Bahaya Minum Berdiri Dapat Merusak Ginjal, Islam Pun Melarang===>>semoga setelah membaca info ini bermanfaat !! TOLONG SEBARIN INFO PENTING INI BUAT KESEHATAN KITA !


Bila kita minum sembari berdiri, air yang kita minum otomatis masuk tanpa ada disaring oleh sfringer serta segkem*ih. Dalam agama Islam ada larangan untuk makan serta minumsambil berdiri. Jadi, waktu makan atau minum, baiknya dikerjakan sembari duduk.

 Nyatanya, larangan itu bukanlah tanpa ada basic serta argumen. Dari sisi kesehatan juga sejatinya menyarankan hal sama. Alasannya, air yang masuk lewat cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer yaitu satu susunan maskuler berotot yang dapat buka serta tutup supaya air kem*ih dapat melalui. Serta nyatanya sfringer itu cuma bekerja ketika kita duduk. Hingga bila kita minum atau makan sembari berdiri,

air yang masuk ke badan bakal masuk demikian saja tanpa ada disaring oleh sfringer. Tiap­tiap air yang kita minum akan disalurkan pada 'pos­pos' penyaringan yang ada di ginjal. Bila kita minum sembari berdiri, air yang kita minum otomatis masuk tanpa ada disaring lagi. Segera menuju kandung kem*ih. Inilah bahayanya minumsambil berdiri. Saat menuju kandung kem*ih ini berlangsung ingindapan di saluran selama uret*er. Lantaran banyak limbah­limbah yang menyisa di ure*ter inilah semula timbulnya bencana. Yaitu mulai nampak penyakit kristal ginjal, satu diantara penyakit ginjal yang sungguh beresiko. Diluar itu,

 ketika berdiri badan manusia dalam kondisi tegang. Tiap­tiap organ keseimbangan dalam pusat saraf tengah berusaha keras untuk menjaga seluruhnya otot badan supaya terus tegak. Itu mengakibatkan manusia tidak dapat meraih ketenangan yang disebut prasyarat terutama ketika makan serta minum. Ketenangan itu cuma dapat dihasilkan ketika duduk, dimana syaraf ada dalam kondisi tenang serta tidak tegang, hingga sistem pencernaan dalam kondisi siap untuk terima makanan serta minum lewat cara cepat.

Makanan serta minuman yang disantap ketika berdiri, dapat beresiko pada refleksi saraf yang dikerjakan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak menyebar pada susunan endotel yang melingkari usus. Refleksi itu jika berlangsung dengan cara keras serta mendadak, dapat mengakibatkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhib*ition) yang kronis. Mengakibatkan dapat mematikan detak jantung, hingga mengakibatkan pingsan atau mati mendadak.