Kalo berbicara tentang tokoh satu ini memang tidak ada habisnya, mulai dari Beliau masih menjabat jadi walikota Solo sampai Dia jadi orang No.1 di DKI Jakarta (Gubernur)
Yup! benar beliau adalah Bapak Joko Widodo atau kerap dipanggil Jokowi.
semua media masa hampir tiap hari membicarakan tentang perjalanan dan kisah Jokowi selama menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, mulai dari cerita Blusukannya, kerendah-hatian dan
kejujuran Jokowi, dan tidak tanggung-tanggung malah menjadikannya Trending Topik.
Kali ini Bedalipost akan merangkum 10 Cerita Lucu Dan Unik Tentang Jokowi mulai Jokowi masih menjabat Walikota Solo sampai menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Berikut Cuplikannya yang kami ambil dari sumber Media ;
Nah bagaimana rangkuman 10 Cerita Lucu Dan Unik Tentang Jokowi,
Semoga anda terhibur dengan cerita ini, dan untuk Pak Jokowi saya tidak bermaksud melecehkan bapak Ya ... lewat artikel 10 Cerita Lucu Dan Unik Tentang Jokowi ini niat saya ingin memberitahukan tentang sosok pemimpin yang no profil atau apa adanya yang tentunya sangat diidam-idamkan rakyat Indonesia.
Saya yakin kalo rakyat Indonesia sangat rindu akan pemimpin yang berjiwa kayak Bapak Jokowi
Yup! benar beliau adalah Bapak Joko Widodo atau kerap dipanggil Jokowi.
semua media masa hampir tiap hari membicarakan tentang perjalanan dan kisah Jokowi selama menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, mulai dari cerita Blusukannya, kerendah-hatian dan
kejujuran Jokowi, dan tidak tanggung-tanggung malah menjadikannya Trending Topik.
Kali ini Bedalipost akan merangkum 10 Cerita Lucu Dan Unik Tentang Jokowi mulai Jokowi masih menjabat Walikota Solo sampai menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Berikut Cuplikannya yang kami ambil dari sumber Media ;
1. Hormat Grak!
Pada periode pertama (2005-2010) sebagai walikota Solo, Jokowi dilantik pada hari Jumat. Sabtu-Minggu libur. Senin pertama, Jokowi jadi inspektur upacara (irup). Semua proses lancar kecuali urusan hormat-menghormat. Saat komandan memerintahkan hormat, Jokowi hormat.
Jokowi terus menghormat, lupa bahwa perintah komandan upacara sangat tergantung seberapa lama irup menghormat. "Kok nggak turun-turun tangan," pikir Jokowi kala itu.
Beberapa peserta mulai tersenyum. Staf memberi kode agar Jokowi menurunkan tangan. Jokowi lantas menurunkan tangan dan komandan upacara pun meneriakkan, "Tegak Grak!" Penghormatan itu terjadi lebih dari satu menit, di luar batas kepantasan dalam upacara apapun.
2. Terjaring Razia
Meski mempunyai ajudan, Jokowi kadang enggan memakai protokoler. Suatu waktu ia bersepeda motor keliling kota. Di tengah jalan terlihat kerumunan orang. Saat melintas, Jokowi dihentikan polisi. Laiknya pengendara biasa, Jokowi menghentikan motornya dan mengeluarkan
surat-surat kendaraan dan KTP.
Polisi itu kemudian memeriksa. Ia baru tahu kalau pengendara motor tersebut adalah Jokowi setelah mengecek surat-surat kendaraan dan KTP. Karena saking banyaknya yang harus diperiksa atau memang tampang Jokowi memang tidak seperti walikota, Pak Polisi?
3. Manjat Pagar
Acara Pemkot kadang sampai malam. Pernah saat Jokowi pulang terlalu larut, pintu gerbang rumah dinas walikota, Loji Gandrung, tertutup rapat. Penjaga tak membukakan pintu meski dibel beberapa kali. Bukannya jengkel, Jokowi malah masuk ke rumah dinas dengan cara
meloncat pagar.
Aksi panjat pagar juga dilakukan saat Jokowi datang ke acara live Opera Van Java di Stadion R Maladi Solo. Jokowi tidak bisa masuk karena masyarakat berjubel. Ajudan ingin menyingkap kerumunan massa, tapi Jokowi melarang. Sang walikota pecinta musik metal itu memanjat
pagar yang sepi penonton untuk bisa masuk stadion.
4. Paranormal?
Ketika menghadiri acara di sebuah kampung, staf menelepon ke Jokowi dan bilang bahwa di rumah dinas ada beberapa orang. "Cepat, Pak. Mereka sekarang ada di garasi," kata staf itu. "Katanya ada yang kesurupan," imbuh sang staf. Jokowi geleng-geleng kepala. "Masak
walikota disuruh ngurusi orang kesurupan," pikirnya.
