Warga Gaza merayakan disepakatinya gencatan senjata dengan Israel
Langit Gaza untuk pertama kalinya dalam delapan hari terakhir lengang dan hening dari tembakan roket dan bising pesawat tempur Israel. Gencatan senjata yang disepakati Rabu malam mulai berlaku dan kedua pihak berusaha menahan diri.
Gencatan senjata mulai berlaku pada pukul 9 malam waktu setempat. ABC News menuliskan, beberapa menit sebelum gencatan senjata berlangsung, kedua belah pihak melakukan serangan terakhir.
Setidaknya satu rudal Israel menghantam Gaza tiga menit sebelum gencatan senjata. Dua menit setelahnya, empat roket Hamas melayang menuju provinsi Beer Sheva, Israel.
Beberapa menit setelah gencatan senjata dimulai, suasana Gaza hening dari kengerian roket dan rudal. Lima belas menit kemudian, ratusan orang turun ke jalan-jalan Gaza yang gelap karena listrik mati.
Bersuka cita, rakyat Gaza, pria dan wanita, mengibarkan bendera Palestina dan menembakkan peluru ke udara. Dari jendela-jendela apartemen, wanita dan anak-anak terlihat melepaskan kembang api dan meneriakkan yel-yel kemenangan.
"Allahu Akbar, rakyat Gaza, kalian menang. Kalian berhasil mengalahkan arogansi Yahudi," teriak seseorang terdengar dari speaker di mesjid.
Sekitar 1,7 juta rakyat Gaza bisa bernafas lega sekarang, setidaknya untuk sementara. Pemimpin Hamas Khaled Meshaal mengatakan bahwa kelompoknya akan menghargai gencatan senjata selama Israel juga melakukannya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ingin memberikan Hamas kesempatan untuk gencatan senjata, walaupun ada beberapa rakyat di Israel yang menolaknya. Penolakan terutama datang dari kota Kiryat Malachi, lokasi tewasnya tiga orang Israel setelah diroket Hamas.
"Saya tahu ada warga yang menginginkan aksi militer yang lebih keras, dan semoga kita tidak perlu melakukan itu," kata dia.
Selama delapan hari baku tembak, sebanyak 162 warga Gaza tewas, termasuk di antaranya 37 anak-anak. Sementara dari sisi Israel, sebanyak lima orang tewas.(np)
sumber
Posting Komentar