ngawicybers.blogspot Blog - TIdak dapat di pungkiri bahwa industri p*rnografi ( film dewasa ) merupakan sebuah bisnis yang besar di luar negeri seperti halnya dengan Amerika serikat, Jepang dan lain-lainnya. Industri ini selalu menjanjikan sebuah ketenaran dengan bayaran yang besar untuk setiap pemainnya. Tapi tahukah anda, bahwa di balik sisi kemewahan para pemain film tersebut, ada sebuah duka tersembunyi , sebuah kisah sedih dibalik senyumannya para pemainnya?
Seperti di lansir thepinkcross.org, salah seorang mantan pemain film dewasa tersebut membagikan pengalamannya saat menjadi bintang, bukan kisah glamor dan ketenanaran juga bukan tentang uang namun tentang sisi lain dari hidup mereka selama menjadi bintang film dewasa.
Cornia Taylor |
Dia adalah Cornia Taylor yang telah pensiun dari industri tersebut untuk memulai hidup yang lebih baik. Ia menceritakan bahwa pada awalnya ia di tawari pekerjaan tersebut dengan bayaran yang besar. Ia memulainya dengan mengikuti kontes di salah satu majalah dewasa dan memenangkannya sehingga ia dapat pergi ke Los Angeles bersama agen dari majalah tersebut. Tidak sendiri ternyata ia tinggal dalam satu rumah bersama dengan calon bintang film dewasa tersebut.
Taylor sendiri pernah memiliki sebanyak 60 judul film dan tentu saja bayaran yang setimpal dengan hasil kerjanya. Namun siapa sangka bahwa ia tidak menikmati sama sekali hasil dari pekerjaan itu. Mengapa? Ia mengatakan bahwa ia tidak merasakan kepuasaan dan senyuman di depan kamera itu semua adalah palsu. Ia mersakan tekanan setiap hari, setiap melakukan syuting ia pun semakin merasakan tekanan. Dan benar, hingga akhirnya ia dipaksa untuk melakukan adegan kekerasan se*sual, tidak hanya sekali namun berkali-kali bahkan ia merasakan kesakitan luar biasa dan hampir pingsan sehingga ia meminta untuk berhenti, tapi sayang permintaan tersebut tidak di gubris dan syuting tetap di lanjutkan.
Taylor pun mengatakan bahwa ia sempat menangis ketika ia mendapati bahwa teman pria dalam film yang akan dibintangi ternyata seorang pengidap penyakit HIV, beruntung ia membatalkan syuting tersebut sampai akhirnya ia mengetahui ternyata pria tersebut pengidap HIV.
Taylor kini telah berhenti di perindustrian film tersebut dan mencoba untuk membenahi hidupnya di masa lalu agar dapat berarti di masa kini dan masa depan.
(ngawicybers.blogspot.blogspot.com)
Posting Komentar