Hamil adalah sebuah kebahagiaan untuk para orang tua yang menginginkan keturunan. Istilahnya mereka berhasil memperoleh kepercayaan untuk menjaga titipan Tuhan. Sahabat ngawicybers.blogspot.com biasanya beberapa orang bahagia untuk membagikan foto kebahagian mereka misal dengan foto dirinya saat hamil. Namun berbeda dengan hal di atas, beberapa foto yang mengunggah foto dirinya saat hamil, beberapa ibu ibu muda ini malah mendapat hujatan karena fotonya dianggap sangat kontroversial. Berikut foto kontroversial seputar ibu hamil yang beredar di dunia maya
Maksud hati ingin pamer body seksi, justru panen hujatan. Nasib sial dialami ini dialami Caroline Berg Eriksen. Istri pesepakbola asal Norwegia, Caroline Berg Eriksen itu, sengaja mengunggah foto seksinya melalui akun instagram untuk menunjukkan bentuk tubuhnya yang tetap seksi usai melahirkan. Hanya saja banyak orang yang tidak menyukai aksi tersebut. Caroline memamerkan bentuk tubuhnya yang hanya mengenakan pakaian dalam, di foto itu terlihat perutnya kembali langsing. Padahal, dia baru saja melahirkan bayi perempuannya.
Dalam foto tersebut, Caroline menuliskan, “Aku merasa begitu kosong...setelah empat hari melahirkan.” Akibat foto tersebut, Caroline diserang kritikan. Aksinya itu dinilai tidak realistis di kalangan masyarakat. Terlebih Caroline adalah seorang penulis tentang dunia kesehatan. Bagi setiap masyarakat khususnya wanita yang baru melahirkan, mempunyai tubuh langsing adalah keinginan yang mustahil. Pada umumnya, seorang ibu hamil tidak dapat kembali ke bentuk fisik normalnya secepat yang dilakukan Caroline, dan itu tentunya membuat mereka semua iri.
Model cantik asal Los Angeles, AS, Sarah Stage, sedang menjadi bahan pembicaraan di dunia maya. Pasalnya, perempuan 30 tahun yang sedang mengandung tersebut aktif mengunggah foto perut hamilnya di akun Instagram. Yang aneh, meski usia kandungannya sudah hampir memasuki 9 bulan, perutnya tampak ramping tidak selayaknya ibu-ibu hamil lainnya. Dalam foto terakhir yang diunggahnya, Stage menuliskan bahwa usia kandungannya sudah 8,5 bulan dan berat badan Sang Bayi mencapai 2,25 kg.
Pengikutnya yang berjumlah 1,3 juta pun langsung heboh. Sebagian dari mereka menganggap Stage kelihatan fit, sementara yang lain mengeluh berat badan Stage tidak normal. Bahkan, tidak sedikit yang menganggap Stage akan menyakiti bayinya dan perlu mendapatkan tindakan medis. Kendati demikian, menurut para ahli kehamilan Stage dalam keadaan normal. “Ia masih muda, tinggi, kurus, dan ini merupakan bayi pertamanya. Jadi, tidak masalah. Ia mengalami kenaikan berat badan yang nomal selama kehamilan dan tampak sangat sehat,” ujar Dr. Jennifer Ashton
Saat para ibu enggan memposting foto perut usai melahirkan, Abby Pell (33) dari East Grinstead, East Sussex, Inggris, dengan bangga memajang foto perutnya. “Saya punya anak, six pack. Dan tidak ada alasan.” tulis Abby melalui akun Instagram miliknya, dalam foto yang memperlihatkan perut six pack-nya bersama foto sang buah hati, Bella, yang telah berusia lima tahun. Menurut Abby, diunggahnya foto perut six pack itu, untuk membantu mendorong orang lain menurunkan berat badan pascakehamilan.
Tapi unggahan foto itu bukannya mendapat dukungan, dia masih dicap sebagai ibu 'tak tahu malu' oleh puluhan orang dan dan dianggap telah penyalahgunaan dari pengikutnya. Salah satu pengguna web menulis: "Ini sangat merendahkan. Aku yakin dia tidak harus bekerja untuk hidup." Lain menambahkan: "Ini adalah mempermalukan lemak, murni dan sederhana. Pemanfaatan ibu Anda untuk memamerkan tercela dan tak tahu malu. " Sebagai perempuan yang fanatik mengikuti senam, Abby telah berhasil menyulap dirinya dari sosok ibu yang susah menurunkan berat badan usai melahirkan. Dia pun sukses menjalankan bisnis nutrisi sendiri, dan aktif mengikuti senam hingga enam hari dalam seminggu.
