Sedot Lemak Tak Selalu Efektif

Banyak wanita menempuh cara cepat menurunkan berat badan, yaitu dengan operasi sedot lemak (liposuction). Rasa sakit dari prosedur sedot lemak ini tidak menghambat para wanita untuk melakukannya. Tapi ternyata, operasi ini tidak terlalu efektif, karena lemak akan muncul kembali.

Seperti dilansir dari Shine, penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Obesity diketahui kalau lemak yang disedot akan kembali muncul di area yang justru terlihat, seperti bahu dan tangan. Kesimpulan ini didapatkan setelah peneliti melakukan penelitian terhadap dua kelompok wanita.

Kelompok pertama yang tidak termasuk dalam kategori obesitas tetapi melakukan liposuction di area perut atau paha. Kelompok kedua terdiri dari para wanita yang diminta menahan diri untuk melakukan liposuction. Menurut  Dr. Teri Eckel, kepala peneliti, setelah operasi diketahui bahwa semua lemak kembali muncul. Kadang, dalam waktu satu tahun, lemak "terdistribusikan" ke area tubuh yang lebih tinggi.

Wanita yang melakukan operasi sedot lemak pada area paha, kemungkinan besar jumlah sel-sel lemak di perut atas, trisep, atau area tubuh bagian atas lainnya akan berkembang lebih banyak. Juga diketahui hal ini terjadi bukan tergantung pada prosedur operasi. Peneliti menggarisbawahi hal ini terjadi karena "proses biologis dari lemak".

Peneliti menjelaskan bahwa secara alami tubuh selalu mempertahankan lemak. Jika dihilangkan atau dikurangi, maka tubuh akan memproduksi sel-sel lemak baru untuk menggantikan yang hilang. Sel lemak memiliki "masa hidup" sekitar tujuh tahun dan ketika tak lagi aktif, maka akan terbentuk yang baru.

Operasi sedot lemak ini kemungkinan besar merusak struktur dari area tempat penyimpanan lemak. Sehingga, sel-sel lemak muncul kembali dan berpindah pada area tubuh lainnya. (adi)