Jokowi mempercepat acaranya, kemudian pulang. Di rumah dinas, beberapa orang terlihat was-was. Jokowi was-was juga tapi berusaha tenang. Dia masuk ke rumah dinas dan mengambil es dari kulkas. Dia meminta ajudan mengompres anak yang kesurupan dengan es. Karena hasilnya kurang mantap, Jokowi meminta beberapa orang mengangkat anak itu ke ruang
tamu. Diusapnya wajah anak itu dengan es. Ajaibnya, anak itu langsung bangun dan mengucap terima kasih.
"Tapi tolong, cerita ini jangan kedengaran banyak orang. Bisa-bisa rumah dinas saya penuh orang kesurupan," kata Jokowi enteng.
5. Jadi 'Dukun'
Seorang perempuan membawa anak datang ke kantor Jokowi di Balaikota Solo. Perempuan itu mengaku ingin bertemu dengan sang walikota. Ketika dikabari staf, Jokowi pun keluar. "Anak saya sakit, Pak. Panas. Nyebut-nyebut nama Pak Jokowi. Tolong disembuhkan," kata Jokowi
menirukan ucapan sang perempuan.
23 Tahun menjadi pengusaha mebel dan menjadi walikota, tentu bukan bekal untuk bisa menyembuhkan 'penyakit' anak tersebut. Tapi Jokowi tak hilang akal. Dia masuk ke ruangan dan kembali sambil mengusap kepala anak itu. "Sudah, sembuh!" Besoknya Jokowi meminta ajudan mengecek nasib anak itu dan hebatnya, anak tersebut sembuh. "Sakti juga saya. Padahal nggak saya apa-apakan," kata Jokowi.
6. Kalah Ganteng dengan Ajudan
Jokowi pernah bercerita, saat menjadi Wali Kota Solo, dirinya sempat memiliki ajudan yang lebih tampan dibanding dirinya. Karena kalah tampan, ajudannya lebih dianggap sebagai wali kota dibanding dirinya. Buktinya, setiap ada tamu, ajudannya disalami lebih dulu, dirinya belakangan.
"Sekali dua kali enggak apa, lama-lama kesel juga. Setelah tiga bulan, langsung saya ganti ajudan saya, sama yang lebih jelek. Habis itu aman, setiap ada tamu, saya disalami duluan hehehehe," ujar Jokowi.
7. Kucing-kucingan dengan Vojrider
Jokowi bercerita, sejak menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia kerap dikawal vojrider tiap kali hendak blusukan. Namun, pengawalan tersebut dianggap Jokowi terlalu berlebihan dan memusingkan.
"Sudah bunyi nguing nguing, jalannya gini-gini (zigzag). Saya paling enggak suka itu dikawal dengan cara seperti itu. Ganggu orang, bikin saya pusing juga," ujarnya.
Kerena kesal, Jokowi mengaku sempat kucing-kucingan dengan pengawalnya, yakni dengan menyuruh sopirnya meninggalkan vojrider saat mereka lengah. "Jadi, pas motornya lurus terus, saya belok kiri mendadak. Dia pasti bingung, nengok spion, lah Gubernur saya mana hehehehe," ujarnya sambil tertawa jahil.
8. KB-nya Gagal
Saat meluncurkan Kartu Jakarta Sehat untuk pertama kalinya, salah satu tempat yang dikunjungi Jokowi adalah kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Di sana, Jokowi bertemu dengan seorang kepala warga dan sempat mengobrol. Kala mengobrol, Jokowi sempat terhentak ketika mengetahui kelapa keluarga itu punya sembilan anak.
"Ini sih KB-nya gagal. Masak punya anak sembilan," ujar Jokowi sambil tertawa. Hal itu disambut tawa bapak yang disinggung dan wartawan.
9. The Mbronx
Dengan aksen Jawanya yang agak kental, Jokowi terkadang memodifikasi istilah-istilah asing agar mudah ia ucapkan. Saat dimintai tanggapan soal graffiti misalnya, ia menyebut Bronx, salah satu kawasan di Amerika, sebagai The Mbronx.
"Kita lihat saja the Mbronx', bagus kan? Artinya kalau tertata, gambarnya bagus, itu jadi indah, bukan urek-urekan kayak sekarang," ujarnya santai. pengucapan yang terdengar lucu di telinga itu membuat wartawan tak bisa menahan tawa. Jokowi, dengan santainya, tetap nyerocos soal The Mbronx.
