Sistem Kubah Besi dikembangkan oleh Israel atas bantuan dana dari Amerika Serikat. |
Pemerintah Israel menurunkan sistem anti rudal baru di dekat perbatasan dengan jalur Gaza, Minggu, 27 Maret 2011. Sistem ini diturunkan menyusul ketegangan yang semakin meningkat di perbatasan dalam beberapa hari terakhir.
Dilansir dari kantor berita China, Xinhua, sistem anti rudal yang dinamakan "Kubah Besi" ini diturunkan di kota Beersheba, 30 km dari Jalur Gaza. Daerah ini minggu lalu menjadi sasaran roket militan Palestina.
Penurunan Kubah Besi dipercepat dari jadwal sebelumnya atas perintah Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, Jumat pekan lalu. Dia mengatakan, Kubah Besi ini masih dalam taraf uji coba.
Sistem ini pertama kali dikembangkan sejak Perang Lebanon pada 2006 lalu. Kala itu, sebanyak 4.000 roket dari Lebanon menghujani Israel utara. Sistem ini lalu dikembangkan Badan Pengembangan Sistem Pertahanan Israel dengan bantuan dana dari Amerika Serikat.
Anggaran untuk membuat sistem ini diberikan Amerika Serikat setelah pada Mei tahun lalu, Presiden Barack Obama meminta tambahan dana US$205 juta (Rp1,7 triliun) untuk pengembangan sistem pertahanan Israel. Dana ini diberikan di luar dana bantuan pertahun AS untuk Israel sebesar US$3 triliun.
Pembuatan sistem anti rudal ini sendiri memakan biaya hingga US$200. Terdapat tiga peluncur rudal di sistem, yang memuat hingga 20 rudal penghancur. Satu rudal seharga US$100.000 (Rp872 juta). Bandingkan dengan rudal militan Palestina yang hanya seharga US$100 (Rp872.000).
Sistem anti rudal ini memiliki kamera dan radar untuk melacak rudal dan meledakkannya di udara dengan radius antara empat sampai 70 kilometer.
Walaupun sistem ini diperkirakan dapat melindungi warga dari serangan rudal militan, namun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada rapat kabinet mingguannya mengatakan anti rudal belum tentu dapat sepenuhnya melindungi warga dari kemungkinan ancaman ratusan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza.
"Israel telah mendapatkan ancaman rudal selama 20 tahun, sejak Perang Teluk 1991. Saya tidak ingin memberikan janji bahwa Kubah Besi akan memberikan perlindungan penuh," ujar Netanyahu.
"Kubah Besi masih dalam tahap percobaan dan kemungkinan sistem ini tidak dapat sepenuhnya melindungi rumah-rumah, sekolah, markas militer dan intalasi-instalasi lainnya," lanjut Netanyahu lagi.
Saat ini, Israel memiliki dua buah Kubah Besi anti rudal. Kubah Besi kedua rencananya akan diturunkan minggu ini di kota pesisir, Ashkelon.(umi)
Sistem anti rudal ini memiliki kamera dan radar untuk melacak rudal dan meledakkannya di udara dengan radius antara empat sampai 70 kilometer.
Walaupun sistem ini diperkirakan dapat melindungi warga dari serangan rudal militan, namun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada rapat kabinet mingguannya mengatakan anti rudal belum tentu dapat sepenuhnya melindungi warga dari kemungkinan ancaman ratusan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza.
"Israel telah mendapatkan ancaman rudal selama 20 tahun, sejak Perang Teluk 1991. Saya tidak ingin memberikan janji bahwa Kubah Besi akan memberikan perlindungan penuh," ujar Netanyahu.
"Kubah Besi masih dalam tahap percobaan dan kemungkinan sistem ini tidak dapat sepenuhnya melindungi rumah-rumah, sekolah, markas militer dan intalasi-instalasi lainnya," lanjut Netanyahu lagi.
Saat ini, Israel memiliki dua buah Kubah Besi anti rudal. Kubah Besi kedua rencananya akan diturunkan minggu ini di kota pesisir, Ashkelon.(umi)
Posting Komentar