Yakin atau tidak batu akik dari dahulu telah popular dengan sebutan batu aji yang dapat disebutkan juga sebagai batu keberuntungan baik juga sebagai ajimat ataupun juga sebagai perhiasan, tetapi akhir-akhir ini Kepopuleran batu akik lebih di tujukan tidak cuma lantaran khasiatnya saja tetapi lebih pada nilai seni serta keindahan dari batu akik itu, walau ada banyak yang berasumsi bahwa batu akik itu mempunyai kemampuan yang dapat menampik bala, kesaktian, pemikat, penglaris tetapi tak seperti dahulu lagi.
Bila dahulu orang yang menggunakan batu akik segera dimaksud orang yang sukai supranatural, mempunyai pengetahuan kebatian spesifik serta sangatlah dekat dengan perdukunan, tetapi sekarang ini Batu akik makin disukai lantaran keindahannya, hingga menggunakan batu akik bukanlah lagi suatu bentuk kebatian spesifik namun lebih pada kecantikan serta keindahan penggunanya.
Seperti gambar batu akik di atas terkecuali keindahan yang sangatlah bagus, juga mempunyai nilai sejarah spesifik. hingga pemiliknya kerapkali tidak mau jual batu itu walau ditawar dengan harga yang cukup mahal. Batu warna kuning bersinar itu adalah batu mata kucing yang cukup tinggi harga nya. pemiliknya akan tidak jual batu itu walau di hargai 200 juta, lantaran telah terlampau suka dengan batu itu, serta yakin atau tak kerapkali sewaktu membaw batu itu tejadi keberuntungan terus-terusan.
Batu akik belakangan ini makin popular dengan cara nasional bahkan juga ke luar negeri, konon tuturnya ayah presiden SBY dahulu pernah memberikan hadiah batu akik pada presiden Barak Obama hingga mulai sejak itu batu akik selalu melesat kepopulerannya.
Disadari sejak mulai jaman dulu Faedah batu akik untuk mengobati beragam jenis penyakit, sebagai penolak setan atau roh jahat, dan maksud lain tercatat sejak mulai zaman filsuf popular seperti Plato, Herodutus, Theopharatus, dan Pliny. Bahkan, dalam catatan dokumentatifnya, filsuf St. Hildegrade yang hidup pada masa XII berikan tips bagaimanakah langkahnya menggunakan batu Yacinth dengan kata lain Yakut, yang di sini (Indonesia pen,) dikenal dengan sebutan Biduri Langit, sebagai penolak bala.
Diterangkan, batu akik itu diputar-putarkan di atas sekerat roti. Saat yang sama, mulut mesti berkomat-kamit menyampaikan mantra. Selain itu, si pasien diminta memakai roti yang telah dimantrai. Waktu itu juga, katanya, sembuhlah dia.
Lain lagi tentang dengan Kaisar Prancis, Napoleon I dan Napoleon III. Mereka berdua, konon, keduanya sama gunakan cincin bermata batu Karnelian dengan kata lain Akik Kendit sebagai jimat. Dengan cincin ini, menurut cerita dari mulut ke kuping yang beredar di negeri itu, Napoleon I maupun Napoleon III tidak tembus ditombak dan tidak mempan ditembak. Namun, kenyataannya Napoleon III selanjutnya terbunuh juga dalam Perang Zulu. Lho, kok bisa? Pemicu, tetap masih katanya, karena dia lupa memakai cincin Karneliannya. Owala! “Keajaiban” itu waktu lalu mengilhami tentara Hitler. Nyaris semuanya prajurit lantas melengkapi dirinya dengan akik Badar Besi, yang sesungguhnya datang dari batuan mineral hematit. Kecuali akik Badar Besi, ada pula batu aji lain yang juga disadari bisa buat kebal pemakainya. Jimat ini di Indonesia dikenal dengan nama Kul Buntet, satu fosil kerang yang di isi dan terlapisi mineral Pirit.
Uniknya, di grup beberapa orang Barat juga – yang sering kita nilai sangat realitis – sejak mulai dahulu sudah berkembang dengan sumbur kepercayaan akan kekuatan batu akik. Banyak yang memakainya sebagai lambang kelahiran, yang dikaitkan dengan keselamatan dan nasib baik seseorang. di bawah ini sebagian batu akik yang disimbolkan dengan kelahiran :
Posting Komentar