Cerita-cerita nyeleneh seputar batu akik yang bikin geleng-geleng

Batu akik belakangan ini jadi primadona, bikin pedagang serta perajin kebanjiran rejeki. Dari mulai penjual akik di tepi trotoar, sampai tokoh besar seakan tak pernah sepi didatangi calon konsumen atau orang-orang yang awalannya sebatas melihat-lihat saja serta pada akhirnya kesemsem juga.

Harga yang di bandrol untuk suatu batu akik juga beragam. Banyak aspek sebagai penentu suatu batu layak dihargai di nominal spesifik. Seperti aspek type batuan, gabungan warna, kepadatan warna, serat yang terdapat di dalamnya, dan motif batu yang terkadang mirip beberapa hal spesifik tidak kecuali huruf arab.

Nah, karena sangat derasnya peminat batu akik ini, bikin beberapa pengrajin serta warga berburu bebatuan mulia. Lumrahnya teori ekonomi, makin tinggi peminat, jadi suplai juga mesti ditingkatkan.

Kapan juga serta di manapun, tak perduli itu di sungai, rimba, bahkan juga nisan kuburan juga dicuri lantaran disangka memiliki kandungan bebatuan murni bernilai jual tinggi.

Namun tahukah anda, demam batu akik tak berhenti hingga di situ. Teranyar, batu akik kenyataannya memengaruhi posisi seorang di orang-orang. Tersebut beberapa hal nyeleneh sekitar batu akik yang buat geleng-geleng :

1. Ranjang giok Dinasti Ming bakal dipecah untuk akik

Penggemar histori Kurniawan sekarang ini tengah berjuang untuk menjaga ranjang giok peninggalan Dinasti Ming, dari hasrat pemiliknya untuk memecah ranjang itu jadi potongan-potongan batu akik. Ranjang batu giok seberat lebih kurang 1. 560 kg itu punya Ghani.

 " Itu awal mulanya ranjang itu ada di Solo, pemiliknya tinggal di Jakarta. Ranjang giok itu warisan. Si yang memiliki awalannya tidak memahami masalah batu itu, tidak dirawat. Pernah disewain ke hotel, " kata Kurniawan pada merdeka. com, Senin (20/4).

Seputar th. 2011, lanjut Kurniawan, Gani mulai sadar perihal tata langkah mengatur barang pusaka bernilai budaya. Kurniawan juga menolong Gani untuk beroleh sertifikat kepemilikan ranjang giok itu.

 " Diurus kepemilikan ranjang itu sesuai sama undang-undang. Sama Pemkot Solo, Dinas Pendidikan Yogyakarta di teliti serta diputuskan juga sebagai benda budaya. Pada awal mulanya telah ada kajian masalah batu itu, " papar Kurniawan.

Tetapi, karena cost perawatan yang mahal, Gani juga dianjurkan untuk menitipkan ranjang giok komplit beserta lampunya itu ke Museum Sri Baduga, Bandung. Walau dititipkan di museum, tetapi kepemilikan sah terus atas nama Ghani Wido Utomo.

Kurniawan menyampaikan, sulitnya menjaga ranjang giok beserta kelengkapannya itu jadi argumen yang memiliki merencanakan memotong batu itu untuk jadikan batu akik yang lalu di jual.

Pada intinya, menurut Kurniawan, Gani tahu konsekwensi dari aktivitas mengakibatkan kerusakan barang cagar budaya seperti yang terdaftar dalam Undang Undang Nomer 11 Th. 2010 Perihal Cagar Budaya. Dalam undang-undang itu, Gani dapat didenda optimal Rp 5 miliar.

Tetapi, potongan dari ranjang batu giok itu jika di jual, harga nya bakal jauh melampaui nilai denda yang berlaku.

2. Kapak batu diburu untuk cincin akik

Trend batu akik nampaknya mulai membahayakan eksistensi kapak batu asal Sentani, Jayapura, Papua. Juga sebagai benda budaya, kapak batu umum dipakai warga sentani juga sebagai alat ganti serta mas kawin.

Warga yang keranjingan batu akik mulai jadikan benda budaya itu juga sebagai tujuan pembuatan batu akik. Suroto menyampaikan, kapak batu yang disebut benda cagar budaya itu akhir-akhir ini dipotong kecil-kecil untuk lalu di jual juga sebagai bahan bikin batu akik.

 " Pemotongan kapak batu jadi batu akik marak berlangsung di Sentani, " kata staf peneliti Balai Arkeologi Jayapura, Hari Suroto pada wartawan di Jayapura, Papua, Selasa (14/4).

Penjualan batu akik dari potongan kapak batu itu bisa tampak di jalan masuk ke arah Bandara Sentani, ataupun di sentra-sentra penjualan batu akik yang ada di Jayapura. Menurut Suroto, kapak batu adalah peninggalan nenek moyang yang banyak dipunyai warga Sentani, sampai saat ini masih tetap dipakai juga sebagai mas kawin dalam acara kebiasaan.

 " Hal semacam ini bila dilewatkan terus-terusan, jadi di kuatirkan kapak batu bakal punah. Kapak batu terbuat dari batu yang datang dari Gunung C

3. Penobatan ayah batu akik

Pesona batu akik sudah banyak memikat hati orang-orang Indonesia. Dari mulai orang-orang kelas bawah hingga petinggi seolah sudah dijangkiti demam batu akik. Tidak kecuali Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Muslim Kasim.

Bahkan juga saat ini Muslim sudah di beri gelar juga sebagai " Ayah Batu Akik Sumbar " oleh orang-orang Sumbar. Gelar itu diberikan pada kontes serta pameran Batu Akik Nusantara yang diselenggarakan Instansi Penyiaran Umum (LPP) RRI Padang.

Orang-orang Sumbar juga mendorong supaya Muslim dapat meningkatkan usaha batu akik ini. Satu diantaranya dengan memberi sarana promosi batu akik.

 " Penghargaan yang didapatkan panitia ini pasti suatu keyakinan sekalian cambuk untuk saya dalam melestarikan usaha batu akik di Sumbar ini. Semoga saya dapat mengemban amanah ini dengan baik, " kata Muslim diambil Pada, Minggu (5/4).