Dunia Nabi ~ Pada suatu ketika, Abdullah bin Umar yang masih kecil memegang uang logam. Ayahnya, Umar bin Khattab, keheranan melihat anaknya membawa uang tersebut. Ia merasa dirinya tidak memiliki uang yang demikian. Ia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, “Dari mana anakku memperoleh uang tersebut?”.
Umar pun menanyakan asal uang tersebut kepada Abdullah. Abdullah pun tampak ketakutan. Abdullah mengatakan sejujurnya tentang asal uang itu. Uang itu, ia peroleh dari pemegang kunci Baitul Mal, Abu Musa Al-Asy’ari.
Setelah itu, keduanya pergi menemui Abu Musa. Umar bertanya, ”Wahai Abu Musa, apakah benar engkau memberikan uang kepada anakku, Abdullah,?” Abu Musa menjawab, “Benar, Wahai Amirul Mukminin.” Dengan nada penuh kemarahan, Umar berkata, “Mengapa engkau memberikan uang kepada anakku?”.
Abu Musa menjelaskan alasan pemberian uang tersebut. Ketika itu, ia telah mencatat uang emas dan uang perak yang tersimpan di baitul mal. Selain uang emas dan uang perak terdapat pula satu keping uang logam. Menurutnya uang logam itu tidak berharga sehingga tidak perlu dicatat . Ia pun memberikan uang logam itu kepada Abdullah bin Umar.
Mendengar penjelasan Abu Musa, Umar semakin marah. ”Wahai Abu Musa, Apakah engkau tidak melihat anak-anak yang lebih membutuhkan uang tersebut dari pada anak Umar bin Khattab?”.
Umar merebut uang logam yang ada di tangan Abdullah. Kemudian, ia melemparnya ke arah Abu Musa dengan berkata, “Wahai Abu Musa, Sesungguhnya anak seorang tentara yang berperang melawan tentara Romawi lebih berhak atas uang tersebut dibandingkan anak Umar bin Khattab.”
Demikianlah Umar tidak membiarkan anaknya menerima uang yang bukan haknya, sekalipun itu hanya sekeping uang logam.
Oleh Sugiasih, S.Si.
Posting Komentar