Selingkuh Sama Pak Inggi, Eh Kebongkar

Foto: Cong kenek
Sepandai-pandai tupai melompat, eh akhirnya kejungkel juga. Sepandai-pandai menutup rahasia eh kebongkar juga. Selingkuh dengan Pak Inggi, eh nggak tahunya…

                Cong Kenek dan Yu Tub asal Pasirian merupakan pasangan suami istri yang dikenal romantis. Keduanya jarang sekali terlihat bertengkar. Bahtera rumah tangga mereka di hadapan tetangga dan teman-temannya dikenal harmonis. Maklum, karena dulu pasangan ini menikah lantaran cinta mati. Namun, di tengah perjalanan perahu rumah tangga itupun mulai goyah. Sebab Yu Tub tak mampu merawat diri. Membuat lelaki 35 tahun ini mulai lirik sana-sini. Termasuk melirik Yuk Nah, teman dekatnya semasa SMA. Cong Kenek dan Yuk Nah pun sering pon-telponan. Untuk mengelabui Yu Tub, nama kontak di phonebook HP Cong Kenek, Yuk Nah diberi nama Pak Inggi. “Wes lek ngeneh ceritane, maki sampek njungkel nggoleki gak kiro ketemu,” ucap Cong Kenek pada Yuk nah melalui telepon saat Cong Kenek di rumahnya. “Apane mas,” katanya. “Iki loh, awak dewe telepon bendino gak kiro ketemu, soale jenengmu tak jenengi Pak Inggi,” kata Cong Kenek. Yuk Nah yang statusnya menjanda setahun ini pun akhirnya ngakak-ngakak. “Walah mas-mas. Mosok dijenengi pak Inggi. Aku loh mas, ndakpopo dimadu, kan kari rundingan karo Yu Tub toh mas,” katanya. “Woooh, ndak sesederhana itu Yuk Nah ku sayang, wes ndak usah bahas iku.
                Aku saiki ape ngurus kerjoan, terus kita ketemuan di tempat biasa ya,” kata Cong Kenek lalu menutup teleponnya. Belum sampai telepon ditaruh, dari dapur munculah Yu Tub. “Iku sopo iku dicelok say-say, barongsay opo sopo pah,” seloroh Yu Tub dengan perasaan penuh curiga. Cong Kenek awalnya gugup. Tapi karena sudah dipersiapkan segalanya, dia malah melabrak balik. “Aku iki kok diarani selingkuh ae. Aku lo gak pernah selingkuh. Iki deloken sopo sing tak telepon siktas. Iki deloken-delokeeeeen,” kata Cong Kenek menantang. Yu Tub langsung ngerasa klejingan alias kecele. Karena, dari HP Cong Kenek terlihat panggilan masuk adalah dari nama Pak Inggi. Diapun hanya terdiam lalu merunduk dengan muka penuh malu. “Yowes, jenenge wong curiga kan gapopo, gak nuduh ae,” jawab Yu Tub. Usai itu, Cong Kenek bergegas pergi meninggalkan rumah. Sebab, dia harus menyelesaikan pekerjaannya lalu bertemu dengan Yuk Nah di tempat biasa janjian. Apesnya dia, HP nya tertinggal di rumah tanpa sepengetahuannya. Sementara di rumah, ada Mat Tasan, teman Cong Kenek yang datang bertamu. “Tub, neng endi bojomu, ape tak ajak neng pak Inggi,” katanya. “Wes budal cak, siktas metu iki,” katanya. “oh yowes, aku nyusul pisan wes,” kata Mat Tasan lalu pergi. Nah, disaat itulah, Yuk Nah yang menunggu lama di tempat biasa merasa galau. Karena Cong Kenek yang ditunggu-tunggu gak datang. Akhirnya diapun menelepon Cong Kenek. Setelah sekali tak ada respons, diapun terus menelepon sampai nyambung. “Halooo, sampean iki nyampek endi mas, aku ngenteni ket mau,” tanya Yuk Nah lewat telepon. Yu Tub tak langsung menjawab. Dia hanya diam saja sambil mengamati suara si penelpon yang bernama Pak Inggi di HP suaminya itu. “Mas, ayo tah ndang dijawab, aku wes kesel ngenteni ket mau,” tambah Yuk Nah yang membuat Yu Tub terkejut campur curiga.

 Dia juga mulai paham suara di penelepon tersebut. Tapi, Yuh Nah terus-terusan nyerocos sambil mengeluh. Karena pertanyaannya tak dijawab dan merasa diabaikan. Akhir nya, setelah berani memastikan suara si penelepon, diapun langsung melabrak. “Wes cukup, aku ngerti awakmu Yuk Nah, konco SMA ku. Yoh koncone bojoku pisan toh. Nah, awakmu kok tego berbuat ngeneh neng aku Nah,” keluh Yu Tub. Yuk Nah seketika itu langsung terdiam. Dia kaget bukan kepalang, karena Yu Tub tahu siapa dirinya. Diapun terpaksa mengakui bahwa nama Pak Inggi di HP Cong Kenek itu adalah dirinya. Bahkan, setelah didedes oleh Yu Tub, diapun mengaku sering ketemu sampai terlibat urusan hati dengan Cong Kenek. Keduanyapun mengakhiri telepon dengan ngambekngambekan, saling mengumpat dan saling mengancam. Tak lama berselang, setelah sam bungan telepon itu tertutup, datanglah Cong kenek dengan tergesa-gesa. Tanpa basa-basi, Yu Tub langsung melabraknya. “Ngeneh iki sing diarani bojo setia. HP dijenengi Pak Inggi. Tibakne ikuh Yuk Nah. Wong lanang kurang ajiar iki jenenge,” labrak Yu Tub. Cong Kenek yang sudah ketangkep basah inipun tak bisa menjawab apa-apa. Dia hanya terdiam sambil duduk dan merunduk di kursi tamu rumahnya. Sementara Yu Tub terusterusan mengumpat-ngumpat sampai puas. Membuat Cong Kenek hanya bisa cengar-cengir ngaplo campur malu.