Kementerian Perindustrian Ikut Demam Batu Akik

Kementerian Perindustrian mengadakan pameran batu akik dengan judul 'Demam Batu', mulai 21 sampai 24 April 2015. Pameran itu diselenggarakan untuk mendorong kerajinan batu nusantara.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian, Euis Saedah menyampaikan, pameran itu mempunyai tujuan untuk mempromosikan karya paling baik dari beberapa desainer serta perajin batu akik unggulan pada orang-orang luas.

 " Pameran Demam Batu ini dapat terwujud atas kerja sama tiga pihak yakni Kementerian Koperasi serta usaha Kecil Menengah, Kementerian Perindustrian serta Kementerian Perdagangan, " kata Euis dalam pembukaan pameran di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Menurut Euis, Kementerian Perindustrian butuh menjembatani perajin batu untuk pasarkan hasil kerajinan. Pasalnya, karenanya ada pemasaran yang bagus dari product kerajinan itu dapat mendorong perkembangan perekonomian nasional.

 " Batu Mulia sekarang ini sangatlah fenomenal bukan sekedar di toko spesial batu mulia saja namun hingga di pedestrian, " katanya.

Peserta dalam pameran ini meraih 50 perajin dengan menghadirkan beragam product unggulan diantaranya type batu Kalimantan Kecubung, King Safir, Red Borneo. Dari Banten Balck Opal, Kalimaya dari Malulu Utara Bacan Doko, Bacan Obi, Bacan Pamela.

Batu akik memanglah tengah jadi tren di Indonesia. Bahkan juga, batu akik jadi cinderamata untuk peserta Konferensi Asia Afrika. Batu yang jadikan juga sebagai liontin itu dikerjakan di Galeri Lasminingrat, Jalan Pataruman, Garut, Jawa Barat.

Dari 109 pesanan untuk liontin peserta KAA, perajin sediakan 120 liontin manfaat menghadapi kekurangan. Liontin batu akik pancawarna itu mempunyai sertifikat keaslian. Tidak cuma itu, semasing liontin memiliki macam corak yang unik. Ada yang mirip panorama sampai bentuk lukisan abstrak yang lain.

Di market, liontin itu mempunyai harga jual Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Tetapi untuk perhelatan besar KAA, beberapa perajin menyumbangkannya dengan cara suka-rela untuk jadikan cenderamata untuk peserta KAA yang ada.