Tim pengacara terdakwa kasus dugaan Penodaan Agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, meyakini kliennya tidak melakukan penodaan agama saat berpidato di Kepuluan Seribu beberapa waktu lalu.
Kuasa hukum Ahok, Teguh Samudra, mengatakan pernyataannya itu didasari perolehan suara hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta yang menyatakan Ahok-Djarot unggul di Kepulauan Seribu. Menurut dia, Ahok-Djarot mendulang suara yang tinggi di lokasi tersebut.
"Buktinya Pak Ahok menang di Kepulauan Seribu, ini buktinya bahwa tidak menodai agama Islam. Bahwa ajaran agama itu ajaran mulia," ujar Teguh, di Audiotorium Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2017).
Teguh menambahkan, tim kuasa hukum akan mengklarifikasi ucapan Ahok tersebut kepada saksi ahli yang akan bersaksi dalam sidang kesebelas kasus dugaan penodaan agama. Menurut dia, pernyataan Ahok kala itu tidak bisa dimaknai secara sepenggal saja.
"Akan kami tanya ke ahli agama apakah kalimat atau ucapan yang dikemukakan Ahok di Kepulauan Seribu adalah penodaan agama? Karena gak bisa hanya satu kata itu saja. Tapi ada alinea sebelumnya, alinea sesudahnya, dan makna secara utuh itu apa," ucap dia.
Teguh menduga, ada maksud terselubung dari berbagai pihak yang melaporkan Ahok ke polisi atas tuduhan penodaan agama. Sebab, menurut dia para pelapor tidak utuh memaknai ucapan Ahok di Kepulauan Seribu.
"Jangan hanya sepotong kalimat saja. Saksi pelapor pun enggak tahu sepotong itu dari mana diperolehnya dan kalimat sebelumnya enggak tahu. Ada kepentingan apa. Terbuktilah dengan pilkada ini Ahok di Kepulauan Seribu menang. Saya yakin deh tidak ada kita akan menodai agama," kata Teguh.
sumber : http://megapolitan.kompas.com
Posting Komentar