Selama enam bulan terjadi 11 pencurian kabel optik laut




Sepanjang Januari-Juni 2013, terjadi 11 kali pencurian dan pemotongan kabel optik di perairan Bangka Belitung serta Kepulauan Riau. Hal ini memicu keprihatinan Kementerian Komunikasi dan Informatika sehingga bersama pemda dan aparat setempat melakukan koordinasi mengatasinya.

Dalam kurun waktu yang pendek di awal tahun 2013 terjadi beberapa kali terputusnya kabel laut di sekitar perairan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.

Setidaknya sepanjang pertengahan tahun ini terdapat 11 kejadian vandalisme berupa pencurian dan pemotongan kabel yang berlokasi di wilayah dari arah Tanjung Priok, Bangka Belitung hingga Kepulauan Riau.

Menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo, Gatot S. Dewa Broto, di sejumlah wilayah lain juga pernah, tetapi tidak sesering di wilayah tersebut. "Ini belum terhitung di tahun tahun sebelumnya," tuturnya.

Adapun, untuk perbaikan akibat kerusakan di laut dalam harus menggunakan kapal berbendera asing karena belum ada kapal domestik memiliki kemampuan serupa. Ini belum terhitung dengan kebutuhan teknisi yang bersertifikasi khusus untuk menjamin adanya recovery di dasar laut.

Sedangkan untuk mengoperasikan kapal berbendera asing secara total dibutuhkan proses perizinan hingga 52 hari dari instansi terkait di Indonesia.

Saat ini terdapat sepanjang 25.000km kabel laut telekomunikasi di Indonesia dan akan terus bertambah searah dengan kebutuhan komunikasi data, yang mana hamoir semuanya sangat tergantung pada sambungan komunikasi kabel laut (SKKL) lewat Singapura.

"Idealnya harus terkoneksi juga melewati alternatif wilayah lain misalnya melalui Guam dan Darwin, Australia," ujar Gatot, melalui siaran pers Kamis (4/7).

Dalam pertemuan antara Kominfo dan operator telekomunikasi, Mabes Polri merekomendasikan agar para penyelenggara telekomunikasi tidak hanya menuntut aparat penegak hukum untuk penindakan, tetapi juga harus melakukan sosialisasi dan edukasi serta program CSR bagi masyarakat sekitarnya.