Bisnis Batu Cincin Bagian dari Ekonomi Kreatif

Usaha batu cincin yang mulai ditempuh beragam kelompok sekarang ini dinilai adalah sisi dari ekonomi kreatif lantaran bisa menggeliatkan perekonomian orang-orang.

 " Usaha batu cincin ini sisi dari ekonomi kreatif yang dapat menggeliatkan perekonomian orang-orang, " tutur Ketua Bangka Belitung Game Stone (BGST), Zaidi, di Koba, Selasa (7/04/2015).

Ia menuturkan, pendapatan orang-orang lewat usaha batu cincin lumayan besar, baik mereka yang sediakan bahan baku ataupun usaha pemrosesan atau pengasahan jadi barang jadi.

 " Terlebih saat ini batu cincin tengah diminati banyak kelompok, hingga jadi kesempatan untuk orang-orang juga sebagai usaha alternatif untuk tingkatkan perekonomian, " katanya.

Ia menyampaikan, di Pulau Bangka terdapat banyak batu yang cukup di kenal salah satunya batu kinyang dari beragam type yakni kinyang teh, kinyang kopi, kinyang karang, kinyang air, kinyang salju, serta kinyang bensin.

 " Pada awal mulanya nampak batu kinyang, di Bangka Belitung cukup di kenal dengan batu satam yang telah di pasarkan mulai sejak beberapa puluh th. terakhir, " katanya.

Sampai saat ini, kata dia, batu satam yang banyak diketemukan di Pulau Belitung itu masih tetap diminati beberapa tamu dari luar daerah. " Sesudah batu satam, jadi nampak batu kinyang yang dapat diperoleh di lubang sisa penambangan bijih timah, " katanya.

Ia menyampaikan, juga sebagai Ketua BGST dianya berusaha jadikan batu cincin tak sekedar hanya digemari serta hoby saja terus dapat jadi usaha alternatif untuk tingkatkan perekonomian.

 " Saya senantiasa memberi motivasi pada orang-orang untuk menangkap kesempatan usaha olahan batu ini, umpamanya dengan beli alat asah batu yang harga nya tak terlampau mahal, "