"Aku begitu ingin memiliki tubuh langsing, namun obsesi itu hampir membunuhku,” |
Seperti kebanyakan teman sebayanya, semasa remaja Charlotte Tomkinson ingin memiliki tubuh langsing. Untuk mencapai berat badan idaman, gadis asal Brackley, Northants, Inggris ini melakukan olahraga dan diet mati-matian dan berusaha menurunkan berat badan secara instan.
Hanya, gara-gara terobsesi langsing, dia malah jadi penderita anoreksia. Dan parahnya, ia terkena serangan jantung di usia 25 tahun.
"Aku begitu terobsesi bertubuh langsing, namun obsesi itu hampir membunuhku,” kata Charlotte seperti dikutip dari laman Mirror. "Hingga pada suatu ketika, aku terjatuh di lantai kamar mandi akibat terkena serangan jantung. Setiap napas yang berhembus seperti napas terakhir.”
Kejadian itu membuatnya menyesal. Charlotte menyadari bahwa anoreksia hampir membunuhnya. "Pengalaman terserang jantung di usia muda membuatku sadar. Kini aku bersumpah untuk kembali mengontrol berat badan. Aku ingin hidup,” katanya.
Pengalaman Charlotte menurunkan berat badan memang cukup ekstrem. Charlotte mulai terobsesi pada tubuh langsing di usia 13 tahun. Dia ingin sekali memiliki tubuh seperti penyanyi Britney Spears.
"Saat itu, aku memutuskan tidak memakan junk food lagi," kata Charlotte. "Akupun bahkan berhenti mengonsumsi cokelat dan es krim, dan aku merasa lebih baik makan lebih sedikit dari hari sebelumnya. Aku selalu menghitung kalori.”
Ternyata, obsesi itu justru membuat Charlotte terjebak dalam masalah kesehatan. Di usia 15 tahun, Charlotte dirawat di rumah sakit. Dokter mengingatkan bahwa dia akan meninggal dalam waktu dua minggu bila tidak mendapatkan perawatan khusus untuk penderitaannya.
Dokter mewajibkannya mengonsumsi makanan berkalori tinggi selama sembilan bulan. Tapi, tidak lama setelah keluar dari rumah sakit, peraturan itu tidak ditaati sehingga kondisi tubuh Charlotte makin kurus dan kerempeng.
Untuk menutupi badannya yang kurus, Charlotte melakukan apa saja agar terlihat normal. Bahkan, dia pernah pun pernah mengantongi asbak serta minum empat liter air sebelum ditimbang.
"Aku begitu terobsesi bertubuh langsing, namun obsesi itu hampir membunuhku,” kata Charlotte seperti dikutip dari laman Mirror. "Hingga pada suatu ketika, aku terjatuh di lantai kamar mandi akibat terkena serangan jantung. Setiap napas yang berhembus seperti napas terakhir.”
Kejadian itu membuatnya menyesal. Charlotte menyadari bahwa anoreksia hampir membunuhnya. "Pengalaman terserang jantung di usia muda membuatku sadar. Kini aku bersumpah untuk kembali mengontrol berat badan. Aku ingin hidup,” katanya.
Pengalaman Charlotte menurunkan berat badan memang cukup ekstrem. Charlotte mulai terobsesi pada tubuh langsing di usia 13 tahun. Dia ingin sekali memiliki tubuh seperti penyanyi Britney Spears.
"Saat itu, aku memutuskan tidak memakan junk food lagi," kata Charlotte. "Akupun bahkan berhenti mengonsumsi cokelat dan es krim, dan aku merasa lebih baik makan lebih sedikit dari hari sebelumnya. Aku selalu menghitung kalori.”
Ternyata, obsesi itu justru membuat Charlotte terjebak dalam masalah kesehatan. Di usia 15 tahun, Charlotte dirawat di rumah sakit. Dokter mengingatkan bahwa dia akan meninggal dalam waktu dua minggu bila tidak mendapatkan perawatan khusus untuk penderitaannya.
Dokter mewajibkannya mengonsumsi makanan berkalori tinggi selama sembilan bulan. Tapi, tidak lama setelah keluar dari rumah sakit, peraturan itu tidak ditaati sehingga kondisi tubuh Charlotte makin kurus dan kerempeng.
Untuk menutupi badannya yang kurus, Charlotte melakukan apa saja agar terlihat normal. Bahkan, dia pernah pun pernah mengantongi asbak serta minum empat liter air sebelum ditimbang.
Di usia ke 20 tahun, dia masuk rumah sakit lagi karena kesehatannya sangat buruk. Tapi, dia tetap merasa memiliki badan yang gemuk. "Aku menghabiskan waktu sampai tiga jam sehari mengagumi foto-foto wanita kurus di internet. Aku membenci tubuh dan wajahku. Aku selalu menggunakan cermin dan berpikir jika aku tidak dapat cantik, setidaknya aku bisa kurus."
Charlotte yang senantiasa merasa gemuk itu, terus berolahraga keras untuk melangsingkan badan. "Saya mulai berjalan 15 menit sehari. Tapi setelah beberapa minggu aku bisa berolahraga hingga enam jam. Aku bisa berjalan di tengah malam sehingga orangtua tidak mengetahui,” katanya. "Aku juga minum teh hijau dan hanya makan apel, karena aku tak bisa makan apapun.”
Sampai akhirnya pada Maret 2010 lalu, saat menyikat gigi di kamar mandi, tiba-tiba dia pingsan. “Aku merasakan nyeri di dada, lalu pingsan," katanya.
Charlotte yang senantiasa merasa gemuk itu, terus berolahraga keras untuk melangsingkan badan. "Saya mulai berjalan 15 menit sehari. Tapi setelah beberapa minggu aku bisa berolahraga hingga enam jam. Aku bisa berjalan di tengah malam sehingga orangtua tidak mengetahui,” katanya. "Aku juga minum teh hijau dan hanya makan apel, karena aku tak bisa makan apapun.”
Sampai akhirnya pada Maret 2010 lalu, saat menyikat gigi di kamar mandi, tiba-tiba dia pingsan. “Aku merasakan nyeri di dada, lalu pingsan," katanya.
Charlotte pun dilarikan ke rumah sakit lagi. Dokter memvonisnya mengalami serangan jantung. "Setelah serangan jantung, aku mendengar tentang seorang gadis 18 tahun dengan anoreksia yang meninggal setelah jantungnya pun bermasalah.”
Setelah menderita serangan jantung, Charlotte mulai sadar. Dia pun mengikuti pola hidup sehat. Makan tiga kali sehari. Saat ini, berat badannya sudah mulai normal. Dia selalu menolak untuk mendapatkan timbangan karena takut terobsesi lagi dengan tubuh langsing. Dia khawatir timbangan memberi perintah padanya untuk kembali menurunkan berat badan.
"Aku memiliki kesempatan untuk mendapatkan kehidupan kembali, tidak seperti korban lainnya. aku ingin mengingatkan gadis-gadis lain tentang bahaya ini." (pet)
Setelah menderita serangan jantung, Charlotte mulai sadar. Dia pun mengikuti pola hidup sehat. Makan tiga kali sehari. Saat ini, berat badannya sudah mulai normal. Dia selalu menolak untuk mendapatkan timbangan karena takut terobsesi lagi dengan tubuh langsing. Dia khawatir timbangan memberi perintah padanya untuk kembali menurunkan berat badan.
"Aku memiliki kesempatan untuk mendapatkan kehidupan kembali, tidak seperti korban lainnya. aku ingin mengingatkan gadis-gadis lain tentang bahaya ini." (pet)
Posting Komentar