Cara Menghapus Data di Android Agar Informasi Pribadi Tidak Bocor

ngawicybers.blogspot.com – Satu alasan kuat mengapa langkah ini dilakukan agar informasi dan data pribadi user tidak bocor. Terlebih, bila perangkat Android akan dijual. Mungkin user tidak sempat memikirkan akan hal ini. Namun, hal tersebut sedianya cukup riskan.

Sebuah perangkat memang semestinya wajib “dibersihkan” sebelum berpindah tangan. Ada banyak alasan mengapa Android dijual tapi itu bukan jadi penyebab untuk disiplin menghapus data serta informasi pra aksi jual dilakukan. Terlebih, satu laporan yang diterbitkan Avast belum lama ini menyebut bila factory reset saja tidaklah cukup.

Avast menyebut jika factory rest tidak cukup untuk melindungi kontak dan foto pribadi user dari risiko kebocoran. Bahkan, dengan metode tertentu seluruh informasi serta data yang telah di-delete bisa dikembalikan kembali atau recovery. Tentu saja ini cukup buat was-was user yang memiliki data dan informasi sensitif di perangkat yang akan dijual.

Cara Menghapus Data di Android Agar Indormasi Pribadi Tidak Bocor
Android wajib dihapus datanya sebelum dijual.

Apalagi bagi mereka yang pernah menjepret foto vulgar dan disimpan di ponsel. Hal ini pastinya cukup buat was-was jangan-jangan foto-foto itu bisa dikembalikan lagi datanya. Kasus beredarnya foto atau video vulgar yang kerap dijumpai bisa jadi karena alasan ini. Tapi tidak ditutup kemungkinan jika itu bisa pula sengaja disebar karena motif tertentu.

Nah bagaimana cara menghapus data di Android agar informasi tidak bocor? Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan yakni sebagai berikut:

1. Buat PIN atau Password

Masuk ke “Security” untuk membuat PIN atau Password. Caranya, masuk ke “Setting” kemudian pilih “Security” dan “Scree Lock.” Pastikan Anda mengingat password atau PIN itu sebab akan diminta menginputnya setiap kali ponsel dinyalakan. Pilih password yang mudah namun tidak terlalu mudah atau pilih yang sulit tapi jangan terlalu sulit. Khawatirnya Anda sukar mengingatnya.

2. Enkripsi Memori Internal

Langkah selanjutnya yakni melakukan enkripsi memori internal. Masuk ke “Setting” kemudian “Security” lalu pilih “Encrypt Phone.” Proses enkripsi storage mungkin memerlukan wajtu bervariasi tergantung dari kapasitas storage perangkat. Pastikan baterai perangkat memiliki daya yang cukup jangan sampai gadget mati saat proses enkripsi dilakukan.

3. Factory Reset

Jika dua langkah di atas sudah dilakukan kini saatnya melakukan factory reset atau mengembalikan ke pengaturan pabrik. Caranya, masuk ke “Setting” kemudian pilih “Backup & Reset” lalu pilih “Factory Reset.” Anda akan menjumpai warning menghapus seluruh data di semua akun yang terhubung. Karena tujuannya agar perangkat ini “bersih” maka hal itu bisa dilakukan tanpa perlu rasa khawatir.

4. Isi Lagi dan Ulangi dari Awal

Satu cara untuk memastikan agar data dan informasi yang dihapus tidak dikembalikan lagi yakni dengan mengisi kembali data di Android lalu mengulangi langkah dari awal. Dengan cara ini maka data yang ada akan menimpa jejak data sebelumnya. Lakukan hal ini beberapa kali bila perlu jika Anda tidak yakin. Sehingga, data sebelumnya kian sulit untuk di-restore.

5. Memory Card

Jika Anda ingin menjual perangkat beserta kartu datanya, sebut saja microSD, alangkah baiknya kartu data itu juga di-format terlebih dahulu. Seperti poin sebelumnya, setelah format dilakukan isi lagi, format lagi, isi lagi, format lagi, ulangi langkah itu setidaknya sampai tujuh kali. Kami sempat berbincang dengan teknisi ponsel dan dia menyarankan agar melakukan hal ini minimal tujuh kali.

Mengapa harus isi, format, isi lagi, format lagi, isi, format, isi dan format, lalu isi lagi, format lagi, dan seterusnya, sebab, seperti disebut di atas, aksi ini perlu dilakukan agar data awal, data awal di Android Anda sukar dikembalikan. Logikanya, jika memang bisa di-restore maka yang dikembalikan adalah data yang diisi terakhir bukan data di perangkat ketika pertama kali di-format, dihapus, atau di-factory reset.

Demikian informasi tentang cara menghapus data di Android agar informasi Anda tidak bocor. Semoga bisa membantu siapa saja sebagai langkah pencegahan sebelum memutuskan untuk menjual perangkatnya. Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?

Baca juga ulasan top five kami pekan lalu: