Kisah Singkat Abdullah bin Mas’ud

Dunia Nabi ~ Abdullah bin Mas’ud adalah seorang sahabat yang termasuk dalam orang-orang yang pertama kali memeluk agama Islam. Ia adalah orang keenam yang memeluk agama Islam.

Awal ketertarikannya pada agama Islam bermula pada saat Abdullah bertemu dengan Rasulullah dan Abu Bakar. Pada saat itu, Abdullah yang masih remaja sedang menggembala  kambing milik Uqbah bin Mu’aith. Kemudian, Rasulullah dan Abu Bakar datang mendekatinya. Rasulullah meminta susu kambing untuk diminum kepada Abdullah. Namun Abdullah tidak dapat memenuhi permintaannya karena kambing itu bukan kepunyaannya.


Setelah itu Rasulullah berkata, “Adakah kambing betina yang mandul dan belum dikawini oleh seekor kambing jantan?” Abdullah pun menunjukkannya, lalu Rasulullah berdoa  dan memerah susu dari kambing tersebut. Ternyata, susu mengucur dari puting susu kambing tersebut, pada hal sebelumnya kambing itu tidak pernah mengeluarkan susunya. Setelah susu itu ditampung dalam suatu wadah, Abdullah dan  Abu Bakar  meminumnya. Peristiwa itu benar-benar membekas dalam hati dan pikiran Abdullah.

Beberapa lama kemudian, Abdullah datang menemui Rasulullah, ia meminta Rasulullah mengajarinya. Abdullah tidak menyadari bahwa itu adalah sebagian kecil dari mukjizat seorang Nabi. Kemudian Rasulullah berkata, “Engkau akan menjadi seorang anak yang terpelajar.

Abdullah bin Mas’ud  adalah seorang yang lemah dan miskin. Ia hanyalah penggembala kambing-kambing milik Uqbah bin Mu’aith. Biasanya ia akan berjalan dengan kaki berjingkat dan kepala tunduk bila berjalan di hadapan para pembesar Quraisy. Namun setelah memeluk agama Islam, Abdullah menjadi seorang yang tidak memandang  dirinya lebih rendah dibandingkan para pembesar kaum Quraisy.

Pada suatu ketika para sahabat berkumpul. Salah seorang di antara mereka berkata, “Demi Allah, orang-orang  Quraisy belum pernah mendengarkan Al-Qur’an sedikit pun dengan bacaan yang keras. Siapa di antara kita yang bersedia membacakan Al-Qur’an  di hadapan mereka?” Abdullah bin Mas’ud berkata, “Saya yang akan melakukan hal itu.” Namun para sahabat mengkhawatirkan  keselamatan Abdullah. Mereka  berharap yang memperdengarkan Al-Qur’an dihadapan kaum Quraisy, adalah orang memiliki  kerabat. Dengan demikian jika para tokoh Quraisy melakukan penganiayaan, ada orang yang membelanya Namun Abdullah tetap bersikukuh.

Pada saat tokoh-tokoh quraisy mengadakan pertemua, Abdullah bin Mas’ud turut hadir. Abdullah berdiri dan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an di hadapan para tokoh Quraisy. Awalnya mereka mendengarkannya  dengan saksama. Mereka bertanya-tanya tentang bacaan yang diperdengarkan oleh Abdullah. Lama kelamaan mereka mengatahui bahwa bacaan itu pernah  dibaca oelh Rasulullah. Menyadari hal itu , mereka langsung mendekati dan memukul Abdulah. Saat itu Abdullah masih terus  membacanya.

Abdullah bin Mas’ud kembali ketempat para sahabat dalam keadaan terluka, bukannya  jera, Abdullah justru menyatakan bahwa dirinya bersedia kembali ke tempat pertemuan para tokoh Quraisy, jika para  sahabat menghendakinya,  bahkan Abdullah bin Mas’ud  berani mendatangi majelis yang diadakan oleh para tokoh Quraisy. Di sana, ia membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dengan suara yang merdu. Pada awalnya para tokoh Quraisy tampak takjub dengan kemerduan suara Abdullah. Namun lama kelamaan, mereka menyadari bahwa ayat-ayat itu adalah milik Nabi Muhammad.

Abdulah bin Mas’ud adalah seorang yang lemah jasmaninya dan miskin harta. Namun Allah mengaruniakannya kemauan yang kuat untuk belajar. Setelah itu, kehidupannya dilimpahi dengan ilmu pengetahuan dan kemuliaan. Ia menjadi ahli hukum pada masa itu. Terbuktilah perkataan Rasulullah yang menyatakan bahwa Abdullah bin Mas’ud akan menjadi seorang yang terpelajar. Namun Abdullah bukan hanya orang yang berilmu, tetapi juga seorang yang saleh dan bertakwa.

Oleh Sugiasih, S.Si.