Pasti pembaca tau dong dan tentu sudah mengenal lagu nina bobo, ya lagu itu adalah lagu nina bobo, lagu yang sudah begitu familiar di masyarakat ini ternyta menyimpan sebuah kisah misteri yang tragis, menurut kisah, lagu ini berawal dari sebuah cerita seorang gadis bernama Nina Van Mijk yang mengalami sebuah kejadian aneh di tempat barunya.
Tragisnya sang gadis yang akhirnya dipasung oleh ayahnya akhirnya meninggal dunia dipangkuan sang bunda disaat tengah menyanyikan lagu nina bobo dikamar anak kesayangannya ini, tragis dan entah benar atau tidak cerita ini, mari kita ikuti kisah selengkapnya dibawah ini :
Pada zaman dahulu kala, ada seorang gadis belia bernama ‘Nina Van Mijk’ berasal negara balanda. di ketahui Gadis itu merupakan keturunan dari keluarga komposer musik klasik yang tinggal di satu wilayah nusantara, di tempat yang baru, keluarga itu memulai untuk hidup baru, di karenakan terlalu banyak pesaing musisi de negaranya, untuk itu mereka sengaja pindah.
Dalam kehidupan yang baru gadis balia bernama ‘Nina Van Mijk’ ini sehat-sehat saja layaknya orang-orang Belanda di Nusantara lainnya, bermain dan silaturahmi ke tempat-tempat perumahan warga pribumi untuk sekedar adaptasi, guna untuk penyesuaian diri, selain itu juga belajar mengenal tentang budaya adat istiadat pribumi, seperti pepatah mengatakan Jika di kandang kambing maka ikutlah bersuara sepeti kambing,
Begitu menyenangkan dalam kehidupan baru di tempat yang baru pula, Akan tetapi ada sesuatu yang aneh datang, keanehan yang sulit di terima, keanehan yang tak terduga sebelumnya,
Berawal saat malam hari yang gelap, tak ada tanda-tanda mau hujan, bahkan mendungpun tak ada, namun terjadi sambaran petir menggelegar di sana-sini, dengan kilatan-kilatan maut petir-petir itu saling sambung-menyambung, bagaikan monster raksasa ganas tengah mengamuk, sungguh suasana malam mencekam.
Saat itu juga tiba-tiba gadis Nina Van Mijk menjerit histeris di dalam kamarnya, juga diikuti suara sebuah pot bunga yang jatuh lalu pecah, Ada sesuatu yang datang,
Ayah dan ibu Nina Van Mijk terkejut dan serta merta berburu ke kamar putrinya, Namun Pintu kamar Nina Van Mijk dalam kondisi terkunci, dan pintu berhasil di dobrak oleh sang ayah.
Begitu berhasil masuk sang ibu memburu putrinya hendak memeluk namun mendadak terkejut bukan main juga sang ayah hingga terpaksa mundur lagi beberapa langkah, betapa tidak, ke dua orang tua ini mendapati putrinya dalam kondisi kayang bergerak mundur dengan tak henti-hentinya menjerit histeris bahkan terkadang mengumpat dengan bahasa aslinya, rambutnya yang pirang dna lurus itu kini mendadak kusut tak beraturan, tatapan matanya yang hitam legam membuat ke dua orang tuanya semakin ketakutan dan cemas,
“Kau Bukan Nina! Kau adalah roh jahat bersemayam dalam tubuh putriku! Pergi..! pergi…!!!!” teriak ibu nina histeris
Akibat peristiwa mengerikan itu kondisi nina semakin mengawatirkan sehingga ayah Nina memutuskan untuk memasung putrinya di kamarnya, hingga sampai menemukan jalan keluar guna memulihkan anak semata wayangnya.
Manum semakin hari kondisi nina bukannya membaik justru kian memburuk, tubuh nina makin kurus dan wajahnya pucat pasi, dan tiap malam nina selalu menjerit-jerit histeris, peristiwa memilukan yang tak kunjung berakhir ini tak ada lagi yang bisa di lakukan oleh ke dua orang tua nina, sang ibu hanya bisa menangis tak tega dengan nasib yang menimpa putrinya.
Hingga kondisi benar-benar tak terkendali, ayah nina merasa stress dengan apa yang di alami putrinya, hingga akhirnya ayah nina putus asa kemudian ia pulnag ke negeri belanda, pulnag ke tanah tumpah darahnya.
termasuk seorang pembantu yang juga tak tahan menanggung pilu juga memutuskan untuk pulang, dan tinggalah sang itu dan nina di rumah yang kian tak terawat itu, hingga rumah itu terlihat seram dan menakutkan bagi yang kebetulan lewat.
