Ini Khas Kediri: Tahu Kuning dan Akik Wijayakusuma

Kediri, Jawa Timur, bukan sekedar di kenal juga sebagai kota tahu kuning. Beberapa masyarakat kota yang ada di pinggir Sungai Brantas ini coba keberuntungan lain, yakni menjual batu akik yang dinamakan Wijayakusuma.

Yuwono, perajin batu akik di Kelurahan Banaran, Kecamatan Kota, saat ini berjibaku membuat batu akik itu. Bahan bakunya melimpah. " Ada batu cuma ada di Kediri, " tutur pria yang mengakui telah sepuluh th. jadi perajin sekalian pedagang batu akik itu pada Tempo, Jumat, 20 Maret 2015.

Type batu akik yang diketemukan datang dari lereng Gunung Wilis. Batuan yang dia anggap termasuk fosil ini adalah bekas tanaman kayu yang tertimbun serta berusia kian lebih 200 th.. Menurut Yuwono, motif batu akik yang diklaim khas Kediri itu seperti motif batik serta relief. " Salah satu namanya Wijayakusuma. "

Nama itu, kata Yuwono, di ambil dari salah satu type tanaman yang cuma tumbuh di Kediri serta mempunyai guratan mirip batu akiknya. " Saya bakal mengusulkan pada pemerintah Kediri supaya batu akik ini kelak jadi product khas Kediri, " tuturnya.

Sekarang ini, berbarengan tiga karyawannya, dia sehari-hari memproses batu akik. Sebagian telah jadi serta dipajang di galeri tempat tinggalnya. Yuwono mengakui mempunyai tiga truk bahan material akik yang tidak bakal habis di proses sampai lima th. ke depan.

Untuk wujudkan angan-angannya, Yuwono menggandeng pakar botani, geologi, serta pakar kayu untuk dilibatkan dalam proyeknya ini. Tiap-tiap type akik bakal teridentifikasi asal-usulnya serta ada sertifikatnya. Salah satu motif yang akan dilepaskan ke pasar tengah dibikin dengan cara massal. " Harga nya murah, " kata Yuwono.

Demam batu akik saat ini rata di tiap-tiap kota di Pulau Jawa. Di Jakarta, umpamanya, setiap waktu di gelar pameran batu akik di kampung-kampung sampai di mal. Fenomena lain yaitu bermunculannya perajin akik yang buka lapak di tepi jalan.

Keadaan itu serupa saat orang-orang mendadak menyukai ikan koi serta tanaman anturium, yang harga nya mendadak mahal. Ada narasi, satu pohon anturium setara harga mobil sedan. Begitupun dengan ikan koi. Lantaran motif sisiknya yang warna-warni, harga nya juga selangit. Tetapi, selang beberapa saat, harga tanaman serta ikan itu anjlok. Bahkan juga ada yg tidak laris di jual.