Biografi Frans Kaisiepo
Lahir : Biak, Irian Jaya 10 Okober 1921
Wafat : irian jaya, 10 April 1979
Makam : TMP Cendrawasih Irian Jaya
Jiwa kebangsaan Frans Kaisiepo tumbuh sejak ia berkenalan dengan Sugoro Atmoprasojo, mantan guru Taman Siswa yang diasingkan ke Digul, Papua. Sejak saat itulah ia berjuang keras untuk menggabungkan Papua atau Irian Barat ke dalam Negar Kesatuan Republik Indonesia.
Bulan Juli tahun 1946, Frans menggagas berdirinya Partai Indonesia Merdeka (PIM) di biak. Pada tanggal 15-25 Juli 1946, Belanda mengadakan konferensi Malino di sulawesi selatan. Dalam konferensi tersebut Frans Kaisiepo menjadi anggota delegasi Irian Barat. Konferensi Malino ketika itu membahas tentang pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT).
Frans Kaisiepo menentang niat belanda untuk memasukan irian ke dalam negara indonesia timur (NIT). Bahkan ia kemudian mengganti istilah papua dan Netherland Nieuwe Guinea dengan kata IRIAN yang merupakan singkatan dari Ikut Republik Indonesia Anti Netherlands, NIT hanya terdiri dari bali, nusa tengggara sulawesi, dan maluku. sejak belanda membentuk negara federal di indonesia , Frans Kaisiepo dan rakyat Biak terus mengadakan perlawanan menentang Belanda di Irian.
Saat konferensi Meja Bundar (KMB) antara belanda dan RI berlangsung di DEN HAG, Frans menolak diangkat sebagai anggota Delegasi Belanda. Akibatnya ia dihukum dan diasingkan ke daerh-daerah terpencil. KMB menghasilkan keputusan pengakuan kedaulatan terhadap Negara Republik Indonesia. Namun belandaa bersikeras bahwa Irian termasuk ke dalam Wilayah kerajaan belanda. Sikap keras kepala belanda ini akhirnya menimbulkan konfrontasi antar-dua negara.
Tanggal 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumumkan Trikora sebagai upaya membebaskan IRIAN BARAT yang dilanjutkan dengan penyelenggaraan operasi militer. Frans Kaisiepo turut aktif membantu Aangkatan Perang RI untuk mendarat di Irian Barat.
Ketika Trikora berakhir, perjuangan dilanjutkan melalui jalur diplomasi. tanggal 1 Mei 1963, secara resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerahkan irian barat kepada pemerintah RI. Frans Kaisiepo diangkat menjadi gubernur Irian Barat atau irian jaya dan bertugas untuk melaksanakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
Tanggal 14Juli-4Agustus 1969), Pepera Berlangsung dan menghasilkan suara bulat bahwa Irian Barat tetap merupakan bagian dari negara Republik Indonesia. SK Presiden RI.No.007/TK/1993, Menetapkan Frans Kaisiepo sebagai Pahlawan Nasional.
Posting Komentar