7 Gaya Tren Pacaran Remaja Yang Harus Dihindari

http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/hindari-pacaran-berlebihan-ilustrasi-_120530103916-621.jpg 



Ketika sedang berdua dengan kekasih dunia akan terasa indah, bahkan dunia sangat indah itu hanya milik berdua..yang lain cuman ngontrak hihi.... Tapi kalo pacaran wajib dihindari cara-cara dan hal-hal yang negatif dalam cara pacaran yang telah kami kutip dari Malambegadang.blogspot.com, seperti gaya pacaran berikut ini:

1. Hobi berpacaran di tempat gelap.
Membaca judulnya, sudah pasti mengarah ke hal-hal negatif. Dan kenyataannya memang benar begitu, kaum remaja sekarang lebih menyukai kencan di tempat yang terkesan gelap dan sepi sehingga tidak akan ada yang mengganggu acara "bermesraan" mereka. Namun demikian di sinilah setan membujuk manusia untuk berbuat nista. Sedikit menyinggung kaum laki-laki, jika memang merasa ingin melakukan hubungan yang serius, bukannya lebih baik berpacaran di rumah si wanita? 

Dengan begitu tidak akan ada kecurigaan antara orang tua dan anak serta orang tua dapat memantau aktivitas anak sehingga hal-hal negatif yang ditakutkan orang tua tidak akan terjadi. Perlu diwaspadai bagi lelaki yang sering mengajak gadis pujaannya keluar rumah, ditengarai lelaki tersebut punya kehendak tidak baik.

2. Cewek mengukir nama kekasihnya di lengan dengan benda tajam.
Pasti ngeri saat mendengar kalimat ini. Namun pada kenyataannya fenomena ini bukan lagi isapan jempol belaka. Banyak cewek gadis yang mengukir nama kekasihnya di lengan mereka sebagai tanda cinta abadi. Jika dipikir dengan logika dan pemikiran ilmiah, alasan ini sungguh tak masuk akal. 

Bayangkan jika suatu hari hubungan keduanya kandas, betapa sakit dan malu yang didera si cewek dengan bekas ukiran nama mantan kekasih yang permanen dan melekat hingga Ia meninggal. Ingat ya di dunia ini tidak ada yang abadi, temasuk persoalan cinta, jadi realistis aja.

3. Pacaran di Alam dan mengukir nama berdua dipohon atau batu
Wah kalo ini negatif amat dari segi menjaga alam dan lingkungan, apa engga kasian tuh pohon yang ditoreh-toreh dengan nama yang pacaran, andai pohon bisa menjerit tentu sangat memilukan suaranya karena mereka dilukai. Mendingsih menoreh pohon getah bisa menghasilkan. Kalo menoreh di pohon yang ada dihutan jangan-jangan malah dibaca hantu yang ada disana, engga takut disatronin kerumah tuh..hihi. Save earth.

4. Melukai jari telunjuk berdarah kemudian menempelkan satu sama lain tanda setia.
Kegiatan ini dimulai dengan menusukkan ujung jari telunjuk dengan benda tajam seperti tangkai kayu lancip atau pecahan kaca oleh sepasang kekasih. Ritual ini dibarengi dengan ucapan janji sehidup semati dan diakhiri dengan pagutan -ciuman bibir-. 

Terdengar romantis memang, cara ini sempat dipublikasikan melalui video klip Agnes Monica di lagu yang berjudul tanpa kekasih. Jika dikaji ulang, kegiatan ini sama-sama tidak bermutu. Belum tentu cara ini mampu mengutuhkan rasa cinta dan belum pasti pula janji mereka dapat terlaksana. Apalagi jika ngeliat bahayanya dari segi kesehatan, hati-hati lo kalo kena tetanus dan inveksi karena alat yang dugunakan buat tusuk-tusuk tangan itu tidak steril.

5. Hobi berpacaran di kamar.
Senada dengan cara berpacaran negatif nomor satu, berpacaran di kamar juga merupakan cara yang aneh dalam memilih tempat bermesraan. Dan, jika tempatnya sudah di kamar pasti pemikiran negatif makin mencuat. Untuk kalimat selanjutnya, bisa diimajinasikan sendiri menurut kreatifitas masing-masing :)

6. Pacaran lari
Ternyata bukan cuman kawin lari yang kurang baik dalam persoalan cinta, pacaran lari juga bahaya, pacaran lari yang terjadi karena tidak direstui ortu misalnya,  juga sangat tidak baik, ini dapat membuat kamu para remaja yang sedang dimabuk cinta semakin kehilangan masa depan kamu yang terbaik, sepertinya ini hanya buang buang waktu remaja kita yang berharga deh...!!

7. Mempersembahkan keperawanan sebagai tanda cinta dan kepercayaan.
Bukan lagi hal aneh apabila diketahui seorang wanita yang belum jelas ikatan pernikahannya sudah tidak lagi perawan. Mohon maaf ya bila menggunakan bahasa yang vulgar. Fenomena ini bukan lagi tabu di jama ini, justru menjadi sudah tren dan hal yang harap dimaklumi.

Seluruh segi masyarakat dari tingkat menengah ke atas hingga menengah ke bawah menjadi korban keganasan mulut lelaki. Wanita yang melakukan kegiatan ini sangat kasihan, memberikan hal yang sangat istimewa dan berharga dalam dirinya secara cuma-cuma. Bagaimana nasibnya dan suaminya kelak?