KECERDASAN bukanlah keturunan. Kecerdasan juga tidak stagnan.
Kecerdasan perlu dijaga agar tidak berkurang atau bahkan hilang.
Jika Anda termasuk yang telah memperdengarkan musik klasik kepada anak ketika masih berupa janin di kandungan, jangan berhenti sampai di situ. Lanjutkan dengan berbagai bentuk pemeliharaan agar kecerdasan anak bertahan dan terus berkembang hingga kelak mereka dewasa.
Ada 7 cara yang dikemukakan Baby Center.
1. Memberi makan otak
>> Penelitian menunjukkan, nak-anak yang makan pagi atau sarapan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memperhatikan dan mengingat. Kandungan glukosa yang terdapat pada makanan akan menjadi tenaga untuk badan dan otak. “Otak anak Anda membutuhkan glukosa agar berfungsi baik. Tanpa itu, anak-anak mungkin akan sulit memahami informasi baru dan tidak akan mengingat dengan baik,” ujar Terrill Bravender, seorang profesor pediatri klinis dari Universitas Ohio.
>> Ingat, agar tidak sembarangan memberi sarapan. Asupan glukosa bukan berarti anak diberi sarapan yang serbamanis. Sarapan protein pilihan yang lebih tepat, seperti terdapat pada telur, pisang, kacang-kacangan, yang dipadu dengan sereal atau roti protein tinggi.
>> Penelitian menunjukkan, nak-anak yang makan pagi atau sarapan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memperhatikan dan mengingat. Kandungan glukosa yang terdapat pada makanan akan menjadi tenaga untuk badan dan otak. “Otak anak Anda membutuhkan glukosa agar berfungsi baik. Tanpa itu, anak-anak mungkin akan sulit memahami informasi baru dan tidak akan mengingat dengan baik,” ujar Terrill Bravender, seorang profesor pediatri klinis dari Universitas Ohio.
>> Ingat, agar tidak sembarangan memberi sarapan. Asupan glukosa bukan berarti anak diberi sarapan yang serbamanis. Sarapan protein pilihan yang lebih tepat, seperti terdapat pada telur, pisang, kacang-kacangan, yang dipadu dengan sereal atau roti protein tinggi.
2. Tentukan gaya belajar
>> Dengan mengetahui tipe gaya belajar anak, proses belajar akan lebih mudah dan efektif. Ahli pendidikan telah mengidentifikasi tiga macam gaya belajar, yakni auditori (suara), visual (penglihatan), dan fisik. Anak yang belajar lewat suara menyukai instruksi secara verbal. Anak yang belajar lewat penglihatan akan lebih fokus ketika melihat gambar atau foto. Anak yang belajar lewat permainan fisik lebih suka menggunakan tangan mereka untuk mengeksplorasi hal-hal baru.
>> Misalnya, belajar matematika di kelas. Anak auditori akan langsung mengerti penjelasan guru. Anak visual akan mampu memahami melalui apa yang dituliskan guru di papan tulis. Anak fisik mungkin akan membutuhkan balok atau sempoa untuk menghitung.
>> Dengan mengetahui tipe gaya belajar anak, proses belajar akan lebih mudah dan efektif. Ahli pendidikan telah mengidentifikasi tiga macam gaya belajar, yakni auditori (suara), visual (penglihatan), dan fisik. Anak yang belajar lewat suara menyukai instruksi secara verbal. Anak yang belajar lewat penglihatan akan lebih fokus ketika melihat gambar atau foto. Anak yang belajar lewat permainan fisik lebih suka menggunakan tangan mereka untuk mengeksplorasi hal-hal baru.
>> Misalnya, belajar matematika di kelas. Anak auditori akan langsung mengerti penjelasan guru. Anak visual akan mampu memahami melalui apa yang dituliskan guru di papan tulis. Anak fisik mungkin akan membutuhkan balok atau sempoa untuk menghitung.
