Orang-orang dengan IQ rendah kurang bahagia
Berita Bedali-seseorang dengan intelegensi (IQ) kurang umumnya hidup kurang bahagia.Hal ini berbanding terbalik dengan mereka dengan intelegensi tinggi.
Riset oleh boffins di university college london, menemukan bahwa IQ yang lebih rendah sering menyebabkan pendapatan yang rendah dan kesehatan mental yang buruk.Hal ini yang pada akhirnya memicu kehidupan mereka menjadi tidak bahagia.
Para ilmuwan sebelumnya menemukan fakta ini setelah menganalisis 6.870 partisipan dalam survey yang dilakukan sejak 2007.Periset mengukur IQ responden dengan cara meminta mereka menilai kebahagiaan mereka pada skala tiga titik,"sangat bahagia","cukup bahagia" dan "tidak terlalu senang".
Hasilnya ditemukan bahwa mereka dengan kisaran IQ terendah 77-99 melaporkan tingkat terendah kebahagiaan dengan mereka dalam kisaran IQ tertinggi dari 120 menjadi 129.
Dr. Angela Hassiotis yang memimpin study mengatakan,"ketika melihat data, kita melihat bahwa orang-orang dengan IQ rendah kurang mungkin menjadi lebih bahagia karena tingkat yang lebih tinggi dari sosio-ekonomimerugikan seperti pendapatan rendah",ujarnya.
mereka cenderung untuk menjadi bahagia karena mereka membutuhkan bantuan lebih lanjut dengan keterampilan hidup sehari-hari, memiliki kesehatan yang lebih buruk dan melaporkan lebih banyak gejala tekanan psikologis,"jelasnya, seperti dikutip dari The Sun (28/9)
Berita Bedali-seseorang dengan intelegensi (IQ) kurang umumnya hidup kurang bahagia.Hal ini berbanding terbalik dengan mereka dengan intelegensi tinggi.
Riset oleh boffins di university college london, menemukan bahwa IQ yang lebih rendah sering menyebabkan pendapatan yang rendah dan kesehatan mental yang buruk.Hal ini yang pada akhirnya memicu kehidupan mereka menjadi tidak bahagia.
Para ilmuwan sebelumnya menemukan fakta ini setelah menganalisis 6.870 partisipan dalam survey yang dilakukan sejak 2007.Periset mengukur IQ responden dengan cara meminta mereka menilai kebahagiaan mereka pada skala tiga titik,"sangat bahagia","cukup bahagia" dan "tidak terlalu senang".
Hasilnya ditemukan bahwa mereka dengan kisaran IQ terendah 77-99 melaporkan tingkat terendah kebahagiaan dengan mereka dalam kisaran IQ tertinggi dari 120 menjadi 129.
Dr. Angela Hassiotis yang memimpin study mengatakan,"ketika melihat data, kita melihat bahwa orang-orang dengan IQ rendah kurang mungkin menjadi lebih bahagia karena tingkat yang lebih tinggi dari sosio-ekonomimerugikan seperti pendapatan rendah",ujarnya.
mereka cenderung untuk menjadi bahagia karena mereka membutuhkan bantuan lebih lanjut dengan keterampilan hidup sehari-hari, memiliki kesehatan yang lebih buruk dan melaporkan lebih banyak gejala tekanan psikologis,"jelasnya, seperti dikutip dari The Sun (28/9)
Posting Komentar