1. Mitologi Jepang
Suatu hari, Amaterasu memerintahkan Tsukuyomi untuk pergi ke Bumi dan mengunjungi si Dewi Makanan, Uke-Mochi. Untuk menyambut Tsukuyomi, Uke-Mochi memuntahkan beras, ikan, dan hewan lainnya ke Bumi. Hal inipun juga digunakan Uke-Mochi dalam perjamuannya. Tsukuyomi yang mengetahui hal ini merasa terhina dan membunuh si Dewi Makanan, Uke-Mochi.
Sesudah ia kembali ke langit, Tsukuyomi menceritakan semua kejadian yang ia lakukan ke Amaterasu. Amaterasu yang mengetahui hal itu merasa malu dan benar-benar marah atas Tsukuyomi. Ia kemudian bersumpah untuk tidak pernah lagi menemui saudaranya tersebut. Oleh karena itu, begitu Matahari terbenam, maka Bulan akan kabur dari Matahari untuk mengulang siklus tersebut selamanya.
2. Mitologi Filipina
Apolaki ingin menjadi penguasa tunggal dari langit dan dunia, sedangkan Mayari ingin berbagi kekuasaan dengan Apolaki. Dalam pertempuran mereka, Apolaki berhasil membutakan Mayari. Sesudah pertempuran, Apolaki terus merenungkan tindakannya dan secara perlahan menyesali hal tersebut. Sebagai bentuk permintaan maafnya, Apolaki setuju untuk membagi kekuasaan langit dan dunia dengan Mayari.
Pertama, Apolaki akan berkuasa dengan matahari, kemudian Mayari akan melanjutkannya. Namun karena ia sudah kehilangan sebelah matanya, pada saat ia berkuasa maka kekuatannya tidak sekuat Apolaki, membuat bulan lebih gelap. Inilah yang menjadi cikal bakal siang dan malam.
3. Mitologi Aztec
Dua dewa dipilih, yakni Tecciztecatl dan Nanauatl. Kemudian api agung diciptakan sebagai tempat pengurbanan kedua dewa ini. Tecciztecatl yang harusnya melompat pertama kali ketakutan dan mundur sebanyak 4 kali. Dewa-dewa lain menjadi lelah dan meminta Dewa kedua Nanauatl untuk melompat. Nanauatl melompat tanpa takut dan akhirnya menjadi Matahari. Harga diri Tecciztecatl yang sudah terluka membuatnya melompat belakangan.
Akhirnya 2 matahari tecipta dari api tersebut, namun Para Dewa tidak menyukai ide tersebut dan melemparkan kelinci ke matahari Tecciztecatl, membuat ia tergigit dan lebih gelap, itulah yang menyebabkan terciptanya Bulan. Tecciztecatl yang menginginkan cahayanya terus mengejar Nanauatl si Matahari. Itulah penyebab perputaran siang dan malam.
4. Mitologi Lakota
Dalam sebuah perjamuan, Wi si Dewa matahari tidak bersama dengan pasangan seharusnya yakni Hanwi si Dewi Bulan. Ia malah memilih seorang manusia biasa, Iktomi untuk mendampinginya. Skan, si Dewa Langit marah dan memutuskan untuk menghukum Hanwi atas perbuatannya itu. Skan mengambil kembali Hanwi dari Wi dan membuatnya berkuasa atas malam hari, sedangkan ia menghukum Wi dengan membuat berkuasa atas siang hari, tidak pernah diperbolehkan untuk melihat Hanwi untuk selamanya. Terkadang karena malu atas perbuatan Wi, Hanwi akan menutup sebagian mukanya dan ini dikenal sebagai siklus bulan.
5. Mitologi Inuit
Anningan yang marah mengejarnya sampai pada batas dimana ia berubah menjadi Bulan. Hal ini terus terjadi secara terus menerus dan pertukaran bulan dan matahari sebgai perwakilan siang dan malam terus terjadi. Namun terkadang Anningan lupa untuk makan dan menjadi kurus, hal ini dilambangkan menyerupai siklus bulan seperti setengah bulan, bulan sabit dan seterusnya.
6. Mitologi Mesir
Dengan kulit suryanya yang melambangkan Matahari, ia akan mengelilingi 12 provinsi. Hal ini melambangkan 12 jam setiap harinya dan menciptakan siang hari. Akan tetapi, Ra akan meninggal setiap terbenamnya matahari, hal ini menyebabkan kegelapan di dunia yakni malam. Dalam kematiannya, ia akan pergi ke akhirat, melawan iblis ular bernama Apep. Begitu waktu terbit, dipercaya bahwa Ra berhasil mengalahkan Apep sekali lagi dan melanjutkan kembali perputaran tersebut.
Di malam hari, Khonsu si Dewa Cahaya Bulan akan menggantikan Ra mengelilingi dunia untuk mengarahkan orang-orang ke tujuannya. Ia juga bertugas untuk melindungi hewan liar, meningkatkan kejantanan pria, membantu penyembuhan, meningkatkan kesuburan dan memastikan udara segar di malam hari.
7. Mitologi Mesopotamia
Setiap hari, ia akan terbit dari barat, bersama dengan cahaya matahari bersinar dari pundaknya. Namun tugasnya tidak hanya terbatas ke dunia, ia juga harus melakukan hal tersebut di akhirat. Oleh karena itu ia akan pergi ke barat dan terbenam, menciptakan kegelapan dan malam sebagai sisa kemunculannya. Tugas lain dari shamash adalah menghakimi roh orang yang sudah meninggal.
ngawi cyber.blogspot.com
Posting Komentar