3. Belajar bahasa asing
>> Menurut Badan Pengajaran Bahasa Asing di Amerika, anak yang belajar bahasa asing akan memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik, tidak mudah putus asa, dan mampu melihat banyak cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan. “Begitu banyak penelitian yang membuktikan bahwa anak yang belajar bahasa asing menunjukkan perkembangan menakjubkan dalam hal kemampuan kognitif, kreativitas, bahasa Inggris, matematika, dan sains,” ujar Ingrid Pufahl, seorang peneliti dan ahli bahasa dari Washington D.C. “Mereka juga pemecah masalah yang lebih baik dan mampu berpikir out of the box, karena mereka telah terpapar sudut pandang yang berbeda dari bahasa yang berbeda,” imbuhnya.
>> Manfaat belajar bahasa asing langsung bisa terlihat bahkan dari sebuah kursus singkat. Yang dapat Anda lakukan adalah mengecek, apakah sekolah anak juga memberikan tambahan pelajaran bahasa asing atau tidak. Jika tidak, Anda bisa mendaftarkan anak untuk les bahasa. Atau latihlah di rumah melalui tayangan televisi khusus anak berbahasa Inggris.
>> Menurut Badan Pengajaran Bahasa Asing di Amerika, anak yang belajar bahasa asing akan memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik, tidak mudah putus asa, dan mampu melihat banyak cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan. “Begitu banyak penelitian yang membuktikan bahwa anak yang belajar bahasa asing menunjukkan perkembangan menakjubkan dalam hal kemampuan kognitif, kreativitas, bahasa Inggris, matematika, dan sains,” ujar Ingrid Pufahl, seorang peneliti dan ahli bahasa dari Washington D.C. “Mereka juga pemecah masalah yang lebih baik dan mampu berpikir out of the box, karena mereka telah terpapar sudut pandang yang berbeda dari bahasa yang berbeda,” imbuhnya.
>> Manfaat belajar bahasa asing langsung bisa terlihat bahkan dari sebuah kursus singkat. Yang dapat Anda lakukan adalah mengecek, apakah sekolah anak juga memberikan tambahan pelajaran bahasa asing atau tidak. Jika tidak, Anda bisa mendaftarkan anak untuk les bahasa. Atau latihlah di rumah melalui tayangan televisi khusus anak berbahasa Inggris.
4. Bermain musik
>> “Belajar musik tidak dalam tujuan membuat anak dengan kemampuan rata-rata menjadi genius, tapi cukuplah untuk membantu anak menjadi pelajar yang lebih baik,” kata Laurel Trainor, profesor psikologi, neurosains, dan tingkah laku di Universitas McMaster, Kanada. Bagaimana cara bermain musik bisa membuat anak lebih cerdas? Misalnya, saat anak belajar biola. Anak akan konsentrasi memegang dua benda – biola dan busurnya – secara baik, memperhatikan guru, sekaligus berusaha menghasilkan suara biola yang merdu seperti yang dicontohkan guru. Ini sungguh latihan otak yang luar biasa bagi anak.
>> Ingat, agar tidak menjadikan latihan musik anak sebagai ajang obsesi orang tua. Jadikan kegiatan berlatih musik menjadi menyenangkan, alih-alih untuk mencapai target tertentu. Jika ternyata anak memang berbakat, itu hanya bonus.
>> “Belajar musik tidak dalam tujuan membuat anak dengan kemampuan rata-rata menjadi genius, tapi cukuplah untuk membantu anak menjadi pelajar yang lebih baik,” kata Laurel Trainor, profesor psikologi, neurosains, dan tingkah laku di Universitas McMaster, Kanada. Bagaimana cara bermain musik bisa membuat anak lebih cerdas? Misalnya, saat anak belajar biola. Anak akan konsentrasi memegang dua benda – biola dan busurnya – secara baik, memperhatikan guru, sekaligus berusaha menghasilkan suara biola yang merdu seperti yang dicontohkan guru. Ini sungguh latihan otak yang luar biasa bagi anak.
>> Ingat, agar tidak menjadikan latihan musik anak sebagai ajang obsesi orang tua. Jadikan kegiatan berlatih musik menjadi menyenangkan, alih-alih untuk mencapai target tertentu. Jika ternyata anak memang berbakat, itu hanya bonus.
5. Membaca
>> Membaca dapat meningkatkan kemampuan apa saja, mulai dari kemampuan berbahasa, perhatian dalam waktu lama, hingga mengaktifkan daya imajinasi. Cerita yang terdapat pada buku juga bisa menjadi sumber informasi bagi anak. Jadi tidak ada kata terlalu dini atau terlalu terlambat untuk mengajari anak membaca.
