Apa jadinya jika seorang dokter mengetahui pasiennya detak jantungnya berhenti? iya benar, pasti akan divonis mati. Tapi lain halnya dengan kakek tua di inggris ini
Jantung seorang pria asal Inggris berusia 53 tahun sempat berhenti selama 3,5 jam. Namun nyawanya bisa tertolong setelah tim dokter melakukan kompresi dada (chest compression).
Arun Bhasin, nama pria tersebut, ditemukan tak sadarkan diri setelah ia terpeleset di jalan raya yang licin dalam temperatur suhu yang beku akhir Desember lalu. Ia diketahui tergelincir dan mengelami luka di bagian kepala. Saat dilarikan ke rumah sakit baru diketahui bahwa ia mengalami serangan jantung.
Beruntung ia dibawa ke Cyroydon University Hospital, di London Selatan, yang merupakan rumah sakit terbaik kedua di Inggris dalam penanganan jantung.
Tim dokter yang menanganginya langsung melakukan usaha kompresi dada menggunakan mesin CPR termutakhir, AutoPulse, yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi paru dan jantung.
"Ia sudah sekarat karena tidak ada denyut jantung atau nadi selama 3-3,5 jam. Karena itu sebuah keajaiban melihatnya sadar kembali,' kata Dr.Nigel Raghunath yang menanganinya.
Resusitasi jantung paru (cardiopulmonary resuscitation/CPR) merupakan prosedur standar untuk penanganan orang yang berhenti bernapas. Tanpa CPR, seseorang yang henti napas hanya mampu bertahan hidup selama beberapa menit saja. Setiap tahunnya, jutaan orang meninggal karena terlambat mendapat bantuan medis akibat serangan jantung.
Sementara itu Bhasin yang berprofesi sebagai insinyur mengaku sangat bersyukur diberi kesempatan untuk hidup lagi. "Saya orang yang sangat beruntung karena ditangani dokter-dokter hebat," katanya. (sidekildarisurabaya.com)
Jantung seorang pria asal Inggris berusia 53 tahun sempat berhenti selama 3,5 jam. Namun nyawanya bisa tertolong setelah tim dokter melakukan kompresi dada (chest compression).
Arun Bhasin, nama pria tersebut, ditemukan tak sadarkan diri setelah ia terpeleset di jalan raya yang licin dalam temperatur suhu yang beku akhir Desember lalu. Ia diketahui tergelincir dan mengelami luka di bagian kepala. Saat dilarikan ke rumah sakit baru diketahui bahwa ia mengalami serangan jantung.
Beruntung ia dibawa ke Cyroydon University Hospital, di London Selatan, yang merupakan rumah sakit terbaik kedua di Inggris dalam penanganan jantung.
Tim dokter yang menanganginya langsung melakukan usaha kompresi dada menggunakan mesin CPR termutakhir, AutoPulse, yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi paru dan jantung.
"Ia sudah sekarat karena tidak ada denyut jantung atau nadi selama 3-3,5 jam. Karena itu sebuah keajaiban melihatnya sadar kembali,' kata Dr.Nigel Raghunath yang menanganinya.
Resusitasi jantung paru (cardiopulmonary resuscitation/CPR) merupakan prosedur standar untuk penanganan orang yang berhenti bernapas. Tanpa CPR, seseorang yang henti napas hanya mampu bertahan hidup selama beberapa menit saja. Setiap tahunnya, jutaan orang meninggal karena terlambat mendapat bantuan medis akibat serangan jantung.
Sementara itu Bhasin yang berprofesi sebagai insinyur mengaku sangat bersyukur diberi kesempatan untuk hidup lagi. "Saya orang yang sangat beruntung karena ditangani dokter-dokter hebat," katanya. (sidekildarisurabaya.com)
Posting Komentar