Google sendirii telah lakukan berbagai cara untuk mencegah malware menyerang perangkat Android. Salah satunya dengan lakukan filter ketat di toko aplikasi Android miliki mereka, Google Play.
Akan tetapi, tidak sedikit pengguna yang mengunduh aplikasi di luar toko resmi. Inilah yang terkadang jadi celah malware Android masuk. Lantas, apa saja yang harus dilakukan untuk menyiasati persolaan tersebut?
Unduh aplikasi Android hanya dari Play Store – inilah cara pertama. Satu cara yang wajib dilakukan oleh semua pengguna perangkat Android. Jika memang ingin mengunduh di tempat lain, pastikan lokasi tersebut terpercaya.
Pilih katalog aplikasi terpercaya – ada sejumlah katalog aplikasi yang dianjurkan. Sebut saja Nokia Store, Galaxy Apps (Samsung), dan Amazon App Store.
Toko aplikasi mencurigakan, jangan unduh di situ – jika ada toko aplikasi yang tawarkan aplikasi premium atau apapun itu, jangan mudah percaya. Sebab, bisa jadi berujung bahaya. Jika ingin menginstal aplikasi secara side loading, pastikan berkas APK dari sumber terpercaya.
Perbarui software Android – jika memang tersedia, segera perbarui dan jangan menunggu. Misalkan di versi Android 4.2, Google tanamkan proteksi overchange yang bisa mencegah malware Android masuk yang menyerang sistem SMS.
Pakai scanner malware Google – pemindai ini tersedia di Android versi 2.2 ke atas. Sumber berkas APK atau di luar Google Play yang akan diinstall akan diverifikasi sebelum dipasang.
Pakai anti-virus, tak ada salahnya – Avast, AVG, BitDefender, Kaspersky, Sophos, Symantec, dan Trend Micro adalah segelintir aplikasi anti-virus di Android yang tawarkan keamanan gratis. Tak ada salahnya menginstal salah satu yang bisa mengurangi bahaya program jahat melalui isolasi Application Sandbox.
Posting Komentar