10. Kejar Pelari
Lomba lari Mandiri Jakarta Marathon 2013 sudah dua hari berlalu. Namun, ada momen lucu dalam acara itu yang kini ramai dibicarakan di situs jejaring sosial. Momen itu terekam dalam sebuah foto saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampak tergopoh-gopoh mengejar pelari asal Kenya, Stephen Tum, yang tidak mengetahui akan diberi tanda pemenang oleh Jokowi.
TWITTER Foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kaus merah) berada di belakang pelari asal Kenya, Stephen Tum, dalam acara Jakarta Marathon 2013, Minggu (27/10/2013). Foto diambil dari akun Twitter @motulz tanpa diketahui identitas asli fotografer foto tersebut.
Foto itu menjadi tampak lucu karena memperlihatkan Jokowi yang seolah-olah sedang mengendap-endap di belakang Tum. Saat itu, Jokowi terpaksa berlari mengejar Tum meskipun Jokowi tak mengenakan sepatu khusus lari. Sejumlah akun yang memasang atau berbagi foto tersebut mengomentarinya dengan kalimat-kalimat lucu.
"Gubernur gw dewa srimulat! Hahahaha!" sebut pemilik akun Facebook Ganesha Tamzil.
"Our funny Governor. Jokowi jahil banget! Hahaha! at last Jakarta Marathon 2013," tulis pemilik akun @SIG_architect di Twitter.
Kejadian tersebut bermula saat Jokowi, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menunggu pelari kategori Full Marathon 42 kilometer di garis finis. Masing-masing pejabat tinggi negara ini telah dibekali semacam name tag dengan tali untuk dikalungkan kepada 10 pelari pertama yang berhasil masuk garis akhir.
Pelari pertama yang sukses masuk garis finis adalah pelari asal Kenya bernama William Chebor dengan catatan waktu 2 jam 14 menit 30 detik. Mari Elka yang diberi kesempatan pertama untuk memberikan tanda pemenang berhasil mengalungkannya ke leher Chebor tanpa satu kendala.
Untuk pelari kedua, panitia memberi kesempatan kepada Jokowi untuk mengalungkan tanda pemenang bertuliskan nomor 2. Di ujung lintasan, tampak pelari asal Kenya, Stephen Tum, terengah-engah menuju garis finis. Seusai melintasi garis, bukannya berhenti, Tum malah terus berlari melewati Jokowi. Alhasil, Jokowi harus mengejarnya dengan berlari agar dapat mengalungkan tanda pemenang tersebut.
Jokowi yang mengenakan kaus merah, celana olahraga pendek warna hitam, dan sepatu kasual yang biasa digunakan untuk blusukan, sebenarnya telah memanggil Tum saat berpapasan dengannya. "Stephen, Stephen," teriak Jokowi. Namun, pelari berkepala plontos tersebut tidak menyadarinya hingga Jokowi mengejar dan menepuk pundaknya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengejar pelari asal Kenya, Stephen Tum untuk dikalungkan tanda pemenang pada Mandiri Jakarta Marathon 2013, di kawasan Monas Jakarta Pusat, Minggu (27/10/2013). Selain nomor maraton 42 km, dilombakan pula setengah maraton (21 km), 10 km, dan 5 km. Acara tersebut diikuti sekitar 10.000 pelari elite nasional dan internasional untuk memperebutkan total hadiah Rp 2,5 miliar.
Momen itu rupanya menarik perhatian penonton. Hampir semua orang yang menyaksikannya tertawa, termasuk Roy Suryo yang tertawa sambil menunjuk ke arah Jokowi dan Tum. Demikian pula Mari dan Gita. Mereka tertawa terbahak-bahak. Jokowi juga tertawa.
Setelah beberapa meter berlari, Jokowi berhasil mendekati Tum. Tum yang tampak lelah pun berbalik dan merunduk agar Jokowi bisa mengalungkan tanda pemenang. Seusai kejadian itu, Jokowi kembali ke tempat semula dengan cara berlari.
Nah bagaimana rangkuman 10 Cerita Lucu Dan Unik Tentang Jokowi,
Semoga anda terhibur dengan cerita ini, dan untuk Pak Jokowi saya tidak bermaksud melecehkan bapak Ya ... lewat artikel 10 Cerita Lucu Dan Unik Tentang Jokowi ini niat saya ingin memberitahukan tentang sosok pemimpin yang no profil atau apa adanya yang tentunya sangat diidam-idamkan rakyat Indonesia.
Saya yakin kalo rakyat Indonesia sangat rindu akan pemimpin yang berjiwa kayak Bapak Jokowi
-Semangat Terus Buat Bapak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo-
Posting Komentar