Kambing Kloning Iran Sangat Berbeda

Kambing kloning pertama di Iran lahir di kampus Royan Institue, Isfahan, dan berada dalam kondisi sehat. Demikian laporan harian berbahasa Inggris, Iran Daily.




Kambing hasil kloning tersebut dikembangkan di dalam perut kambing hitam Bakhtiari, yang menjadi "walinya", selama 147 hari dan dilahirkan Rabu pagi melalui bedah cesar, kata laporan itu.
Kambing hasil kloning tersebut, yang diberi nama Hanna dan juga dikenal sebagai R-CAP-C1, sangat berbeda dari kambing lain. Kambing itu memiliki warna putih dan suka menjilatkan lidah.
Menurut pernyataan dari Royan Institute di laman internetnya, hanya beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan China memiliki kambing hasil kloning.
Tujuan akhir penelitian kloning kambing ialah mencapai teknologi yang menghasilkan obat hasil rekayasa, kata pernyataan tersebut.
Pada 2006, Iran menjadi negara pertama di Timur Tengah yang mengumumkan telah mengkloning biri-biri. Biri-biri hasil kloning itu, yang diberi nama Royana, masih hidup dan sehat, kata lembaga tersebut.