Ada salah satu fenomena yang tidak sama dengan Batu Bacan. Sebenarnya batu Bacan tak datang dari Kota Ambon, atau Pulau Ambon. Namun orang senantiasa menghubungkan batu Bacan dengan Ambon.
Kota Ambon letaknya di Propinsi Maluku, sedang Pulau Bacan letaknya di Propinsi Maluku Utara. Automatis Batu Bacan tak datang dari Ambon, tetapi dari Maluku Utara. Ibu Kota Propinsi Maluku Utara tidak sama dengan Ibu Kota Propinsi Maluku.
Namun orang senantiasa sambungkan batu Bacan dengan Ambon. Bertanya mengapa? Sekurang-kurangnya ada 4 argumen yang mendasari pertanyaan ini, tersebut penjelasannya :
1. Lantaran Maluku Utara dulunya sebalum dimekarkan pernah ada dibawah Propinsi Maluku. Jadi dengan cara automatis Pulau Bacan juga masuk lokasi pemerintahan Propinsi Maluku. Hingga orang berasumsi bahwa Bacan juga datang dari Maluku, yaitu Kota Ambon Manise.
2. Masih tetap terbangun perspekstif orang-orang bahwa Maluku Utara serta Maluku yaitu satu. Hal semacam ini lantaran memanglah dahulunya satu, yakni Propinsi Maluku saja. (Saksikan kembali penjelasan nomer satu).
3. Orang-orang Maluku Utara mempunyai rutinitas pasarkan hasil-hasil tambang, spesial yang unik ke Kota Ambon. Jadi banjirlah Batu Bacan di Kota Ambon, hingga terbangun konotasi bahwa Batu Bacan datang dari Ambon. Hal semacam ini sama juga dengan fenomenas besi putih. Besi Putih itu datang dari Propinsi Maluku Utara, namun maksud dagang pedagang besi putih senantiasa di Kota Ambon, karena minatnya semakin banyak dari Maluku Utara. Jadi terkenallah besi putih itu dari Ambon. Walau sebenarnya tak ada tambangnya di Ambon serta semua kepulauannya.
4. Maluku serta Maluku Utara yaitu satu rumpun, yaitu rumpun Maluku, yang datang dari Melanesia. Jadi orang-orang terus berpesktif bahwa Maluku serta Maluku Utara sama juga. Keduanya keduanya sama Maluku. Hingga dihubungkanlah Batu Bacan dengan Ambon, lantaran Kota yang populer di Maluku yaitu Ambon. (*)
Posting Komentar