Pada suatu malam terjadi lagi sebuah badai petir menyambar-nyambar seperti saat awal peristiwa mengerikan itu terjadi, tapi kali ini Nina tak lagi menjerit-jerit seperti biasanya, bahkan di kamar nina terlihat tenang dan hening.
Melihat kondisi Nina tak lagi menjerit-jerit hati sang ibu sedikit lega namun tetap merasa cemas, Ibu nina merasa bahwa putrinya sudah sembuh, lalu mencioba mengintip putrinya dari celah pintu kamar anaknya, setelah didapati sang putrinya ternyata tengah duduk tenang di atas tempat tidurnya, namun beberapa saat nina menangis, dan saat itu juga Ibu nina masuk ke kamar putrinya dan memeluknya erat, pelukan sang ibu yang penuh kasih sayang, penuh keharuan dan kepiluan.
Kini hati Ibu nina sedikit terasa bahagia, merasa bahwa anaknya telah sembuh, namun di sisi lain juga cemas akan putrinya apakah ia telah pergi, lalu dengan tak sabar ibu nina melepaskan ikatan pasung anaknya, lalu kembali memeluk anaknya tercinta.
Nina yang masih menagis dalam pelukan ibunya itu tiba-tiba berkata.
“Bu.. Nina takut….” kata nina lirih
“jangan Takut sayang, Ibu ada bersamamu, Kamu tidak perlu takut lagi, Sekarang kita makan bareng ya..”
“Nina tidak lapar bu, Bu Nina mau sesuatu?”
“Apa itu sayang katakan pada Ibu”
“Nina ngantuk banget bu, Nina akan tidur pulas, Bila ibu mau Menyanyikan Lagu pengantar tidur untuk Nina?”
Ibu nina tedian sesaat ia masih ragu apakah ini nyata bahawa putrinya benar-benar sembuh, kemudian menjawab,
“Baiklah sayang, ibu akan nyanyikan lagu pengantar tidurmu.”
Kini nina sudah baring dengan kepala di pangkuan sanag itu, seraya sang ibu melantukan sebuah lagu
Ni….na Bobo……, Oh… Nina… bobo…… Kalau tidak Bobo di gigit Nyamuk….
Sesaat kemudian Nina putri malang itu telah terlelap dalam tidurnya, wajahnya yang pucat pasi kini telah kembali tampak segar, Bahkan saking terlelapnya Nina tak lagi bergerak, nafasnya tak terlihat lagi, detak nadinya tak lagi jalan, darahnya berhenti mengalir,
Nina malang berar-benar tertidur lelap untuk selamanya, di iringi lagu pengantar tidur karya sang ibu usai berjuang melawan pederitaan dalam waktu yang lama. (sumber)
Dalam kehidupan yang baru gadis balia bernama ‘Nina Van Mijk’ ini sehat-sehat saja layaknya orang-orang Belanda di Nusantara lainnya, bermain dan silaturahmi ke tempat-tempat perumahan warga pribumi untuk sekedar adaptasi, guna untuk penyesuaian diri, selain itu juga belajar mengenal tentang budaya adat istiadat pribumi, seperti pepatah mengatakan Jika di kandang kambing maka ikutlah bersuara sepeti kambing,
Begitu menyenangkan dalam kehidupan baru di tempat yang baru pula, Akan tetapi ada sesuatu yang aneh datang, keanehan yang sulit di terima, keanehan yang tak terduga sebelumnya,
Berawal saat malam hari yang gelap, tak ada tanda-tanda mau hujan, bahkan mendungpun tak ada, namun terjadi sambaran petir menggelegar di sana-sini, dengan kilatan-kilatan maut petir-petir itu saling sambung-menyambung, bagaikan monster raksasa ganas tengah mengamuk, sungguh suasana malam mencekam.
Saat itu juga tiba-tiba gadis Nina Van Mijk menjerit histeris di dalam kamarnya, juga diikuti suara sebuah pot bunga yang jatuh lalu pecah, Ada sesuatu yang datang,
Ayah dan ibu Nina Van Mijk terkejut dan serta merta berburu ke kamar putrinya, Namun Pintu kamar Nina Van Mijk dalam kondisi terkunci, dan pintu berhasil di dobrak oleh sang ayah.
