Gara-gara Batu Akik, Perajin Ucap Terima Kasih ke Polisi

Batu akik saat ini seperti virus yang menular pada siapapun. Di Poso, Sulawesi Tengah, juga sekian.

Sekarang ini, perajin serta pedagang batu akik mulai menjamur. Bahkan juga, pembelinya telah merambah beragam kelompok. Bila pada awal mulanya orang meremehkan bongkahan-bongkahan batu lokal Poso, saat ini batu-batu itu bernilai jual.
Seperti batu yang ada di desa Tongko, Sulewana, serta Dataran Napu. Bahkan juga, ada batu berbentuk fosil kima purba, yang bernilai jual tinggi. Batu-batu akik asal Poso, dapat juga berkompetisi dengan batu lokal dari daerah lain di Indonesia.

Menariknya, Unit Lantas Lintas Polres Poso, bahkan juga diharuskan menggunakan cincin batu akik, dengan maksud untuk mengangkat potensi lokal. Menurut Kasat Lalu Polres Poso, AKP Alfian Joan Komaling, dengan kebijakan itu ia mengharapkan bisa menolong tingkatkan perekonomian beberapa perajin batu akik di Poso.

Atas kebijakan yang diaplikasikan Kasat Lalu itu, salah seseorang perajin serta penjual batu akik mengakui sangatlah suka. Ia bahkan juga mengakui memperoleh keuntungan yang bertambah dengan adanya banyak peminat serta pemakai batu akik sekarang ini.
“Kalau dahulu biasa-biasa saja, ya saat ini Alhamdulillah, ” saya pedagang akik Haji Ramli.

Hal sama juga di sampaikan perajin serta pedagang akik yang lain. Mereka berterima kasih, Kasat Lalu berikan animo pada beberapa perajin serta penjual batu akik.

“Mungkin dengan demikian, batu-batu lokal khas Poso makin disukai, ” kata Haji Ambo Tuwo. Ia mengharapkan kebijakan sama bisa diaplikasikan di lembaga yang lain.
Pada awal mulanya, Kepala Unit Lantas Lintas Polres Poso mewajibkan anggotanya memakai cincin batu akik. Menurut Alfian, terkecuali ikuti trend, kenakan akik adalah salah satu bentuk menolong usaha beberapa perajin batu.

“Kami mengaplikasikan keharusan ini hanya untuk mensupport perajin batu akik dalam mencari nafkah