi . Jika Anda seorang pria , maka Anda pasti sudah paham atas teori ketika kencing di toilet umum, yang mana :
1. Jika Anda memasuki kamar mandi dan ada seseorang yang menggunakan salah satu tempat untuk kencing / Urinal (yang laki pasti ngerti) , maka ambillah urinal yang terjauh dari orang itu
2. Jika ada beberapa urinal yang ditempati , pastikan ada setidaknya satu tempat urinal kosong antara anda dan orang disebelah anda.
3. Jika hampir semua urinal telah dipakai, pastinya ambil yang kosong lah. Tapi anda harus selalu melihat ke dinding saja, kalau engga,, bakal di kedipin mata sama orang disebelah anda.
Lift, ternyata juga memiliki aturan yang sama mengenai jarak :
1. Dua orang yang berada di dalam lift harus berdiri di sisi yang berlawanan (jaga jarak gitu).
2. Tiga sampai empat orang, maka harus saling berpencar di pojokan.
3. Lima atau lebih harus membuat jarak antara mereka sendiri, menghadap ke depan , menjaga tangan dan lengan lurus ke bawah untuk menghindari kontak kepada orang lain.
4. Lebih dari 10 orang maka anda harus memeriksa batas berat yang dianjurkan
Bahkan jika anda mengabaikan semua aturan diatas, namun jangan pernah melanggar yang satu ini : Menghadap ke pintu.
Kebanyakan orang dapat menerima untuk berdiri terlalu dekat dengan seseorang yang tidak dikenal untuk beberapa menit , tentunya jika wajah seseorang itu menghadap ke depan atau kepintu lift. Namun Jika anda menghadap membelakangi pintu atau dalam hal ini melihat langsung wajah penumpang lain, maka itu akan menciptakan situasi yang sangat canggung. Atau bahkan, mereka akan berpikir bahwa anda berasal dari planet lain ..
7. Jangan Natap orang lama-lama Cuy
Lift adalah Yo-yo raksasa yang penuh akan rasa canggung, tetapi salah satu cara untuk menghilangkan rasa canggung yaitu dengan memberikan sedikit senyuman kepada orang lain yang menaiki lift tersebut. Ini adalah cara nonverbal yang efektif untuk mengatakan, "Hai, aku normal. Permisi karena telah menggangu ruang privasi Anda."
Kunci untuk hal ini adalah dengan menjaga kontak mata seminimum mungkin dengan penumpang lain. Setelah itu , alihkan perhatian anda kepada sesuatu yang lain . Apapun, Smartphone anda, atau bahkan Kumpulan angka menarik yang ada didekat pintu.
Para peneliti telah mengemukakan, bahwa di lift, pria cenderung tidak membuat kontak mata dengan siapa pun , sementara wanita melakukan kontak mata sekilas kepada lingkungannya (mungkin untuk memastikan tidak ada pervert yang berada di sekitarnya ). .
8. The Button Master
Ada perbedaan kekuasaan didalam lift bagi mereka yang mengendalikan tombol di lift atau bisa kita sebut sebagi “Button Guru”. Jika anda dapat mengendalikannya, anda seperti baru saja berhasil mencabut pedang excalibur dari batu besar yang entah datang dari mana (yang saya bingung, bagaimana cara nancapinnya sampai bisa susah gitu untuk dicabut).
Back to topic, Button guru adalah pekerjaan penting dimana anda dapat memberhentikan lift di lantai mana saja yang anda suka, but jangan salah disini nggak ada yang bakal kasih anda topi merah kecil lucu seperti pada tahun 1920-an.
Memang tugas anda sangat mudah, tapi tanggung jawabnya berat cuy. Setiap orang yang naik lift, maka anda harus menanyakan “lantai berapa?” dan memencet tombol lantai seperti yang diminta. Tapi jangan pernah mencoba kata-kata lucu seperti “seperti yang kau inginkan tuanku” atau “hamba siap melayani anda!” seriuosly jangan..
9. Elevator Mode
What, Anda tidak tahu bahwa smartphone Anda memiliki "modus lift” ? OK , modus ini memang hanya berlaku ketika anda berada di dalam lift (well, Duh) yang penuh dengan penumpang lainnya. Modus dimana anda menaruh HP anda dikantung celana ketika ada panggilan masuk.
Kenapa ? karena kita pastinya tidak ingin terjebak didalam lift untuk mendengarkan satu sisi dari percakapan telepon yang sangat pribadi tentang apa yang akan anda lakukan kepada pacar anda ketika dia selingkuh lagi (sukurin). Yah , sebagian besar dari kita pasti ada yang memasang telinga mereka dengan baik untuk mempelajari lebih lanjut tentang nasib pacar anda yang selingkuh itu.
Jika anda sedang nelepon ketika menaiki lift, katakan kepada orang lain itu bahwa anda akan menelepon mereka kembali dalam beberapa menit. Hal yang sama jika anda mendapatkan panggilan telepon saat naik lift . SMS lah dude, tentu saja hal tersebut anda lakukan, ketika anda bukanlah si Button Master. Karena Button Guru adalah panggilan tugas!.
10. Jika anda berada di posisi paling depan, melangkahlah keluar untuk memberikan jalan kepada orang yang ingin turun.
Lift yang overpacked bisa menjadi tempat yang menakutkan, terutama jika anda dipaksa untuk berdiri dipojokan paling belakang. Kesampingkan masalah Claustrophobia, ada isu lebih penting yaitu apakah anda berhasil keluar ketika lift telah sampai ke lantai tujuan anda. Jika para penumpang tidak mengetahui dasar etika ketika berada di lift, anda mungkin harus berjuang susah payah untuk mencari jalan keluar dari lift sembari mengatakan “Permisi!” dengan nada marah yang tertahan.
Berikut aturan nya. Dua orang yang berdiri paling depan harus melangkah keluar dari lift di setiap lantai perhentian yang dituju, terus tetap buat pintu terbuka dengan satu tangan yang menahan pintu tersebut sampai orang yang berada di paling belakang tersebut berhasil keluar tanpa harus berantem dulu dengan penumpang lainnya.
Lihat Juga
Cara Aneh Menghilangkan Kutu pada Anjing
Video Ratusan Belatung Di Dalam Telinga
Sumber agan harfa7
Benarkah Ini Etika tak Tertulis Ketika Naik Lift
Posting Komentar