Pertemuan dengan Rasulullah SAW merupakan hal yang sangat diimpikan. Namun harapan tersebut tidak akan terwujud, mengingat Nabi Muhammad SAW sudah ribuan tahun meninggal.
info.islam.net |
1. Memperbanyak Membaca Shalawat
“Allahumma Sholli A'la Sayyidina Muhammad. Wa alaa aalihi washahbihi ajma’iin. Semoga dengan membaca ini, kedudukan kita pada hari kiamat dekat dengan Rasulullah SAW.
Salah satu amalan agar mendapat kedudukan dekat dengan Rasulullah SAW adalah dengan bershalawat kepadanya. Makna dari shalawat tersebut adalah memohon kepada Allah agar melimpahkan rahmat kepada Baginda Rasulullah, keluarga dan sahabatnya.
Ini adalah bentuk penghormatan umat Islam kepada Nabi yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT. Bahkan Allah SWT bersama malaikat-Nya juga bershalawat untuk Nabi terkahir tersebut. Begitulah kemuliaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sehingga Allah SWT dan malaikat juga melakukan hal itu.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab : 56).
Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya juga berkata, bahwa manusia yang bershalawat dengan ikhlas kepadanya akan diberi empat keutamaan oleh Allah SWT.
“1. Allah memberikan sepuluh rahmat, 2. Mengangkat derajatnya hingga sepuluh derajat, 3. Menuliskan sepuluh kebaikan untuknya, 4. Menghapus sepuluh dosa keburukannya.” (HR. Bukhari, Nasa`i dan Al Bazzar).
Ketika memperbanyak shalwat untuknya, tentu saja kesempatan untuk dekat dengannya pada hari kiamat akan semakin besar dan terbuka lebar.
“Sesungguhnya orang yang paling terdekat (utama) kepadaku nanti pada hari kiamat adalah siapa yang paling banyak bershalawat kepadaku,” (HR. Imam Tumrudzi)
2. Mengasuh dan Mengasihi Anak Yatim
Amalan kedua agar bisa dekat dengan Rasulullah SAW adalah mengasuh dan mengasihi anak yatim. Tidak hanya sekedar melapaskan lapar dan dahaga mereka saja, lebih dari itu, kita juga dianjurkan untuk memberikan ketentraman hati mereka, mendamaikan perasaannya dan perbuatan lain yang bisa menguatkan batinnya.
Balasan yang dijanjikan Allah SWT melalui Rasulullah SAW pun tidak main-main. Yakni kedudukan yang dekat dengan Rasulullah SAW pada hari kiamat nanti. Siapa yang tidak ingin berdekatan dengan manusia yang paling dicintai Allah SWT tersebut? Pasti jiwa raga pun akan ditebus untuk bisa bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.
“Aku dan orang yang mengurus anak yatim di surga bagaikan ini (beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya lalu merenggangkannya).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Semoga saja kita bisa melakukan amalan ini setiap saat. Tidak hanya menunggu pada moment-moment tertentu saja. Misalnya Ramadhan, atau hari-hari besar Islam lainnya. Karena sejatinya, waktu hidup kita hanya Allah SWT yang tahu. Sehingga perbanyaklah amalan ini ketika masih ada waktu.
3. Menjadi Pemimpin yang Adil
Amalan selanjutnya untuk bisa dekat dengan Rasulullah SAW pada hari kiamat adalah menjadi pemimpin yang adil. Sejatinya pemimpin seperti ini adalah harapan bagi rakyatntya. Mereka memperlakukan masyarakat dengan sejajar, tidak timpang, mampu mensejahterakan rakyat yang dipimpinnya. Keadilan para pemimpin ini diganjar dengan beragam jaminan Allah SWT. Termasuk kedudukan yang dekat dengan Rasulullah SAW pada hari kiamat.
“Sesungguhnya hamba yang paling dicintai Allah pada hari kiamat dan tempat duduknya dekat dengan-Nya adalah imam (pemimpin) yang adil.” (HR. Turmudzi).
Setiap orang pasti menjadi pemimpin. Jika tidak memimpin rakyat, paling tidak mereka memimpin keluarga dan menjadi pemimpin atas dirinya sendiri. Berlakulah adil kepada sesama, agar pada saatnya nanti, kita bisa dekat dengan Rasulullah SAW.
4. Berakhlak Mulia
Nabi Muhammad adalah manusia dengan akhlak paling mulia. Bahkan dalam Alquran Allah SWT telah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki budi pekerti yang begitu agung.
"Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam: 4)
“Di antara kalian yang paling dekat tempat duduknya denganku (Rasulullah) pada hari Kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.” (Hadits shahih, riwayat At-Tirmidzi. Lihat Lihat Shahîhul Jâmi' no. 1176) .
Sang Istri Nabi SAW, Ummul Mu'minîn Aisyah radhiyallâhu 'anhâ pernah mempertanyakan tentang akhlak Nabi Muhammad secara langsung. Nabi pun menjawab bahwa akhlak dan budi pekerti beliau adalah Alquran.
Sahabat I-yunik sejatinya kehidupan yang kekal itu adalah akhirat. Sementara dunia hanya persinggahan kita untuk mengumpulkan bekal berupa amal. Kekayaan, jabatan, tahta, istri, anak dan lain sebagainya hanya sebagai ujian saja. Sementara atas itu semua kita akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.
Semoga kita senantiasa melakukan empat amalan ini, agar nantinya berdekatan dengan manusia paling mulia, Nabi Muhammad SAW.
Sumber infoislam.com
Posting Komentar