>> Membaca dapat meningkatkan kemampuan apa saja, mulai dari kemampuan berbahasa, perhatian dalam waktu lama, hingga mengaktifkan daya imajinasi. Cerita yang terdapat pada buku juga bisa menjadi sumber informasi bagi anak. Jadi tidak ada kata terlalu dini atau terlalu terlambat untuk mengajari anak membaca.
>> Jadikan kegiatan membeli buku tradisi. Anda bisa mengajak anak ke toko buku, lalu beri gambaran pada mereka tentang buku-buku yang ada dan bisa mereka pilih. Jika anak Andabalita, jangan lupa menyempatkan diri membacakannya untuk anak. Perlahan, biarkan anak membaca sendiri sesuai kemampuannya, ganti Anda yang mendengarkan.
6. Menjelajah dunia
>> Mengajarkan anak bahwa ada orang-orang di luar sana yang berbeda budaya dan beragam akan membuatnya berwawasan terbuka dan mudah menerima perbedaan.
>> Tidak perlu mengajak anak keliling dunia. Cukup mainkan bola dunia, lalu tunjuk salah satu negara. Misalnya, Tiongkok. Lalu ajak anak untuk mencari tahu segala sesuatu tentang Tiongkok, bisa melalui buku cerita, kostum, simbol, dan lainnya. Pada setiap akhir sesi, tutup dengan menceritakan asal-usul anak, tanah kelahirannya, negaranya. Jadikan anak bangga akan dirinya.
>> Mengajarkan anak bahwa ada orang-orang di luar sana yang berbeda budaya dan beragam akan membuatnya berwawasan terbuka dan mudah menerima perbedaan.
>> Tidak perlu mengajak anak keliling dunia. Cukup mainkan bola dunia, lalu tunjuk salah satu negara. Misalnya, Tiongkok. Lalu ajak anak untuk mencari tahu segala sesuatu tentang Tiongkok, bisa melalui buku cerita, kostum, simbol, dan lainnya. Pada setiap akhir sesi, tutup dengan menceritakan asal-usul anak, tanah kelahirannya, negaranya. Jadikan anak bangga akan dirinya.
7. Kreatif
>> Ada alasan mengapa menggambar, melukis, dan membuat kerajinan tangan masuk ke dalam kurikulum taman kanak-kanak. Tidak lain karena semuanya dapat membuat seorang anak lebih pintar! "Seni meningkatkan proses belajar,” kata Eric Jensen, peneliti dan penulis Arts with the Brain in Mind. Anak yang diajarkan seni akan memiliki kemampuan akademis yang lebih kuat, mampu menyimpan informasi lebih lama, lebih percaya diri, dan memiliki keterampilan untuk berpikir independen," lanjutnya.
>> Anda boleh saja memberikan anak segala perlengkapan seni yang dibutuhkan, tapi sekali lagi, jangan jadikan sebuah tuntutan untuk menghasilkan sesuatu dengan standar kita. Biarkan mereka bersenang-senang, menikmati setiap prosesnya. Berbanggalah atas hasil karya seni apa pun yang didapat.
>> Ada alasan mengapa menggambar, melukis, dan membuat kerajinan tangan masuk ke dalam kurikulum taman kanak-kanak. Tidak lain karena semuanya dapat membuat seorang anak lebih pintar! "Seni meningkatkan proses belajar,” kata Eric Jensen, peneliti dan penulis Arts with the Brain in Mind. Anak yang diajarkan seni akan memiliki kemampuan akademis yang lebih kuat, mampu menyimpan informasi lebih lama, lebih percaya diri, dan memiliki keterampilan untuk berpikir independen," lanjutnya.
>> Anda boleh saja memberikan anak segala perlengkapan seni yang dibutuhkan, tapi sekali lagi, jangan jadikan sebuah tuntutan untuk menghasilkan sesuatu dengan standar kita. Biarkan mereka bersenang-senang, menikmati setiap prosesnya. Berbanggalah atas hasil karya seni apa pun yang didapat.
Posting Komentar