Ternyata, menurut penelitian, seperti makhluk hidup lainnya, pohon juga bisa 'berteriak' ketika kekurangan air.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Grenoble University, Prancis, ini menjelaskan bahwa pohon-pohon dapat mengeluarkan suara atau dapat dibilang berteriak ketika mereka kekurangan air.
Memang suara dari pohon-pohon ini tidak dapat ditangkap oleh telinga manusia karena kecepatan suaranya 100 kali lebih cepat daripada tingkat atau batas normal suara yang dapat didengarkan manusia.
Dikutip dari Daily Mail (02/05), menurut Philippe Marmottant, pimpinan penelitian tersebut, para peneliti mencoba menganalisis pohon-pohon pinus dengan menggunakan senyawa kimia yang diambil dari pohon-pohon pinus yang telah mati.
Senyawa kimia tersebut dibuat dalam bentuk hydrogel dan digunakan untuk merekam suara ultrasonik yang dikeluarkan oleh pohon.
Dalam penelitian tersebut, ketika pohon-pohon mengalami 'dehidrasi' maka gel yang digunakan akan muncul seperti gelembung-gelembung udara kecil yang kemudian dengan cepat hilang.
Penelitian seperti ini sebenarnya pernah dilakukan oleh peneliti lain dari Amerika Serikat pada tahun 2009 silam. Bahkan dari penelitian lalu itu, para peneliti menemukan bukti bahwa tidak hanya dalam keadaan kekurangan air saja, namun dalam keadaan tertentu, para pohon juga mengeluarkan suaranya, contohnya ketika ditebang atau ketika banyak serangga yang menggerogoti daunnya.
Walaupun para peneliti asal Prancis tersebut berhasil merekam suara yang dikeluarkan oleh pohon, namun mereka tidak mengunggah contoh hasil rekamannya tersebut ke internet.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Grenoble University, Prancis, ini menjelaskan bahwa pohon-pohon dapat mengeluarkan suara atau dapat dibilang berteriak ketika mereka kekurangan air.
Memang suara dari pohon-pohon ini tidak dapat ditangkap oleh telinga manusia karena kecepatan suaranya 100 kali lebih cepat daripada tingkat atau batas normal suara yang dapat didengarkan manusia.
Dikutip dari Daily Mail (02/05), menurut Philippe Marmottant, pimpinan penelitian tersebut, para peneliti mencoba menganalisis pohon-pohon pinus dengan menggunakan senyawa kimia yang diambil dari pohon-pohon pinus yang telah mati.
Senyawa kimia tersebut dibuat dalam bentuk hydrogel dan digunakan untuk merekam suara ultrasonik yang dikeluarkan oleh pohon.
Dalam penelitian tersebut, ketika pohon-pohon mengalami 'dehidrasi' maka gel yang digunakan akan muncul seperti gelembung-gelembung udara kecil yang kemudian dengan cepat hilang.
Penelitian seperti ini sebenarnya pernah dilakukan oleh peneliti lain dari Amerika Serikat pada tahun 2009 silam. Bahkan dari penelitian lalu itu, para peneliti menemukan bukti bahwa tidak hanya dalam keadaan kekurangan air saja, namun dalam keadaan tertentu, para pohon juga mengeluarkan suaranya, contohnya ketika ditebang atau ketika banyak serangga yang menggerogoti daunnya.
Walaupun para peneliti asal Prancis tersebut berhasil merekam suara yang dikeluarkan oleh pohon, namun mereka tidak mengunggah contoh hasil rekamannya tersebut ke internet.
[das]
sumber : merdeka.com
Posting Komentar