Setelah Melarang Pemakaian Hijab Di Negaranya Kini Perancis Menutup 3 Masjid Dan Menangkap 232 Orang

Reportase Terkini - PARIS – Setelah Sebelumnya Perancis Melarang Pemakaian Hijab Di Negaranya Kini  Hari   Rabu   [2/12/2015] Menteri Dalam Negeri   Perancis   Bernard   Cazeneuve     mengklaim     bahwa   Kepolisian   Prancis   telah    menangkap     232     orang   dan menutup   3     Masjid   dengan     menggunakan   Undang-Undang Keamanan     Darurat yang diberlakukan   setelah   Serangan   Paris   bulan   lalu,   demikian   dilansir   oleh   France 24.


Menteri Bernard   mengatakan   pihak   Kepolisian   telah   menggerebek   salah   satu   Masjid   di   Lagny-sur-Marne,   yang   terletak   di   daerah   pinggiran   timur   kota Paris,   pada   awal Rabu pagi,   yang   menempatkan   9   Muslim sebagai   tahanan rumah   dan   melarang     Muslim lainnya   meninggalkan   Negara   itu.
Baca Juga  : Astaghfirullah, Pengadilan Di Perancis Resmi Melarang Pemakaian Jilbab Di Negaranya
Cazeneuve mengatakan bahwa otoritas Kepolisian     telah     melakukan     2235   penggerebekan   di   seluruh   negeri   itu   sejak   insiden   Serangan   Paris  13   November   lalu. Dia   menambahkan   bahwa   pihak Kepolisian   telah   menyita   334   senjata, termasuk   24 senjata kelas militer.
Pemerintah   Prancis   melancarkan     tindakan   keras   menyisir   terduga   kelompok     teroris   dibalik insiden serangan   Paris,   dengan   memberikan   otoritas   Kepolisian     Prancis   kekuasaan   yang   luas   di bawah situasi   keadaan     darurat   dimana   jangka waktu pemberlakuan   situasi darurat   ini   telah     diperpanjang Parlemen     Prancis sampai bulan Februari 2016.
Sementara   jajak   pendapat     menunjukkan   bahwa   pemberlakuan     keadaan     darurat     mendapat   dukungan   yang   cukup   besar   di   kalangan   public     Perancis,   sementara   ditengah situasi itu   kelompok Hak Asasi Manusia   dan   beberapa   politisi   Prancis   baru-baru   ini     telah   menyuarakan   keprihatinan   mereka   atas   laporan berbagai pelanggaran   polisi     selama     penggerebekan   dan   penyisiran dilakukan .
Dengan arogan Bernard   Cazeneuve   menolak   kritik   kelompok     HAM   dan     beberapa   Politisi    itu   dengan   mengatakan: “Adalah   terorisme,   bukan   keadaan   darurat,   yang   mengancam     kebebasan”. [IZ]
Sumber  : Panjimas.com