Waspada bagi Anda yang sering bepergian ke luar negeri atau umroh ke tanah suci. Itu karena mereka yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri berisiko terkena infeksi meningokokus atau lebih dikenal dengan penyakit meningitis.
Infeksi meningokukus merupakan penyebab utama meningitis bakterial. Suatu infeksi yang terjadi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang dan bisa menyebabkan keracunan darah serta infeksi dalam aliran darah.
Setiap tahun, rata-rata 500 ribu kasus penyakit infeksi meningokokus terjadi di dunia dan menyebabkan 50 ribu kematian. Melakukan tindakan pencegahan adalah hal terbaik daripada mengobati.
Badan kesehatan dunia WHO mengimbau pada seluruh masyarakat yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri untuk membentengi diri dengan vaksinasi.
“Cara pencegahan yang paling efektif terhadap meningitis adalah melalui vaksinasi, karena cara ini mampu menyiapkan sistem kekebalan sebelum terkena kuman dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi saat terjadi,” ujar Wakil Ketua Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI-IDI, Profesor Samsuridjal di Jakarta.
Berdasarkan data WHO, rata-rata 5-10 persen orang yang terkena penyakit meningokokus meninggal dunia. Bahkan, ketika mereka telah didiagnosis dan mendapatkan perawatan.
Tanpa perawatan, tingkat angka kematian pun bisa mencapai 70-90 persen. Di antara mereka yang berhasil selamat, satu dari lima orang akan menderita komplikasi berkepanjangan, seperti kerusakan otak, kesulitan belajar, hilangnya pendengaran dan bahkan kehilangan anggota tubuh.
WHO merekomendasikan penggunaan vaksinasi meningokokus bagi para wisatawan yang akan ke luar negeri dan jemaah haji dan umroh yang menetap lama di tanah suci.
Situasi yang berdesakan seperti saat melakukan ibadah haji, memang dapat meningkatkan resiko tertularnya meningitis. Lalu, jemaah yang kembali ke tanah air juga berisiko membawa penyakit tersebut walaupun tanpa gejala.
Gejala meningokokus awalnya hanya seperti flu biasa yang disertai demam. Namun bedanya penyakit ini disertai perdarahan, akan terlihat bercak merah pada kulit dalam ukuran besar.
“Jika ditekan dengan gelas warna merah akan menetap. Dan untuk gejala yang lebih hebat bisa menimbulkan keracunan darah. Untuk tahap yang berat, tidak sampai satu hari bisa menimbulkan kematian,” kata Kepala Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional, Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A (K).
Infeksi meningokukus merupakan penyebab utama meningitis bakterial. Suatu infeksi yang terjadi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang dan bisa menyebabkan keracunan darah serta infeksi dalam aliran darah.
Setiap tahun, rata-rata 500 ribu kasus penyakit infeksi meningokokus terjadi di dunia dan menyebabkan 50 ribu kematian. Melakukan tindakan pencegahan adalah hal terbaik daripada mengobati.
Badan kesehatan dunia WHO mengimbau pada seluruh masyarakat yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri untuk membentengi diri dengan vaksinasi.
“Cara pencegahan yang paling efektif terhadap meningitis adalah melalui vaksinasi, karena cara ini mampu menyiapkan sistem kekebalan sebelum terkena kuman dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi saat terjadi,” ujar Wakil Ketua Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI-IDI, Profesor Samsuridjal di Jakarta.
Berdasarkan data WHO, rata-rata 5-10 persen orang yang terkena penyakit meningokokus meninggal dunia. Bahkan, ketika mereka telah didiagnosis dan mendapatkan perawatan.
Tanpa perawatan, tingkat angka kematian pun bisa mencapai 70-90 persen. Di antara mereka yang berhasil selamat, satu dari lima orang akan menderita komplikasi berkepanjangan, seperti kerusakan otak, kesulitan belajar, hilangnya pendengaran dan bahkan kehilangan anggota tubuh.
WHO merekomendasikan penggunaan vaksinasi meningokokus bagi para wisatawan yang akan ke luar negeri dan jemaah haji dan umroh yang menetap lama di tanah suci.
Situasi yang berdesakan seperti saat melakukan ibadah haji, memang dapat meningkatkan resiko tertularnya meningitis. Lalu, jemaah yang kembali ke tanah air juga berisiko membawa penyakit tersebut walaupun tanpa gejala.
Gejala meningokokus awalnya hanya seperti flu biasa yang disertai demam. Namun bedanya penyakit ini disertai perdarahan, akan terlihat bercak merah pada kulit dalam ukuran besar.
“Jika ditekan dengan gelas warna merah akan menetap. Dan untuk gejala yang lebih hebat bisa menimbulkan keracunan darah. Untuk tahap yang berat, tidak sampai satu hari bisa menimbulkan kematian,” kata Kepala Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional, Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A (K).
Posting Komentar