Bergaji Rp9 Juta, Pemoles Batu Cincin Kalahkan Karyawan

Demam perhiasan cincin berbatu akik memanglah tengah mewabah di Indonesia. Perhiasan yang sebagian besar digemari golongan pria ini memanglah mengambil alih perhatian umum. Tidak sedikit rakyat Indonesia yang hoby mengoleksi perhiasan itu, mulai warga umum sampai bekas Presiden SBY.
Pedagang batu cincin juga bak mendapat durian roboh, lihat tingginya ketertarikan konsumen batu ini. Tidak cuma pedagang yang memperoleh keuntungan dari penjualan batu cincin, pepoles batu juga turut memperoleh untung.

Janganlah meremehkan dahulu profesi pemoles batu cincin. Pendapatannya melebihi upah karyawan fresh graduate di Jakarta. Tidak yakin?

Erwin, pemoles batu cincin di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, mengakui dapat memoles delapan hingga 20 batu /harinya, tergantung tingkat kesusahan.

 " Tarif untuk memoles batu juga beragam, tergantung tingkat kesusahan serta type batunya. Kan batu terdapat beberapa, bacan, kalimaya, dan sebagainya. Umumnya disini kita patok mulai Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per batu, " kata dia pada Okezone, di Pasar Rawa Bening.

Untuk memoles batu, lanjut Erwin, mulai pemotongan sampai penggosokan memerlukan saat sekira tiga jam. Sedang bila cuma mau memoles batu supaya lebih mengilap cukup memerlukan saat 10 hingga 15 menit.

Disadari Erwin, memoles batu memanglah perlu ketrampilan spesial. Walau tak pernah mengecap bangku kuliah, tangan-tangan Erwin tampak lihai memoles beberapa puluh batu akik di sebelahnya.

 " Moles perlu ketrampilan. Terlebih batu kalimaya, mesti betul-betul mempunyai tehnik, lantaran batu type kalimaya itu agak rapuh. Saya belajarnya autodidak, " katanya.

Dari hasil memoles batu akik ini, Erwin mengakui dapat memperoleh untung minimum Rp9 juta per bulannya. " Ya, yang utama dapat beli beras lah mbak, " tuturnya.

Melonjaknya keinginan perhiasan batu akik akhir-akhir ini juga bikin pedagang perhiasan batu cincin di Pasar Rawa Bening jadi kewalahan. Pasalnya, banyak pemoles batu yang sangat terpaksa menampik orderan lantaran menumpuknya pekerjaan.

Hal semacam itu disadari oleh Agung, seseorang yang memiliki toko batu cincin. Diakuinya mesti mengantre sampai tiga hari untuk memoles batu jualannya.

 " Sulit saat ini, mesti antre. Terkadang mereka jadi tolak bila kita ingin poles batu, " tuturnya.