Begitu berhasil masuk sang ibu memburu putrinya hendak memeluk namun mendadak terkejut bukan main juga sang ayah hingga terpaksa mundur lagi beberapa langkah, betapa tidak, ke dua orang tua ini mendapati putrinya dalam kondisi kayang bergerak mundur dengan tak henti-hentinya menjerit histeris bahkan terkadang mengumpat dengan bahasa aslinya, rambutnya yang pirang dna lurus itu kini mendadak kusut tak beraturan, tatapan matanya yang hitam legam membuat ke dua orang tuanya semakin ketakutan dan cemas,
“Kau Bukan Nina! Kau adalah roh jahat bersemayam dalam tubuh putriku! Pergi..! pergi…!!!!” teriak ibu nina histeris
Akibat peristiwa mengerikan itu kondisi nina semakin mengawatirkan sehingga ayah Nina memutuskan untuk memasung putrinya di kamarnya, hingga sampai menemukan jalan keluar guna memulihkan anak semata wayangnya.
Manum semakin hari kondisi nina bukannya membaik justru kian memburuk, tubuh nina makin kurus dan wajahnya pucat pasi, dan tiap malam nina selalu menjerit-jerit histeris, peristiwa memilukan yang tak kunjung berakhir ini tak ada lagi yang bisa di lakukan oleh ke dua orang tua nina, sang ibu hanya bisa menangis tak tega dengan nasib yang menimpa putrinya.
Hingga kondisi benar-benar tak terkendali, ayah nina merasa stress dengan apa yang di alami putrinya, hingga akhirnya ayah nina putus asa kemudian ia pulnag ke negeri belanda, pulnag ke tanah tumpah darahnya.
termasuk seorang pembantu yang juga tak tahan menanggung pilu juga memutuskan untuk pulang, dan tinggalah sang itu dan nina di rumah yang kian tak terawat itu, hingga rumah itu terlihat seram dan menakutkan bagi yang kebetulan lewat.
Pada suatu malam terjadi lagi sebuah badai petir menyambar-nyambar seperti saat awal peristiwa mengerikan itu terjadi, tapi kali ini Nina tak lagi menjerit-jerit seperti biasanya, bahkan di kamar nina terlihat tenang dan hening.
Melihat kondisi Nina tak lagi menjerit-jerit hati sang ibu sedikit lega namun tetap merasa cemas, Ibu nina merasa bahwa putrinya sudah sembuh, lalu mencioba mengintip putrinya dari celah pintu kamar anaknya, setelah didapati sang putrinya ternyata tengah duduk tenang di atas tempat tidurnya, namun beberapa saat nina menangis, dan saat itu juga Ibu nina masuk ke kamar putrinya dan memeluknya erat, pelukan sang ibu yang penuh kasih sayang, penuh keharuan dan kepiluan.
Kini hati Ibu nina sedikit terasa bahagia, merasa bahwa anaknya telah sembuh, namun di sisi lain juga cemas akan putrinya apakah ia telah pergi, lalu dengan tak sabar ibu nina melepaskan ikatan pasung anaknya, lalu kembali memeluk anaknya tercinta.
Nina yang masih menagis dalam pelukan ibunya itu tiba-tiba berkata.
“Bu.. Nina takut….” kata nina lirih
“jangan Takut sayang, Ibu ada bersamamu, Kamu tidak perlu takut lagi, Sekarang kita makan bareng ya..”
“Nina tidak lapar bu, Bu Nina mau sesuatu?”
“Apa itu sayang katakan pada Ibu”
“Nina ngantuk banget bu, Nina akan tidur pulas, Bila ibu mau Menyanyikan Lagu pengantar tidur untuk Nina?”
Ibu nina tedian sesaat ia masih ragu apakah ini nyata bahawa putrinya benar-benar sembuh, kemudian menjawab,
“Baiklah sayang, ibu akan nyanyikan lagu pengantar tidurmu.”
Kini nina sudah baring dengan kepala di pangkuan sanag itu, seraya sang ibu melantukan sebuah lagu
Ni….na Bobo……, Oh… Nina… bobo…… Kalau tidak Bobo di gigit Nyamuk….
Sesaat kemudian Nina putri malang itu telah terlelap dalam tidurnya, wajahnya yang pucat pasi kini telah kembali tampak segar, Bahkan saking terlelapnya Nina tak lagi bergerak, nafasnya tak terlihat lagi, detak nadinya tak lagi jalan, darahnya berhenti mengalir,
Nina malang berar-benar tertidur lelap untuk selamanya, di iringi lagu pengantar tidur karya sang ibu usai berjuang melawan pederitaan dalam waktu yang lama. (sumber)
Nah begitulah kisahnya, tentang Misteri Dibalik Lagu Nina Bobo mengenai benar atau tidaknya kisah misterius ini tentu saja kita sendiri yang bisa menilainya, yang pasti anda tidak perlu takut menyanyikan lagu ini kepada anak anda, toh ini hanya sebuah misteri yang belum diketahui kebenarannya
Posting Komentar