Satu orang bisa mengalaminya berkali-kali dalam setahun.
Karena hal itu juga, terkadang sebagian orang menganggap enteng jika mengalami gejala hidung tersumbat.
Padahal, dari gejala itu seseorang bisa saja bukan mengalami pilek, tapi terkena penyakit yang lebih parah lagi.
Seperti halnya yang dialami Puan Alysha Alyyaa, berikut ini.
“Saya sudah kena flu selama tiga bulan. Itu pertanda awal yang saya dapat. Dua minggu sebelum bersalin ketika berada di kantor, sewaktu saya menghembuskan ingus, terasa ada segumpal benda seakan batu keras terjatuh dari mata ke lubang hidung.
Sehari sebelum batu itu terjatuh, suami saya tak bisa tidur sebab satu rumah mencium bau seperti bangkai ikan asin. Ikan asin kan busuk sekali. Apalagi ikan asin yang dia biarkan bertahun-tahun. Ala-ala busuk masam gitu.
Saya terus pergi ke Rumah Sakit Selayang, terus dirujuk ke bagian darurat. Dokter memeriksa, (benda itu) tak bisa tarik. Jadi dokter spesialis terus melakukan pembedahan kecil.
Saya terpaksa melakukan operasi tanpa dibius. Serius sangat sakit sebab ibu hamil tak bisa disuntik dengan morfin, khawatir akan mendatangkan efek pada bayi dalam kandungan.
Sudahlah dibedah hidup-hidup jadinya. Orang sekeliling mendengar saja saya menjerit-jerit. Sampai terlepas saya dibuatnya saat dia memasukkan batang besi kamera kecil itu ke bawah hidung sampai tenggorokan.
Karena hal itu juga, terkadang sebagian orang menganggap enteng jika mengalami gejala hidung tersumbat.
Padahal, dari gejala itu seseorang bisa saja bukan mengalami pilek, tapi terkena penyakit yang lebih parah lagi.
Seperti halnya yang dialami Puan Alysha Alyyaa, berikut ini.
“Saya sudah kena flu selama tiga bulan. Itu pertanda awal yang saya dapat. Dua minggu sebelum bersalin ketika berada di kantor, sewaktu saya menghembuskan ingus, terasa ada segumpal benda seakan batu keras terjatuh dari mata ke lubang hidung.
Sehari sebelum batu itu terjatuh, suami saya tak bisa tidur sebab satu rumah mencium bau seperti bangkai ikan asin. Ikan asin kan busuk sekali. Apalagi ikan asin yang dia biarkan bertahun-tahun. Ala-ala busuk masam gitu.
Saya terus pergi ke Rumah Sakit Selayang, terus dirujuk ke bagian darurat. Dokter memeriksa, (benda itu) tak bisa tarik. Jadi dokter spesialis terus melakukan pembedahan kecil.
Saya terpaksa melakukan operasi tanpa dibius. Serius sangat sakit sebab ibu hamil tak bisa disuntik dengan morfin, khawatir akan mendatangkan efek pada bayi dalam kandungan.
Sudahlah dibedah hidup-hidup jadinya. Orang sekeliling mendengar saja saya menjerit-jerit. Sampai terlepas saya dibuatnya saat dia memasukkan batang besi kamera kecil itu ke bawah hidung sampai tenggorokan.
Memang darah terpercik ketika dokter ahli, menarik batu itu keluar dari hidung. Pedih, sakit, ditambah hidung saya dimasuki dengan batang besi yang panjang.
Setelah itu, saya langsung ditahan di rawat sehari dan dipantau 24 jam karena hidung berdarah tanpa henti. Dengan pakaian dan apa semua pun tak bawa.
Mobil yang saya parkir di tepi jalan pun kena tilang. Dan saat itulah suami baru bisa tidur nyenyak di rumah.
Dia bilang bau bangkai sudah tak ada, Setelah sembuh, seminggu itu juga saya dikatai oleh suami sebab saya bau bangkai. Hahaha!
Sekarang sudah tidak ada flu lagi. Hidung saya bebas dari sinus, flu dan pendarahan 100%.
Saat saya ketik ini pun masih terasa sakitnya. Tapi serius, setelah menjalani operasi kecil itu, hidung saya sudah pulih dan terasa lapang sampai mau teriak,
“Wauuu! Seperti ini kah orang lain bernafas secara normal ?!”
Memang mau sujud syukurlah pada saat itu.
Waktu ini terasa seperti ada benda terjatuh dari mata ke lubang hidung. Maaf, gambar agak menggelikan.
Yang ini aku sering berdarah. Ada orang sejenis flu saja.
Setelah beroperasi, terpaksa bertahan seperti ini selama 24 jam.
Tersiksa, tak bisa tidur.
Untuk pengetahuan semua, yang kena lubang kiri, jadi di lubang kiri ada busa yang cukup besar ukuran ibu jari kaki.
Sakit sangat.
Inilah bentuk ‘batu’ tersebut setelah keluar, lembut saja sebenarnya.
Setelah sehari disimpan, dia menjadi keras seperti beton. Sampaikan dokter bercanda mau buat eksperimen.
Dia ambil batu besar, dipukul ke batu ini. Bila pecah, tebak apa?
Baunya pasti seperti bangkai. Serius satu bangsal akan menciumnya, pingsan perawat. Hahaha! Kalau kalian lihat bagian atas itu ada bulat kecil, itu tengah mau membesar, ibarat jamur.”
Sumber: tribunnews.com
Setelah itu, saya langsung ditahan di rawat sehari dan dipantau 24 jam karena hidung berdarah tanpa henti. Dengan pakaian dan apa semua pun tak bawa.
Mobil yang saya parkir di tepi jalan pun kena tilang. Dan saat itulah suami baru bisa tidur nyenyak di rumah.
Dia bilang bau bangkai sudah tak ada, Setelah sembuh, seminggu itu juga saya dikatai oleh suami sebab saya bau bangkai. Hahaha!
Sekarang sudah tidak ada flu lagi. Hidung saya bebas dari sinus, flu dan pendarahan 100%.
Saat saya ketik ini pun masih terasa sakitnya. Tapi serius, setelah menjalani operasi kecil itu, hidung saya sudah pulih dan terasa lapang sampai mau teriak,
“Wauuu! Seperti ini kah orang lain bernafas secara normal ?!”
Memang mau sujud syukurlah pada saat itu.
Waktu ini terasa seperti ada benda terjatuh dari mata ke lubang hidung. Maaf, gambar agak menggelikan.
Yang ini aku sering berdarah. Ada orang sejenis flu saja.
Setelah beroperasi, terpaksa bertahan seperti ini selama 24 jam.
Tersiksa, tak bisa tidur.
Untuk pengetahuan semua, yang kena lubang kiri, jadi di lubang kiri ada busa yang cukup besar ukuran ibu jari kaki.
Sakit sangat.
Inilah bentuk ‘batu’ tersebut setelah keluar, lembut saja sebenarnya.
Setelah sehari disimpan, dia menjadi keras seperti beton. Sampaikan dokter bercanda mau buat eksperimen.
Dia ambil batu besar, dipukul ke batu ini. Bila pecah, tebak apa?
Baunya pasti seperti bangkai. Serius satu bangsal akan menciumnya, pingsan perawat. Hahaha! Kalau kalian lihat bagian atas itu ada bulat kecil, itu tengah mau membesar, ibarat jamur.”
Sumber: tribunnews.com
Posting Komentar