Remaja ala "GALAU" ??

http://a0.twimg.com/profile_images/1772656439/GalauItuGue.jpg

Di media tv, koran, majalah, internet tak luput dengan tema percintaan remaja. "Kimmiy, Aku galau tanpamu" nah itu sepenggal iklan yang masih tenar-tenarnya, kata GALAU sudah menjadi kata wajib bagi sebagian besar remaja kini.

Arti Galau sendiri itu sebenarnya apa sih ?
Galau bahasa Inggrisnya : hubbub, confusion.

Galau apa sih ??
1. perasaan yang tidak jelas, tidak menentu terhadap sesuatu (biasanya objeknya berupa seseorang).
2. perasaan yang datang melanda apabila ada berada di tempat yang romantis, dan suasana romantis, tapi tidak punya kekasih/pacar/gebetan.
3. ato bisa juga lagi ditempat romantis,dan atau suasana yang romantis, tapi gebetan tidak ada disamping oleh karena tidak jelas kabarnya.
Galau itu sebagian besar dikarenakan putus pacar dll

Nah, Apakah Hukum pacaran menurut islam ???
-Pacaran halal kok yang penting tidak melakukan yang diluar batas
-Pacaran boleh, buat pengalaman
-Hari gini gak pacaran, ndeso loe.
-Pacaran itu buat motivasi biar dapat berprestasi.
-Pacaran menghindarkan diri dari Zina

Itu merupakan sebagian besar jawaban dari teman-teman saya, yang menurut saya semua itu salah.

Kalo dalam agama Islam, Islam MENGHARAMKAN pacaran dan pacaran islami itu MUSTAHIL ADA.

Banyak kaum muslimin yang masih berpandangan bahwa pacaran itu sah2 saja, asalkan tetap menjaga diri masing2. Ungkapan itu ibarat kalimat, “Mandi boleh, asal jangan basah.” Ungkapan yang hakikatnya tidak berwujud. Karena berpacaran itu sendiri, dalam makna apapun yang dipahami orang2 sekarang ini, NGGA dibenarkan dalam Islam. Istilah pacaran sudah kadong dipahami sebagai hubungan lebih intim antara sepasang kekasih, yang diaplikasikan dengan jalan bareng, jalan2, saling berkirim surat, ber SMS ria, dan berbagai hal lain, yang jelas2 disisipi oleh banyak hal2 haram, seperti pandangan haram, bayangan haram, dan banyak hal2 lain yang bertentangan dengan syariat.

Bila kemudian ada istilah pacaran yang Islami, sama halnya dengan memaksakan adanya istilah, meneggak minuman keras yang Islami. Mungkin, karena minuman keras itu di tenggal di dalam masjid. Atau zina yang Islami, judi yang Islami, dan sejenisnya. Kalaupun ada aktivitas tertentu yang halal, kemudian di labeli nama2 perbuatan haram tersebut, jelas terlelu dipaksakan, dan sama sekali ngga bermanfaat

>><<
1. Ajaran Islam melarang mendekati zina >> surah al-Israa' ayat 32
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk"

>><<
2. Ajaran Islam mewajibkan pria dan wanita menundukkan pandangannya
>> surah an-Nur ayat 30
“Katakanlah kepada laki2 yang beriman :”Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.”

>> surah an-Nur ayat 31
“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan kemaluannya”

>><<
3. Agama Islam merarang berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya “Janganlah seorang laki2 berduaan dengan seorang wanita kecuali jika bersama mahromnya.” (HR. Bukhari).

>><<
4. Agama Islam melarang berzina dalam bentuk apapun. Baik itu zina kemaluan, zina mata, zina lisan, zina tangan. Walaupun saat pacaran kamu orang ngga lakukan apa2, tapi tetap haram karena sesungguhnya kalian telah berzina hati

>> Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"...Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan2. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim)

dalam islam tidak ada yang namanya pacaran.
dalam islam ada namanya ta'arufan,, dalam arti pendekatan tanpa melanggar norma-norma moral.
Sah sah saja kalo mau pacaran asalkan itikatnya tidak melanggar norma dan masih dalam nilai taarufan.

jadi ,jelas dalam islam tak boleh pacaran,kita harus menjadi muslim yang benar, tapi semua itu terserah yang mau melakukannya, bukan maksud saya menngurui, saya hanya membenarkan apa yang menurut saya belum benar.