Miliaran pemudik di China bersiap pulang kampung dalam rangka menyambut Tahun Baru tradisional (Imlek) awal Februari mendatang. Mereka mulai memadati stasiun-stasiun kereta dan bandara di China, Rabu 19 Januari 2011.
Menurut pernyataan Kementerian Transportasi, yang dilansir kantor berita Xinhua, jumlah penumpang yang menggunakan beragam moda transportasi - kereta, pesawat, kapal laut dan bus - bisa mencapai 2,56 miliar orang, angka ini termasuk para pekerja migran dan pekerja dari luar negeri sebab penduduk China hingga 2010 tercatat 1,3 miliar orang. Jumlah pemudik ini meningkat 11,6 persen. Periode arus mudik dalam rangka Imlek di China biasanya berlangsung selama 40 hari.
Di bandara kota Harbin, provinsi Heilongjiang, sebanyak 252 armada pesawat akan ditambahkan untuk mengangkut penumpang. Di bandara kota Chongqing dan Guangzhou, 12 pesawat tambahan dengan 5.100 tempat duduk akan ditambahkan.
Kereta kecepatan tinggi juga akan ditambahkan di beberapa stasiun di Wuhan, provinsi Hubei. Kementerian transportasi mengatakan bahwa 55 kereta tambahan akan dioperasikan, total terdapat 88 kereta kecepatan tinggi yang akan mengangkut penumpang. Di stasiun ini telah disediakan sebanyak tiga juta tiket yang akan dijual.
Untuk kereta biasa, pemerintah China menambahkan sebanyak 300 kereta yang diduga akan mengangkut 230 juta orang pada puncaknya. Sekitar 2.265 kereta akan beroperasi per harinya selama 40 hari.
Selama 40 hari ke depan, miliaran warga lalu-lalang ke kampung halaman, baik untuk merayakan imlek bersama keluarga maupun berziarah ke makam leluhur. Liburan ini adalah liburan yang ditunggu-tunggu oleh para pekerja yang rindu bertemu sanak keluarga di kampung.
“Rindu rumahlah yang membuat migrasi hebat ini. Saya tidak sabar untuk pulang, kehangatan rumah akan meluluhkan semua kelelahan dan kesulitan di perjalanan,” ujar Li Jiwei, mahasiswa di Lanzhou.
Tidak berbeda dengan di Indonesia, para pemudik akan memadati kereta-kereta dengan berdesak-desakan. Mereka yang tidak dapat tempat duduk, harus rela berdiri sepanjang perjalanan. Polisi kereta api, Zhao Hongye, mengatakan jutaan orang yang tumpah ruah membuat suasana panas seperti sauna.
“Patroli di kereta seperti sauna bagi saya. Sangat padat, 18 gerbong hanya sepanjang 450 meter, tapi menghabiskan waktu hingga dua jam sampai ke ujung,” ujar Zhao. (vivanews)
Menurut pernyataan Kementerian Transportasi, yang dilansir kantor berita Xinhua, jumlah penumpang yang menggunakan beragam moda transportasi - kereta, pesawat, kapal laut dan bus - bisa mencapai 2,56 miliar orang, angka ini termasuk para pekerja migran dan pekerja dari luar negeri sebab penduduk China hingga 2010 tercatat 1,3 miliar orang. Jumlah pemudik ini meningkat 11,6 persen. Periode arus mudik dalam rangka Imlek di China biasanya berlangsung selama 40 hari.
Di bandara kota Harbin, provinsi Heilongjiang, sebanyak 252 armada pesawat akan ditambahkan untuk mengangkut penumpang. Di bandara kota Chongqing dan Guangzhou, 12 pesawat tambahan dengan 5.100 tempat duduk akan ditambahkan.
Kereta kecepatan tinggi juga akan ditambahkan di beberapa stasiun di Wuhan, provinsi Hubei. Kementerian transportasi mengatakan bahwa 55 kereta tambahan akan dioperasikan, total terdapat 88 kereta kecepatan tinggi yang akan mengangkut penumpang. Di stasiun ini telah disediakan sebanyak tiga juta tiket yang akan dijual.
Untuk kereta biasa, pemerintah China menambahkan sebanyak 300 kereta yang diduga akan mengangkut 230 juta orang pada puncaknya. Sekitar 2.265 kereta akan beroperasi per harinya selama 40 hari.
Selama 40 hari ke depan, miliaran warga lalu-lalang ke kampung halaman, baik untuk merayakan imlek bersama keluarga maupun berziarah ke makam leluhur. Liburan ini adalah liburan yang ditunggu-tunggu oleh para pekerja yang rindu bertemu sanak keluarga di kampung.
“Rindu rumahlah yang membuat migrasi hebat ini. Saya tidak sabar untuk pulang, kehangatan rumah akan meluluhkan semua kelelahan dan kesulitan di perjalanan,” ujar Li Jiwei, mahasiswa di Lanzhou.
Tidak berbeda dengan di Indonesia, para pemudik akan memadati kereta-kereta dengan berdesak-desakan. Mereka yang tidak dapat tempat duduk, harus rela berdiri sepanjang perjalanan. Polisi kereta api, Zhao Hongye, mengatakan jutaan orang yang tumpah ruah membuat suasana panas seperti sauna.
“Patroli di kereta seperti sauna bagi saya. Sangat padat, 18 gerbong hanya sepanjang 450 meter, tapi menghabiskan waktu hingga dua jam sampai ke ujung,” ujar Zhao. (vivanews)
Posting Komentar