Setelah tiga bulan melakukan proses seleksi, Keraton Yogyakarta akhirnya memilih juru kunci Gunung Merapi untuk menggantikan Mbah Maridjan yang tewas akibat erupsi Merapi, Oktober 2010. Adalah putra Mbah Maridjan, Mas Bekel Anom Suraksosihono, atau Asih (46 tahun), yang terpilih untuk menggantikan peran ayahnya.
Asih dipilih oleh Tim Seleksi Kawedanan Agung Panitrapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, setelah mengalahkan delapan kandidat lain. Seleksi itu sendiri dilakukan sejak 11 Februari 2011, dengan empat kriteria penilaian: bidang keagamaan, kebudayaan, kekeratonan, dan kemasyarakatan.
Asih mengaku kaget setelah terpilih untuk menggantikan almarhum ayahnya. "Saya akan menjalankan amanah sebaik-baiknya setelah dilantik besok," kata Asih, dalam pertemuan dengan kerabat Keraton yang dipimpin oleh GBPH Joyokusumo, selaku ketua Tim Seleksi, di komplek Keraton Yogyakarta, Minggu, 3 April 2011.
Asih pun membantah terpilih karena merupakan anak kandung Mbah Maridjan. "Pihak Keraton melakukan seleksi ketat dan sesuai kriteria," ujar Asih. Usai dilantik, Asih pun akan menyandang gelar Lurah Suraksosihono.
Meski belum dilantik, Asih berencana akan mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengetahui segala kondisi tentang Gunung Merapi. "Saya tidak ingin mengandalkan firasat. Kami harus mengikuti perkembangan zaman," kata Asih yang juga merupakan karyawan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Meski demikian, tradisi labuhan dan semacamnya masih akan dilakukan. Sebab, hal tersebut sudah menjadi kebiasaan warga lereng Merapi. (art)
Laporan: Erick Tanjung | DI Yogyakarta
Asih dipilih oleh Tim Seleksi Kawedanan Agung Panitrapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, setelah mengalahkan delapan kandidat lain. Seleksi itu sendiri dilakukan sejak 11 Februari 2011, dengan empat kriteria penilaian: bidang keagamaan, kebudayaan, kekeratonan, dan kemasyarakatan.
Asih mengaku kaget setelah terpilih untuk menggantikan almarhum ayahnya. "Saya akan menjalankan amanah sebaik-baiknya setelah dilantik besok," kata Asih, dalam pertemuan dengan kerabat Keraton yang dipimpin oleh GBPH Joyokusumo, selaku ketua Tim Seleksi, di komplek Keraton Yogyakarta, Minggu, 3 April 2011.
Asih pun membantah terpilih karena merupakan anak kandung Mbah Maridjan. "Pihak Keraton melakukan seleksi ketat dan sesuai kriteria," ujar Asih. Usai dilantik, Asih pun akan menyandang gelar Lurah Suraksosihono.
Meski belum dilantik, Asih berencana akan mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengetahui segala kondisi tentang Gunung Merapi. "Saya tidak ingin mengandalkan firasat. Kami harus mengikuti perkembangan zaman," kata Asih yang juga merupakan karyawan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Meski demikian, tradisi labuhan dan semacamnya masih akan dilakukan. Sebab, hal tersebut sudah menjadi kebiasaan warga lereng Merapi. (art)
Laporan: Erick Tanjung | DI Yogyakarta
Posting Komentar