Tapi kan bisa pakai memori eksternal atau di-swap ke SD card saat menginstal? Memang benar demikian. Tapi, untuk aplikasi-aplikasi tertentu terkadang mengharuskan diinstal ke memori internal. Sehingga, memori internal terus tergerus dan tergerus. Jika tidak diakali maka cepat atau lambat bakal menipis.
Tips ini tidak menggunakan aplikasi atau perlu akses root. Kalau memang sudah di-root Android-nya ya alhamdullilah. Prosesnya bisa maksimal. Bagaimana caranya? Sedianya sederhana dan mudah. Uninstal saja aplikasi-aplikasi yang tak penting atau jarang dipakai. Aplikasi apkah itu? Sebut saja aplikasi default.
Jika Android sudah di-root, maka itu bisa dilakukan. Gunakan aplikasi Titanium Backup untuk uninstal aplikasi default. Pakai aplikasi Clean Master juga bisa. Tapi, jangan lupa cadangkan dulu aplikasi yang akan dihapus. Cuma berjaga-jaga jika dibutuhkan sewaktu-waktu. Bagi yang suka otak-atik Android tidak masalah. Bisa di-recovery atau flash.
Bagi yang tidak, dengan mem-backup adalah langkah yang masuk akal. Nah jika aplikasi default sudah di-delete maka memori Android akan lapang dan lega. Pilihlah aplikasi yang memang benar-benar tidak atau jarang dipakai. Tidak sedikit aplikasi default yang memang tidak pernah dipakai. Sebut saja Weather atau peramban bawaaan Android (user biasanya pilih Chrome).
Lalu bagaimana dengan Android yang belum di-root? Jika kondisinya demikian maka sulit. Karena ini terkait memori. Jika berbicara RAM maka lain cerita. Untuk membuat RAM lebih lega di ponsel Android terjangkau, kita bisa mengakalinya dengan men-set disable aplikasi yang jarang dipakai. Caranya, masuk ke Setting - Apps - All - pilih aplikasi yang akan di-disable-kan.
Ada cara lain dengan menginstal aplikasi Greenify. Aplikasi ini akan mencegah aplikasi Android untuk start-up. Sehingga, aplikasi tersebut tidak berjalan di latar belakang. Kini tak perlu di-root untuk menggunakan aplikasi tersebut. Nah dua tips sederhana di atas bisa menambah lega memori atau RAM Android yang terbatas.
Posting Komentar