"Penundaan Gedung Baru DPR Belum Terlambat"

"Tidak pernah ada kata terlambat.
Karena tender belum diputuskan."
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Tjahyo Kumolo, mengatakan penolakan masyarakat terhadap pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat merupakan aspirasi yang harus didengar. Karena itu tidak ada kata terlambat untuk menunda perencanaan gedung, dan menggantinya dengan pembiayaan yang lebih sederhana.

"Sejak awal, PDI Perjuangan meminta perencanaan ulang yang lebih efisien, lebih sederhana. Kalau belum direncanakan ulang, Fraksi minta ditunda (pembangunan gedung baru)," kata Tjahyo di Gedung DPR, Selasa, 29 Maret 2011.

Tjahyo mengakui fraksinya setuju pembangunan gedung baru, karena kapasitas gedung lama tidak memenuhi lagi. Tapi, fraksi dari partai berlambang Banteng bermoncong putih ini tidak setuju anggaran terlalu besar.
"Kami mendapat laporan anggota fraksi yang diutus di BURT (Badan Urusan Rumah Tangga), kok begini. Kami minta dianggar ulang," ujar Tjahyo yang juga anggota Komisi I DPR ini.

Tjahyo menegaskan, evaluasi saat ini belum terlambat. Apalagi, hingga saat ini belum ada pemenang tender. "Saya kira didrop dulu, dipending dulu," ucapnya.

Penolakan juga dilontarkan Wakil Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy. Menurut Romi, gedung lama masih bisa dipakai. "Ini belum ada need assesment, gedung lama kan masih bisa dipakai, hanya daya tampung yang tidak memenuhi lagi," kata dia.

Menurutnya, evaluasi pembangunan belum terlambat untuk dilakukan. "Tidak pernah ada kata terlambat. Karena tender belum diputuskan. Sudah diputuskan sekali pun masih bisa," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Pius Lustrilanang mengatakan keputusan pembangunan gedung sudah diambil dan disepakati semua fraksi. Anggota DPR dari Fraksi Gerindra ini juga mengatakan, proses tender sudah berjalan, sehingga suara-suara penolakan sudah terlambat. (umi)