Panas yang berlebihan pada sebuah mesin atau yang disebut dengan overheating merupakan sebuah fenomena yang kerap terjadi pada sebuah kendaraan dengan mesin pembakaran dalam. Biasanya hal ini disebabkan oleh kurang optimalnya sistem pendinginan. Pada kendaraan baik itu beroda dua maupun roda empat memiliki dua jenis sistem pendinginan yaitu sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan cairan. Sistem pendinginan berfungsi untuk menjaga mesin agar berada pada suhu kerja mesin yakni sekitar 90 derajat celcius. Jika terdapat gangguan pada sistem pendingan ini tentu mengakibatkan panas yang dihasilkan dari proses pembakaran tidak diserap secara optimal, imbasnya mesin mengalami overheating.
Mesin Terlalu Panas (Over Heating) |
Mesin yang terlalu panas atau overheating memiliki dampak yang signifikan. Telah kita ketahui bersama bahwa sebuah logam akan memuai jika dipanaskan. Hal ini tentu juga berlaku pada sebuah mesin yang komponen-komponenya berbahan dasar logam. Beberapa kejadian yang ditimbulkan akibat over heating diantaranya kepala silinder bengkok, kompresi bocor, air pendingin masuk ke ruang bakar, dan lainya. Pada sebuah mobil, idealnya sudah diberi indikator yang menunjukan mesin bekerja pada suhu yang normal atau sudah mengalami over heating. Jika mesin mengalami over heating yang biasanya ditunjukan dengan jarum pada indikator tersebut berada pada warna merah, maka segeralah membawa kendaraan anda ke bengkel agar tidak terjadi kerusakan yang ditimbulkan akibat over heating. Nah dibawah ini adalah beberapa penyebab dan cara mencegahnya agar kendaraan anda terhindar dari overheating.
1. Bersihkan Sirip-Sirip Pendingin Mesin
Sepeda motor sebagian besar menggunakan sistem pendingin udara. Cirinya adalah adanya sirip-sirip pendingin pada mesinnya. Sirip-sirip pendingin tersebut berfungsi untuk memperluas permukaan sehingga proses penyaluran panas ke udara bisa berjalan secara optimal. Nah jika sirip sirip pendingin tersebut kotor tentu anda sudah mengetahui dampaknya. Untuk itu bersihkanlah sirip-sirip pendingin ini dari kotoran.
2. Mengecek Kebocoran pada Sistem Pendingin
Idealnya untuk mengecek kebocoran ini menggunakan sebuah alat yang bernama radiator tester. Namun jika anda tidak memilikinya anda bisa mengeceknya secara visual.
3. Cek Kondisi Radiator
Radiator berfungsi untuk mendinginkan air pendingin yang telah bersirkulasi di dalam mesin. Untuk itu lakukanlah pengecekan pada radiator ini mulai dari kebocoran, kondisi sirip-sirip pendingin dan pastikan kipas radiator berfungsi dengan baik.
4. Cek kondisi Tutup Radiator
Jangan meremehkan komponen yang satu ini. Meskipun terkesan sepele dan bentuknya yang kecil namun peranya didalam sistem pendingin cukup vital. Didalam tutup radiator ini memiliki dua katup yakni katup relief dan katup vakum. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda yaitu pada saat mesin panas dan mesin dingin. Saat mesin panas katup relief berfungsi menyalurkan air pendingin yang memuai akibat panas ke tabung reservoir, dan begitu sebaliknya dengan katup vakum. Jika terjadi kerusakan pada katup ini bisa saja menyebabkan jebolnya sistem pendinginan akibat tekanan yang begitu tinggi.
5. Gunakan Water Coolant
Untuk menjaga agar proses pendinginan berjalan dengan baik, jangan mengganti air pendingin dengan air mineral. Gunakanlah water coolant yang banyak dijual dipasaran. Serta pastikan penggantianya secara berkala.
6. Cek Kondisi Oli Pelumas
Meskipun peranya tidak begitu vital dalam sistem pendinginan, namun sebaiknya ceklah kondisinya mulai dari warna, kekentalan dan penggantian secara teratur. Pastikan juga distribusi oli didalam mesin berjalan dengan baik.
Nah setidaknya keenam hal tersebutlah yang bisa anda lakukan untuk mencegah mesin mengalami overheating. Terakhir, lebih baik mencegah dari pada harus mengeluarkan jutaan rupiah untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan akibat over heating atau panas yang berlebihan.
Posting Komentar