Sultan Brunei Incar Batu Mulia ini Seharga Rp 2,5 Miliar,agan ada?

Didunia ada beberapa ribu batu mulia, tetapi cuma seputar 174 type batu mulia serta batu akik yang di kenal populer namanya. Sebagian salah satunya diketemukan di Afrika, Myanmar (Burma), Thailand, Iran sampai daerah pecahan negara Rusia, dan Asia Tenggara.

Di Indonesia, ada seputar 20 type batu mulia yang dapat diketemukan dari mulai Aceh sampai Lampung. Di Aceh, di kenal batu Indocrase atau batu yang berwarna hijau lumut. Ada juga batu Sungai Dareh yang banyak diketemukan di daerah Dharmasraya, Sumatera Barat.

Di Pulau Jawa dari mulai Banten, Garut, Purbalingga, Gombong, Kebumen, Wonogiri terutama di daerah Kismantoro, Donorojo Pacitan sampai Trenggalek Jawa Timur, juga banyak diketemukan beragam type batu mulia.

Ketua Asosiasi Perajin Perhiasan serta Batu Permata Jawa timur, H Moh Fathoni Masruchan menyampaikan, ada empat type batu mulia yang mempunyai nilai tinggi serta paling diminati, yakni Ruby, Saphir, Zamrud, serta Mata Kucing. Harga nya dari mulai Rp 50 ribu sampai Rp 1 miliar.

Tetapi batu akik yang ada didalam negeri sesungguhnya juga tak ketinggalan. Sekarang ini malah tengah ramai di beberapa pengagum batu akik memburu batu dalam negeri. Harga nya juga dapat berkompetisi dengan batu mulia dari luar.

 " Yang jadikan mahal itu dipandang dari empat hal, yakni kebersihannya, warna (makin tua makin mahal), kehalusan gosokan batunya, serta berat atau karat, " kata Fathoni.

Di Yogyakarta, seseorang kolektor batu mulia mempunyai koleksi yang di bandrol sangat fantastis, Rp 2, 5 miliar! Batu mulia unik itu dipunyai Suroto (70), warga Ngadiwinatan, Kelurahan Ngampilan, Yogyakarta.

Seputar tiga th. lantas, konon koleksi Suroto itu pernah ditawar Sultan Brunei Darussalam.

 " Namun sayangnya sebagai penghubung jadi wafat lantaran terkena stroke. Hingga saat ini ya tak ada lanjutannya, " kata Suroto.

Yang jadikan mahal, lantaran koleksinya ini tidak sering diketemukan. Ada kekhasan, yakni pada batu itu ada lafal Muhammad dalam Bhs Arab. Adapun dari hasil uji laboratorium batu ini yaitu batu alam, mempunyai berat 24, 12 karat.

 " Umumnya kan lafal 'Allah'. Yang tampak terang ada lafal 'Muhammad' seperti itu sangatlah tidak sering serta susah mencarinya. Dari beragam acara pameran batu mulia di Indonesia, tidak sering diketemukan, " tuturnya waktu didapati di tempat tinggalnya minggu lantas.

Adapun barang itu, ia dapatkan dari salah seseorang keluarga Keraton Yogyakarta seputar 1990. Batu mulia itu telah disimpan seputar 100 th. didalam komplek Keraton. Orang itu berpesan, bila batu itu tak mempunyai harga mahal janganlah di jual.

 " Dia kan seneng Ruby, pada akhirnya tukar-tukaran dengan batu itu. Dahulu tidak terang serta masih tetap berbentuk batu, lantas saya gosok lagi sampai tampak seperti saat ini, " katanya.

Walau jadi salah satu diantara seputar 200 buah batu mulia beragam type yang ia koleksi, tetapi Suroto tak memberi perawatan spesial. Seluruhnya sesuai sama standard, yakni disimpan di kotak atau dibungkus kain halus supaya tak tergores. (tribun jogja/m nur huda)