Kisah Thalut Diangkat Sebagai Raja

Dunia Nabi ~ Bertahun-tahun, kaum Bani Israil merasakan kesedihan yang mendalam. Mereka mendatangi seorang Nabi bernama Nabi Samuel. Orang-orang Bani Israil meminta agar Nabi Samuel menentukan seorang Raja yang memimpin mereka. Dengan memiliki Raja, mereka berharap tidak lagi ditindas oleh lawan.


Kemudian, Nabi Samuel berkata, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi Rajamu.” Mereka berkata, “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan dari pada dia, sedangkan dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?” Nabi Samuel berkata, “Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” Mereka tidak menyangka Thalut yang akan terpilih menjadi raja karena Thalut hanyalah anak seorang peternak miskin.

Mereka tidak puas dengan jawaban Nabi Samuel dan meminta bukti. Nabi Samuel berkata, “Buktinya adalah tabut yang telah dirampas oleh musuh sebelum ini akan kembali dengan diiringi oleh para Malaikat.”

Setelah terbukti, kaum Bani Israil setuju Thalut di angkat menjadi Raja. Sejak saat itu, Thalut menjadi Raja yang adil dan bijaksana. Ayat Al Quran yang mengisahkan tentang tabut adalah Surat Al Baqarah ayat 248. “Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka, “Sesungguhnya tanda ia akan menjadi Raja ialah kembalinya tabut kepadamu. Di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, tabut itu dibawa oleh Malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.”

Bani Israil memiliki musuh yang sangat kejam. Dia adalah Jalut. Jalut adalah seorang pemimpin negeri Palestina dan seorang Panglima tentara yang bertubuh tinggi dan besar.

Jalut dikenal sebagai pemimpin yang sangat kejam dan bengis. Dalam setiap peperangan, ia adalah seorang yang sangat berani. Ia dan tentaranya selalu dapat menghancurkan musuhnya.

Jalut merupakan musuh utama Bani Israil. Bani Israil menyimpan dendam kepadanya karena Jalut pernah menaklukkan wilayah Bani Israil dan mengusir kaum Bani Israil dari wilayah mereka. Jalut yang bertubuh tinggi dan besar memiliki bala tentara yang sangat kuat. Pada setiap peperangan, Bani Israil berusaha membunuh Jalut. Namun, usaha mereka sia-sia. Bani Israil kesulitan menghadapi Jalut dan bala tentaranya.

Ketika melihat Jalut yang gagah berani dan tentaranya, orang-orang Bani Israil akan merasa ketakutan. Orang-orang Israil berdoa memohon pertolongan Allah.

Ujian Untuk Tentara Thalut

Thalut yang telah diangkat menjadi raja mengajarkan strategi perang kepada kaum Bani Israil. Thalut membentuk sebuah angkatan perang. Para tentara itu akan melawan tentara Palestina yang dipimpin oleh Jalut.

Thalut memimpin tentaranya. Mereka melakukan perjalanan menuju medan perang. Thalut berkata, “Wahai tentaraku ! Sebentar lagi kita akan melewati sebuah sungai. Barangsiapa meminum airnya, dia bukan pengikutku. Barangsiapa meminum seciduk hanya untuk menghilangkan dahaga, dia adalah pengikutku.”

Tidak lama kemudian, mereka mendapati sebuah sungai. Ketika itu, mereka benar-benar kehausan. Banyak tentara Thalut yang segera turun ke sungai. Mereka minum air sungai dengan sepuas-puasnya. Hanya sebagian kecil saja yang mengambil air dengan tangan.

Kemudian, mereka menyeberangi sungai. Namun, tentara Thalut yang meminum air dalam jumlah banyak mengatakan bahwa mereka tidak sanggup melawan Jalut dan tentaranya. Jumlah tentara Thalut tinggal sedikit. Namun, mereka yakin Allah akan menolong mereka. Mereka berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Akhirnya, mereka maju berperang.

Masa Kecil Thalut

Nama sebenarnya Thalut adalah Sawal bin Qais. Nama Thalut diberikan karena tubuhnya yang berukuran besar dan tinggi. Thalut adalah anak seorang peternak keledai yang miskin, tetapi berakhlak terpuji. Ia adalah keturunan Bunyamin, saudara kandung Nabi Yusuf.

Pada suatu ketika, Thalut dan ayahnya menggembalakan keledai. Tidak lama kemudian, seekor keledai betina menghilang. Ayah Thalut meminta Thalut mencarinya. Setelah itu, Thalut ditemani seorang budak mencari keledai tersebut. Sekian lama mencari, mereka tidak menemukannya. Budak itu memberi saran kepada Thalut untuk bertanya kepada Nabi Samuel.

Mereka menemui Nabi Samuel. Thalut berkata, “Aku menemuimu untuk memohon bantuanmu. Apakah kamu mengetahui keberadaan keledaiku yang hilang ?” Nabi Samuel menjawab, “Jangan khawatir. Keledaimu sedang menuju tempat ayahmu.” Thalut pun senang mendengar penjelasan Nabi Samuel.

Allah telah memberikan kelebihan ilmu dan fisik kepada Thalut. Hal itu sesuai dengan surat Al Baqarah ayat 247, “…..Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.”

Oleh Sugiasih, S.Si.