Penyakit kanker merupakan penyakit yang tak hanya mematikan, tapi juga butuh biaya besar untuk mengobatinya. Tapi kini ada terobosan metode untuk meminimalisir biaya pengobatan bagi orang yang terdiagnosis kanker. Yakni, lewat pemeriksaan gen. Cara ini dapat membantu menentukan obat tepat.
Gen merupakan unit dasar yang diturunkan. Gen membawa informasi yang menentukan sifat, karakter, bawaan dan tampilan seseorang, termasuk juga respon terhadap faktor eksternal. Dan berdasarkan penelitian, beberapa variasi genetik berhubungan dengan risiko penyakit tertentu.
Bahkan, ada kalanya pula gen yang normal mengalami mutasi dan tidak lagi bekerja sebagaimana mestinya atau mengalami overekspresi, dan kanker adalah salah satu contoh penyakit akibat mutasi atau overekspresi gen.
Lalu, apa manfaatnya memeriksakan gen?
“Dalam sistem pengobatan pasien kanker, pemeriksaan gen sangat penting. Sebab, dari sisi gen dan ras tertentu memiliki sensitivitas terhadap obat yang berbeda-beda. Untuk pasien kanker sebelum terapi akan lebih baik jika dicari tahu dulu obat-obatan yang baik dan cocok untuk mereka. Yaitu, dengan konsep personalized medicine (pengobatan sesuai kebutuhan),” kata Deputy Director Ethical PT Kalbe Farma, dr. Joni Fauzi, di Jakarta.
Direktur Pemasaran Ethical PT Kalbe, dr. Michael Buyung N juga mengatakan bahwa sarana mendiagnosis obat yang tepat bagi penderita kanker juga bisa memberikan keefektifan pengobatan bagi pasien.
“Jadi jangan asal kasih obat, harus dites dulu kecocokan obatnya dengan pasien,” katanya.
Dahulu, pengobatan hanya didasarkan pada penyakit tertentu. Jadi, semua pasien dengan kondisi penyakit sama akan diobati dengan obat sama, padahal respon pasien berbeda-beda. Dengan berkembangnya penelitian genetik diketahui bahwa tidak semua obat cocok untuk semua pasien.
Kemajuan di dunia kedokteran pun telah mengarahkan pengobatan pasien pada terapi bertarget (targeted therapy). Jenis terapi ini menggunakan obat yang hanya bekerja di bagian abnormal sehingga yang normal tidak ikut dirugikan. Obat-obatan seperti ini ditargetkan bekerja pada pasien dengan pola gen tertentu, sehingga tidak semua pasien mendapat manfaatnya.
“Untuk itu, sebelum menjalani pengobatan sebaiknya pasien diperiksa terlebih dahulu pola gennya, sehingga pasien mendapatkan terapi yang sesuai, terhindar dari efek samping, pengobatan yang tidak bermanfaat, buang-buang waktu juga kerugian fisik dan materi,” kata Michael.
Selain memprediksi respons tubuh terhadap obat, pemeriksaan gen juga bermanfaat untuk memprediksi penyakit tertentu. Sebab, overekspresi gen tertentu dapat menunjukkan karakter penyakit yang lebih ganas.
Pemeriksaan gen juga dapat membantu dokter untuk memperkirakan progresivitas atau keganasan penyakit pasien dengan lebih tepat. Hal ini diperlukan untuk menentukan terapi yang sesuai. (pet)
Gen merupakan unit dasar yang diturunkan. Gen membawa informasi yang menentukan sifat, karakter, bawaan dan tampilan seseorang, termasuk juga respon terhadap faktor eksternal. Dan berdasarkan penelitian, beberapa variasi genetik berhubungan dengan risiko penyakit tertentu.
Bahkan, ada kalanya pula gen yang normal mengalami mutasi dan tidak lagi bekerja sebagaimana mestinya atau mengalami overekspresi, dan kanker adalah salah satu contoh penyakit akibat mutasi atau overekspresi gen.
Lalu, apa manfaatnya memeriksakan gen?
“Dalam sistem pengobatan pasien kanker, pemeriksaan gen sangat penting. Sebab, dari sisi gen dan ras tertentu memiliki sensitivitas terhadap obat yang berbeda-beda. Untuk pasien kanker sebelum terapi akan lebih baik jika dicari tahu dulu obat-obatan yang baik dan cocok untuk mereka. Yaitu, dengan konsep personalized medicine (pengobatan sesuai kebutuhan),” kata Deputy Director Ethical PT Kalbe Farma, dr. Joni Fauzi, di Jakarta.
Direktur Pemasaran Ethical PT Kalbe, dr. Michael Buyung N juga mengatakan bahwa sarana mendiagnosis obat yang tepat bagi penderita kanker juga bisa memberikan keefektifan pengobatan bagi pasien.
“Jadi jangan asal kasih obat, harus dites dulu kecocokan obatnya dengan pasien,” katanya.
Dahulu, pengobatan hanya didasarkan pada penyakit tertentu. Jadi, semua pasien dengan kondisi penyakit sama akan diobati dengan obat sama, padahal respon pasien berbeda-beda. Dengan berkembangnya penelitian genetik diketahui bahwa tidak semua obat cocok untuk semua pasien.
Kemajuan di dunia kedokteran pun telah mengarahkan pengobatan pasien pada terapi bertarget (targeted therapy). Jenis terapi ini menggunakan obat yang hanya bekerja di bagian abnormal sehingga yang normal tidak ikut dirugikan. Obat-obatan seperti ini ditargetkan bekerja pada pasien dengan pola gen tertentu, sehingga tidak semua pasien mendapat manfaatnya.
“Untuk itu, sebelum menjalani pengobatan sebaiknya pasien diperiksa terlebih dahulu pola gennya, sehingga pasien mendapatkan terapi yang sesuai, terhindar dari efek samping, pengobatan yang tidak bermanfaat, buang-buang waktu juga kerugian fisik dan materi,” kata Michael.
Selain memprediksi respons tubuh terhadap obat, pemeriksaan gen juga bermanfaat untuk memprediksi penyakit tertentu. Sebab, overekspresi gen tertentu dapat menunjukkan karakter penyakit yang lebih ganas.
Pemeriksaan gen juga dapat membantu dokter untuk memperkirakan progresivitas atau keganasan penyakit pasien dengan lebih tepat. Hal ini diperlukan untuk menentukan terapi yang sesuai. (pet)
Posting Komentar