Batu Akik Pancawarna Edong adalah batu yang terbagi dalam lima jenis warna atau lebih yang datang dari daerah Garut Selatan, nama Edong sendiri di ambil dari nama si penemu batu itu yaitu seseorang pria tua yang umum di panggil dengan nama Abah Edong yang datang dari desa Sukarame, Kecamatan Caringin-Garut Selatan. Daerah Garut Selatan memanglah di kenal dengan hasil batu akiknya yang memiliki ciri khas sendiri dengan beberapa warna cerah serta tajam.
Untuk batu Pancawarna Edong sendiri awalmula di dapatkan oleh Abah Edong melalui suatu mimpi, di mimpi itu Abah Edong didatangi oleh almarhum ayahnya serta menyuruh Abah Edong untuk bikin galian batu sendiri seperti warga sekitarnya, tetapi dalam mimpi itu ayahnya tak mengatakan daerah mana yang perlu ia gali. “Sebelum mimpi, Abah salat tahajud dahulu meminta pada Allah. Agar diberikan jalan serta rizki yang barokah, ” katanya.
Lantaran terasa belum meyakini, Abah Edongpun lakukan sholat tahajud untuk meminta panduan dari Yang Maha kuasa, lantas ia berusaha untuk menggali di tempat garapannya di daerah Kampung Cikarawang, Kecamatan Caringin-Garut. Awalannya ia cuma mencari batu yang berwarna hijau sama dengan yang warga yang lain mencari, pasalnya waktu itu cuma batu Hejo Ohen lah yang bernilai mahal di market.
Walau demikian sesudah lakukan penggalian Abah Edong cuma temukan batu dengan berbagai macam warna (pancawarna), ia juga terasa kecewa lantaran beberapa penggali batu yang lain pernah mengolok-olok batu temuannya lantaran warnanya yang banyak serta terkesan aneh tidak sama dari batu Hejo Ohen yang saat itu sangatlah bernilai tinggi di market.
Si Abah Edongpun tidak patah semangat iapun selalu menggali serta menghimpun batu-batu itu dengan mengharapkan ada yang ingin untuk membelinya. Sampai satu hari ada seorang yang tertarik bakal batu pancawarna Abah Edong itu serta berkeinginan untuk membelinya dengan harga yang cukup mahal, Abah Edongpun pernah terperanjat lantaran terasa tak yakin bahwa batunya ada yang ingin untuk membelinya, tak pikir panjang iapun menjualnya.
Sesudah di bawa ke Jakarta nyatanya beberapa orang yang berkeinginan dengan batu Pancawarna Edong ini, dengan kekhasan warna, motif dan mitos yang berkembang bikin batu pancawarna Edong makin laku di market serta banyak kolektor yang berlomba-lomba untuk memilikinya, sampai pada akhirnya mengantarkan batu pancawarna Edong ini bernilai tinggi dipasaran.
Bahkan juga belakangan ini, karenanya ada musim batu akik yang mendunia terutama sesudah dijadikannya cendra mata di arena Kongres Asia Afrika (KAA) sekian waktu lalu bikin harga pancawarna Garut terlebih Edong makin mahal sampai menembus harga beberapa puluh juta rupiah untuk satu batu cincin atau liontin dengan motif spesifik.
Posting Komentar