Adalah Maria Kang, yang beberapa bulan lalu disebut-sebut sebagai hot Mama yang populer secara viral melalui Facebook. Sekalipun sudah punya tiga anak, namun tubuhnya masih padat, kencang dan berisi. Kini ia menjadi pelopor dan guru bagi para ibu rumah tangga lain agar bisa mengikuti jejaknya. Ia berpendapat bahwa memiliki tubuh yang sehat dan berisi adalah sebuah kewajiban bagi sebagian besar ibu. Banyak yang menyalahartikan pendapatnya ini dengan 'tidak mencintai tubuhnya sendiri' padahal, apa yang dimaksud Maria Kang adalah demi kesehatan ibu tetap prima. Maria Kang membentuk kelompok-kelompok yang berlatih bersama di sela-sela waktu luang pekerjaan rumah tangga. Mereka melakukan push up, sit up, planks, lunges, squats dan gerakan-gerakan olahraga mudah lain yang tidak membutuhkan alat apapun.
Siapa saja boleh bergabung dengannya, termasuk anak-anak. Maria tahu bahwa apa yang dilakukannya akan mendapatkan pro dan kontra dari masyarakat luas. Namun ia memiliki cita-cita agar banyak wanita merasakan manfaat yang sama seperti apa yang telah dialaminya. Dengan tetap menjaga penampilan tubuh melalui latihan olahraga, tubuh juga akan jauh lebih sehat dan prima dalam melakukan segala jenis kegiatan di rumah. Tak akan ada lagi keluhan lelah melakukan pekerjaan rumah tangga, tidak ada pembantu, stretch mark, lemak di perut dan di pinggul, dan lain sebagainya. Maria Kang, bukanlah seorang fitness model, bukan seorang atlit, bukan pula trainer. Ia mengaku sebagai ibu rumah tangga yang peduli, disiplin, dan fokus pada setiap latihan yang dilakukan demi tubuhnya sendiri. Bagaimana, apakah Anda setuju dengan apa yang dilakukan Maria Kang ini?
Ibu muda dari Los Angeles ini berhasil memicu badai online setelah fotonya yang mengangkat beban berat di-posting di Facebook. Wanita berusia 35 tahun itu mengaku sedang mengikuti olahraga kebugaran yang dirancang untuk atlet profesional, anggota polisi dan militer. "Saya telah mengikuti crossFitting selama dua setengah tahun," tulis Lea-Ann di halaman Facebooknya. Meski fotonya telah memicu kontroversi di dunia maya, ia percaya bahwa kehamilan bukanlah alasan untuk memanjakan diri. Didera kritik pedas di Facebook, Lea-Ann justru mengkritisi berbagai kebiasaan tidak sehat yang kerap dilakukan seorang ibu hamil, seperti makan makanan cepat saji misalnya.
Para dokter umumnya menyarankan wanita untuk rajin berolahraga ringan selama kehamilan karena itu dapat membantu proses melahirkan. Namun, angkat besi tentu bukan olahraga yang disarankan bagi wanita hamil karena sangat berisiko membahayakan janin dan si ibu. dr Raul Artal, kepala St. Louis University School of Medicines Department of Obstetrics percaya bahwa mengangkat beban lebih dari 15 kg dapat membahayakan ibu dan janinnya. "Mengangkat beban berat selama 20 atau 30 detik, atau lebih, dapat mengalihkan aliran darah dari organ-organ internal, termasuk rahim, yang bisa menghambat janin memperoleh oksigen," kata dr. Raul kepada HLN News. Walau dicecar dengan berbagai komentar negatif, Lea-Ann tidak akan mengubah keputusannya dan tetap akan melakukan apa yang diinginkannya.
referensi:
http://www.oddee.com/item_99317.aspx
http://www.rakyatmerdekaonline.com/m/news.php?id=135242
http://www.motherandbaby.co.id/article/2015/3/16/3553/Perut-Ramping-Saat-Hamil-Sarah-Stage-Jadi-Sorotan-Publik
http://banjarmasin.tribunnews.com/2015/01/17/foto-ibu-super-fit-di-inggris-ini-dikecam
http://www.vemale.com/kesehatan/50997-wanita-ini-mengajarkan-bagaimana-jadi-ibu-tapi-tetap-seksi.html
Posting Komentar