Siti mengakui sudah mengoleksi batu-batu yang saat ini harga nya selangit itu mulai sejak duduk di bangku kuliah.
" Saya mah dari mahasiswa telah gunakan. Saya memang sukai mulai sejak mahasiswa. Saya suka nyarinya, cari di lapangan, " kata Siti pada wartawan, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (19/3/2015).
Lalu, saat di tanyakan jumlah koleksinya, Siti dengan malu-malu menyampaikan cuma mempunyai beberapa puluh cincin batu akik. " Saya sih paling berapakah puluh, 30-40 cincin begini. Ha-ha-ha, " kata dia sembari tunjukkan cincin bermata hijau.
Lihat fenomena batu akik terakhir yang booming lagi, Siti berpesan, yang pasti penggalian batu-batuan tak bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan. Entrepreneur batu yang mau lakukan penggalian sebaiknya mengantongi izin pertambangan umum.
Tentang aktivitas penggalian, Siti mengakui selama ini belum ada pelanggaran. " Tetapi, saya minta seluruhnya UPT mengaplikasikan hukum itu dengan lihat konteks, janganlah asal hajar, " tutup Siti.
Posting Komentar